Jadon Sancho diminta oleh sejumlah pemain senior Manchester United untuk meminta maaf pada Erik ten Hag. Kalau ia tak melakukannya, Sancho terancam masuk ke dalam daftar jual United pada Januari nanti.

Permasalahan antara Sancho dengan Ten Hag sebenarnya terjadi pada 3 September lalu. Saat itu, United kalah 1-3 dari Arsenal. Sancho sendiri tidak dimainkan. Ten Hag beralasan kalau Sancho tidak mencapai standar yang cukup di tempat latihan.

“Jadon, berdasarkan penampilannya dalam latihan kami tidak memilihnya. Anda harus mencapai level tertentu setiap hari di Manchester United dan kami dapat membuat pilihan di lini depan. Jadi untuk pertandingan ini dia tidak dipilih.”

Tidak lama kemudian, Sancho membantahnya di media sosial. Ia menyebut kalau penjelasan manajernya tersebut “jelas tidak benar”.

“Tolong jangan percaya semua yang kamu baca! Aku tidak akan membiarkan orang mengatakan hal-hal yang sepenuhnya tidak benar, aku telah menjalani latihan dengan sangat baik minggu ini. Aku yakin ada alasan lain dalam masalah ini yang tidak akan aku bahas, aku sudah lama menjadi kambing hitam, dan itu tidak adil!” tulis Sancho di akun media sosialnya.

Sejumlah pihak di manajemen klub juga sudah bicara dengan Sancho. Mereka menitikberatkan agar masalah ini segera diselesaikan. Syaratnya mudah: minta maaf pada Ten Hag.

Sancho sendiri kini tak berlatih bersama tim utama. Ia berlatih bersama tim U-18 usai menyebut Ten Hag sebagai pembohong.

Sebelumnya, United memang sudah menangani perilaku Sancho bahkan sebelum laga melawan Arsenal tersebut. Ten Hag tidak masalah untuk mengembalikannya ke tim utama. Tanpa permintaan maaf, solusinya hanyalah menjual atau meminjamkan mantan pemain Borussia Dortmund tersebut.

Sancho Bukan Siapa-Siapa

Kurang apa Ten Hag pada Sancho? Di pramusim lalu, ia hampir selalu menurunkannya dengan mencobanya sebagai ujung tombak. Padahal, permainannya jgua tidak bagus.

Saat ia indisipliner, harusnya Sancho menyadari kesalahannya dan tidak menyerang balik pelatihnya tersebut. Soalnya, Sancho bukan siapa-siapa. Pemain sekelas Cristiano Ronaldo saja kariernya habis saat menganggap kebintangannya sudah melebihi skuad United itu sendiri.

Ten Hag tidak pernah main-main soal kedisiplinan. Ia pernah mencadangkan Marcus Rashford di laga melawan Wolverhampton Wanderers musim lalu setelah terlambat 30 detik di pertemuan tim. Cristiano Ronaldo pernah tak dimainkan setelah enggan diturunkan di laga melawan Tottenham Hotspur. Ten Hag juga menolak memainkan Alejandro Garnacho setelah ia terlambat di dua kejadian.

Apa yang dilakukan Ten Hag mirip dengan yang dikerjakan Mike Arteta di Arsenal. Ia menjual atau membuang para pemain seniornya. Salah satunya Pierre-Emerick Aubameyang yang dibuang karena terlambat berulang kali.

Dortmund Siap Tampung Sancho

Dortmund sendiri siap untuk menawari Sancho untuk segera enyah dari Manchester United pada Januari mendatang. Sebelumnya, mereka mengaku tidak berminat memulangkan Sancho. Akan tetapi sumber ESPN bilang kalau mereka siap menampung Sancho asalkan perhitungan finansialnya cocok.

Namun, kalaupun jadi, Dortmund kemungkinan hanya meminjam Sancho hingga akhir musim. Meski pinjaman, tapi Dortmund juga harus menegosiasikan gajinya yang mencapai 300 ribu paun per pekan.

Sancho sendiri masih dihormati di Dortmund. Ia menghabiskan empat tahun di Jerman dari 2017 hingga 2021. Ia bahkan masih berkomunikasi dengan pelatih Edin Terzic.

Sementara United masih melihat opsi soal Sancho. Apalagi, ia dianggap tidak disiplin dan bisa menjadi contoh buruk: dibayar mahal tapi kerja semaunya.

Sancho sudah tidak dimainkan sejak Agustus lalu. Sejumlah staf United merasa kalau karier Sancho di United sudah habis, selama Ten Hag masih menjabat sebagai manajer.

Di ruang ganti, menurut ESPN, tidak banyak juga pemain senior yang mendukungnya. Mereka malah memaksa Sancho untuk segera meminta maaf.

Sancho sendiri tiba di United pada 2021 dengan biaya transfer 73 juta paun. Ia dikontrak hingga Juni 2026 mendatang.

Sumber: ESPN