Para penggemar Manchester United terlihat bahagia ketika Jose Mourinho lengser dari jabatannya sebagai manajer. Harapan untuk melihat kesebelasan favoritnya bermain cantik dan atraktif kembali membumbung tinggi seiring dengan masuknya Ole Gunnar Solskjaer dan Mike Phelan di sisi lapangan. Keinginan mereka akhirnya terwujud dengan beberapa kemenangan telak yang mereka raih di awal rezim Ole.

Namun seiring berjalannya waktu, penampilan United lambat laun menunjukkan penurunan. Permainan cantik yang sempat muncul dalam tiga pertandingan awal, kini berubah menjadi permainan lesu dan tanpa gairah. Dalam kurun dua bulan terakhir, penampilan United nampak inkonsisten yang membuat para pemain kini menjadi sasaran kritikan. Optimisme dapat menjangkau empat besar kini perlahan meredup. Mereka justru kembali ke habitat awal yaitu posisi keenam.

Meski begitu, penurunan performa yang dialami United justru disyukuri oleh Gary Neville, salah satu legenda mereka. Dalam komentarnya di situs Sky Sports, Neville berucap seandainya United terus menampilkan permainan positif, maka itu sama saja menunjukkan kalau klub ini tidak memiliki masalah. Sebaliknya, penurunan performa ini semakin menguatkan argumennya kalau United memang memiliki banyak masalah terutama dalam hal kualitas pemain.

“Sejak menang melawan PSG, tim ini mulai mengalami kesulitan. Dalam beberapa aspek, saya senang dengan penurunan ini. Jika United justru bermain baik di setiap pertandingannya, maka itu sama saja membodohi orang-orang kalau skuad ini lebih baik dari sebelumnya,” kata Gary.

Baca juga: Solskjaer: Kualitas Kami Jauh di Bawah Barcelona

Kebetulan atau tidak, penurunan performa United terjadi setelah status Solskjaer berubah menjadi manajer tetap. Ada indikasi yang menyebut kalau para pemain mulai malas-malasan karena telah mengenal karakter Ole yang cukup ramah kepada mereka. Permainan bagus yang ditampilkan pada awal-awal kedatangan Ole disinyalir hanya sebagai upaya para pemain untuk tidak tersingkir dari skuad utama.

“Saya sudah berpikir kalau hal ini akan terjadi kepada Ole pada akhir Maret atau awal April. Kini dia sudah tahu bagaimana kualitas pemain United setelah dia mendapatkan pekerjaannya. Apa yang ia tampilkan dalam enam hingga delapan minggu pertama sangat luar biasa. Lalu tiba-tiba dalam sebulan terakhir, para pemain mulai menunjukkan penurunan. Itu mengingatkan kepada semua orang kalau ada pekerjaan yang harus dilakukan di sini,” tuturnya menambahkan.

“Sebulan yang lalu, para pemain tampil bagus dan Jose tidak bisa melakukan itu, sekarang kami justru melihat pemain yang tampil seperti di era Jose. Dalam dua bulan pertama, tim ini bermain seperti kesebelasan pengincar gelar Premier League. Tiba-tiba sekarang, tim ini bermain kembali seperti ditangan Mourinho. Saya senang dengan pekerjaan yang didapat Ole dan sekarang dia sudah melihat mentalitas para pemainnya.”

Gary berharap manajemen United mau serius membantu Ole pada musim depan. Caranya adalah dengan mendukungnya pada bursa transfer musim panas nanti. Membeli pemain yang ia inginkan menjadi solusi apabila manajemen serius menargetkan gelar juara pada musim depan.

“Ole mengambil alih klub secara bagus, namun sekarang tim ini mengalami penurunan. Ole akan berada di sini selama dua sampai tiga tahun ke depan dan itu berarti dia harus mendapatkan beberapa pemain baru dan mampu memperbaiki kekurangan tim ini,” ujarnya.

Istirahatkan Pemain Inti Demi Kalahkan City

Penurunan performa United memang tidak menutup peluang mereka untuk bisa menyelesaikan musim minimal di posisi keempat. Mereka hanya tertinggal dua poin dari Arsenal dan tiga angka saja dari Tottenham yang berada pada urutan ketiga. Meski begitu, terkurasnya tenaga para pemain utama United karena Liga Champions ditakutkan menjalar kepada penampilan mereka pada kompetisi liga.

Oleh karena itu, Gary berharap Ole untuk menyimpan beberapa pemain utamanya ketika United bertandang ke markas Everton akhir pekan nanti. Hal ini agar para pemain cukup fit untuk menghadapi derby Manchester pada 25 April nanti. Gary menilai pertandingan derby wajib mereka menangi agar peluang empat besar terus terjaga.

United memiliki jadwal yang super padat yang dimulai pada laga melawan Barcelona. Dalam tempo 11 hari, mereka akan bertanding empat kali. Dua diantaranya adalah menghadapi lawan kuat yaitu Manchester City dan Chelsea.

“Sebelas hari sangat padat bagi United. Dari Barcelona hingga Chelsea. Anda memikirkan skuad saat ini dan dapatkah tim yang sama bermain tiap minggu? Melawan Barcelona, Ole akan memainkan tim terbaiknya. Jika melawan Everton dan City, United menang, lalu kalah melawan Chelsea, maka mereka tetap ada di empat besar.”

“Poin saya di sini adalah soal prioritas. Jika mereka mengalahkan Everton, maka pertandingan melawan City adalah pertandingan yang bisa mengubah keadaan mereka. Dalam 11 hari, Anda tidak bisa memainkan skuad yang sama, jadi buatlah dua sampai tiga perubahan khususnya ketika melawan City nanti.”

Meski begitu, ada satu konsekuensi yang harus diterima Gary jika mereka mengalahkan City. Yang paling berat tentu saja melihat Liverpool mengangkat gelar liga. Apalagi, Si Merah diuntungkan dengan lawan mereka yang relatif ringan. Namun nampaknya, Gary tidak peduli apabila Liverpool menjadi juara liga.