Sulit untuk tidak memasukkan Bruno Fernandes ke dalam daftar pemain terbaik Manchester United musim ini. Bagaimana tidak? Hingga pekan ke-31 di Premier League, Bruno mencatatkan 16 gol dan 11 asis, atau yang terbanyak di skuad The Red Devils saat ini.

Ini yang membuat penampilan United di Tottenham Hotspur Stadium begitu berbeda dari biasanya. Bruno main sepanjang 90 menit. Akan tetapi, mata para penggemar justru tertuju pada Paul Pogba.

United main bagus pada 45 menit babak kedua. Edinson Cavani dan kolega mampu membalikkan keadaan dari yang tertinggal 0-1 menjadi kemenangan 3-1. Di 45 menit kedua itu, anggapan orang-orang terhadap United yang biasanya hanya bergantung pada  kecepatan dan kegigihan Fernandes, pudar.

Ole Gunnar Solskjaer sebenarnya menghadapi masalah serius saat turun minum. Usai unggul 1-0, Tottenham diprediksi langsung bermain bertahan. Apalagi, Jose Mourinho fasih betul bagaimana caranya membangun pertahanan kokoh.

Di babak kedua, United menguasai bola hingga 58 persen. Padahal, di babak pertama hanya berkisar 49 persen. Secara agresivitas serangan, di babak kedua United juga melepaskan 11 attemps, berbanding satu attemps pada babak pertama.

Yang paling terlihat sebenarnya dari bagaimana United mengatasi alur serangan Spurs. Pada babak pertama, Spurs melepaskan 258 umpan, sedangkan di babak kedua hanya 181 umpan.

Di pertandingan tersebut, Pogba main di sebelah kiri, yang bukan posisi naturalnya. Namun, hal ini juga memperlihatkan kalau Pogba sebenarnya bisa main di mana saja. Asisnya buat Mason Greenwood pada gol ketiga United, memperlihatkan bagaimana pergerakan Pogba yang begitu bebas, memanfaatkan kelincahan, kemampuan dribel, dan kekuatannya. Alih-alih melepaskan tendangan, ia memilih mengumpan pada Greenwood yang tak terkawal.

“Ini adalah versi terbaik Pogba, di United. Pemain yang mereka harapkan dengan pengeluaran 89 juta paun. Mengapa butuh waktu lama untuk mencapai titik ini adalah masalah lain, tetapi yang memalukan adalah ketika hubungan antara klub dan pemain terlihat menuju perpisahan,” tulis jurnalis Manchester Evening News, Tyrone Marshall.

Kontrak Pogba akan berakhir pada Juni 2022 mendatang. Kepada wartawan pada musim panas 2019, ia menyatakan ingin meraih tantangan baru. Baik Pogba maupun agennya, Mino Raiola, tidak membantah pernyataan itu. Di sisi lain, sikap Raiola kian menguat untuk mengeluarkan kliennya tersebut dari Old Trafford.

Ketika itu, permainan Pogba memang angin-anginan. Ini memengaruhi permainan United itu sendiri yang bergantung pada Pogba. Di sisi lain, United membutuhkan pemain lain yang bisa menggantikan Pogba. Enam bulan kemudian, pada Januari 2020, nama Pogba terlupakan berkat kedatangan Bruno Fernandes.

Naik laginya pernampilan Pogba sekaligus menjadi bukti keberhasilan Ole Gunnar Solskjaer dalam menangani para pemainnya. Apalagi, di awal kehadirannya, Solskjaer juga menyebut kalau dirinya akan menjadikan Pogba sebagai kekuatan utama United.

“Ketika dia berada di klub, Paul selalu menginginkan yang terbaik untuk Man United, dia menjadi bagian penting dari skuad di dalam dan di luar lapangan,” kata Solskjaer awal bulan ini.

“Paul adalah pemain yang ingin kami lihat di Man United dan bermain bagus. Hanya agar dia kembali fit selama dua bulan terakhir, dia akan menjadi penting bagi kami, kami tahu dia bisa menjadi pembeda di antara banyak, banyak poin atau pergi. melalui di Eropa seperti yang kami lakukan melawan Milan.”

Saat ditanya apakah Solskjaer ingin Pogba tetap ada buat musim depan, Solskjaer menjawab: “Paul tahu apa yang kupikirkan.”

Dari aspek sepakbola, United tak punya alasan untuk melepas Pogba. Apalagi dilepas secara gratis pada musim depan. Soalnya, Pogba adalah pesepakbola yang punya bakat dan kehilangan pesepakbola macam ini secara gratis, adalah sebuah kesalahan. Bila United ingin meraih gelar, tentu akan lebih mudah bila Pogba ada di dalamnya.

United masih punya peluang untuk memperpanjang kontrak Pogba. Salah satu alasannya karena bursa transfer musim depan masih terpengaruh oleh pandemi. Keuangan klub yang menginginkan Pogba seperti Juventus dan Real Madrid belum sekuat biasanya. Ketimbang membeli pemain mahal, klub lebih memilih menghemat uang dengan tidak membeli pemain baru.

Kalau United melepas Pogba, tentu klub harus mencari penggantinya, dan tentu saja harganya tidaklah murah. “Menaklukan kompetisi akan lebih mudah dengan Pogba di tim Anda ketimbang tanpanya,” tutup Marshall.

Sumber: Manchester Evening News.