foto: ibtimes.co.uk

Saat Jose Mourinho diumumkan menjadi pelatih Manchester United, ada kekhawatiran soal masa depan Juan Mata. Banyak yang takut tidak hadirnya suasana profesional antara Mou dengan Mata. Penyebabnya tak lain karena dulu Mou pernah melepas mata dari Chelsea ke United.

Musim 2013/2014 silam, Mata tidak mendapatkan tempat di bawah manajer baru Chelsea, Jose Mourinho, yang lebih memilih Oscar sebagai pengatur serangan. Mata pun hanya bermain 11 kali dari 22 pertandingan Chelsea di Premier League musim itu.

Pada akhir bursa transfer musim dingin 2014, Mata dijual ke Manchester United, seiring dengan dipastikannya transfer Mohamed Salah dari FC Basel ke Chelsea. Transfer ini membuat banyak penggemar bingung karena Mata, selama dua musim beruntun, dianugerahi sebagai “Chelsea Player of the Year”.

“Chelsea adalah kesebelasan top dan aku punya banyak teman di sana, tapi Anda tak bisa menolak kesempatan bermain dengan Manchester United. Aku akan mencoba membantu manajer dan tim ini untuk bisa sukses di tahun-tahun mendatang,” kata Mata kala itu.

Di United, Mata menjelma menjadi pemain kunci, meski banyak yang menganggap permainannya tak lebih baik ketimbang saat ia membela The Blues. Namun, perlahan Mata mulai menemukan skema yang pas untuknya. Uniknya, ia menemukannya di era kepelatihan Jose Mourinho.

Juan Mata pun membuang jauh-jauh rumor yang menyatakan kalau dirinya akan kembali dibuang oleh Jose Mourinho. Mata pun menegaskan kalau dirinya sama sekali tak pernah bicara soal masa depannya. Ia meyakinkan bahwa dirinya amat senang berada di Theatre of Dreams.

“Tidak, semuanya berjalan dengan alami,” kata Mata kepada Talk Sport. “Jelas, orang-orang ingin tahu apa yang terjadi di dalam sepakbola atau mencoba membayangkan apa yang terjadi di dalamnya, tapi sebagian besar waktu di sepakbola terjadi lebih normal ketimbang yang orang-orang pikirkan.”

Mata pun menjelaskan bahwa di sepakbola, jarang seseorang membicarakan sesuatu. Lebih banyak waktu dihabiskan untuk berlatih, berlatih, dan bertanding.

“Aku tak tahu apa yang dia [Mourinho] pikirkan, tapi aku selalu melakukan apa yang aku lakukan. Bukan cuma di sini, di Manchester, tapi sepanjang karierku. Akan selalu ada rumor dan Anda mesti melakukan pekerjaan Anda. Aku melakukan pekerjaanku dan aku mencoba sebaik yang aku bisa,” ucap Mata.

Mata pun saat ini merasa bahagia. Ia merasa menjadi bagian penting bagi tim. Ia merasa dicintai oleh penggemar United.

Saat Mou ditunjuk menjadi manajer United, Mata menyatakan kalau dirinya tak merasa takut meski Mou disebut sebagai aktor utama yang melepas Mata dari Chelsea.

“Manajer tidak duduk (bicara) denganku, tidak,” ucap Mata. “Aku merasa menjadi bagian penting bagi tim ini. Sejak aku datang ke Manchester United kami mengalami pasang surut kehidupan, tapi aku selalu merasa sebagai pemain penting di bawah manajer manapun, dan aku merasa penting saat ini.”

Mata menuturkan bahwa banyak baik teman atau keluarganya yang menanyakan bagaimana kehidupannya setelah Mou bergabung dengan United. Namun, Mata selalu bilang begini: “Dengar, aku adalah orang yang paling tahu tentang apa yang terjadi, dan aku tahu kalau tidak terjadi apa-apa.”

Saat Mou datang, Mata selalu berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Ia pun menyatakan bahwa hubungannya dengan Mou adalah hubungan yang profesional.

Saat ditanya apakah ia senang bermain bagi Mou, gelandang 28 tahun itu bilang begini, “Aku senang bermain saat ini. Terutama sejumlah pertandingan musim ini, Stoke di kandang, Manchester City, Burnley, Fenerbahce. Aku bisa bilang kalau ada beberapa pertandingan di mana kami bermain bagus dan aku menikmatinya.”

Dibutuhkan

foto: tienphong.vn
foto: tienphong.vn

Mourinho sendiri menyebut bahwa ia punya gaya bermain yang berbeda antara di Chelsea dengan di United. Di Chelsea, Mou membutuhkan pemain yang sesuai dengan gaya bermain Chelsea yang kuat dalam bertahan.

“Ada perbedaan besar,” kata Mourinho. “Di Manchester United, aku punyalebih banyak pemain untuk bermain sepakbola transisi. Sepakbola adalah tujuan utama, kami secara fisik tidak begitu kuat dan padat, sehingga sulit untuk bermain dengan blok pertahanan seperti saat memenangi gelar (bersama Chelsea) pada 2014/2015.”

Sepakbola yang dimainkan di United saat ini berbeda. Mou meyakinkan bahwa ini merupakan awal dari proses.

“Aku pikir Mata amat mahir untuk melakukan itu dengan kualitasnya. Kami memerlukan pemain dengan kualitas seperti Mata. Dia talah menemukan habitat alaminya,” ucap Mou.

Saat ditanya mengapa Mou menjual Mata ke United dengan nilai 37,1 juta paun pada Januari 2014, Mou mengalihkan tanggung jawab itu kepada stafnya.

“Aku tak menjual mata karena tugasku bukan jual dan beli. Tugasku adalah melatih dan tugasku bekerja di atas lapangan. Tugasku memberi saran pada dewan klub terkait kebijakan transfer. Aku tidak membeli, dan aku tak pernah menjual, dan aku tak pernah melakukannya,” ucap Mou.

Mou menyebut bahwa sejatinya Mata yang meminta untuk pergi. Selain itu, perginya Mata dari Chelsea pun terkait gaya bermain Chelsea itu sendiri.

“Pekerjaanku di Chelsea menyatakan bahwa Mata adalah pemain yang bagus, pekerjaanku di Manchester United (menyatakan bahwa Mata) adalah pemain yang sangat bagus,” tutup Mou.

Saat ini, United mulai merangkak ke peringkat keenam Premier League musim ini setelah melewati 11 pekan. Tren positif mulai terlihat setelah United menang 3-1 atas Swansea. Atas hal ini, Mata berharap United bisa meraih gelar musim ini.

“Sulit untuk memulai era baru setelah masa Sir Alex. Tapi aku bilang pada penggemar bahwa kesebelasan ini cepat atau lambat akan berjuang untuk merebut trofi lagi, dan semoga itu terjadi musim ini,” tutup mata.