Foto: Twitter

Mantan kapten Manchester United Gary Neville mengatakan bahwa tindakan mencadangkan Cristiano Ronaldo di Old Trafford hanya akan meningkatkan tekanan. Bagi Neville, Ole Gunnar Solskjaer harus mengerti situasi semacam ini dan lebih memikirkan dampak dari apa yang ia lakukan ketika mencadangkan Ronaldo.

Kamera TV menangkap Cristiano Ronaldo berbaris sendirian di terowongan, dan tampaknya ia bergumam frustrasi setelah United ditahan imbang 1-1 melawan Everton. Lebih menekankan lagi, Andros Townsend –pencetak gol Everton– menirukan selebrasi gol khas pemain Portugis tersebut di tengah-tengah laga.

Solskjaer kemudian membela pemilihan timnya setelah pertandingan. Ia punya argumen mengapa menaruh Ronaldo di bangku cadangan. Namun argumennya itu tidak bisa diterima dengan baik, dan bahkan keputusannya terus menjadi sorotan.

Sikap Ronaldo terhadap keputusan itu pun hanya mengundang spekulasi lebih lanjut. Maka dari sini, Gary Neville merefleksikan bahasa tubuh Ronaldo di podcast terbarunya. Ia memberi Solskajer beberapa saran agar dapat memilih keputusan yang tepat dalam memainkan Ronaldo.

“Saya menonton pertandingan dan saya melihatnya (Ronaldo) pergi dengan murung. Saya tidak bisa mengatakan saya menyukai keadaan itu. Apakah Cristiano kesal ketika dia tidak bermain? Ya. Apakah Cristiano kesal ketika dia tidak mencetak gol? Ya. Apakah Cristiano sangat kesal ketika timnya tidak menang? Tentu saja,” tutur Neville dikutip dari Sky Sports.

“Kami tahu hal-hal itu. Dia tidak perlu membuktikan itu. Dia berjalan keluar lapangan, bergumam pada dirinya sendiri seperti melontarkan pertanyaan ke udara. Jadi apa yang dia katakan? Dan dengan siapa dia kesal? Itu hanya bisa terjawab jika mengembalikannya kembali kepada manajer.”

“Cristiano pasti cukup pintar untuk mengetahui tindakan kesalnya akan membawa tekanan nyata pada manajer. Karena dia pasti pernah mengalami hal serupa. Memang seperti itu. Tapi saya pikir itu adalah sesuatu yang harus dikelola dalam beberapa bulan ke depan. Karena tekanan akan terus hadir jika Ole Gunnar Solskjaer tidak tanggap terhadap hal ini.”

Menurut Gary Neville, kesadaran tentang keputusan yang sembarang haruslah segera diatasi. Ini bukan persoalan memikirkan bagaimana permainan tim di lapangan, namun lebih kepada mencegah hal yang lebih buruk terjadi. Simpelnya, mencadangkan Ronaldo sama dengan mengambil konsekuensi terburuk, dan Solskjaer harus paham itu.

“Hal terburuk yang bisa terjadi (jika terus mencadangkan Ronaldo). Padahal bagi saya Ole bisa menjadi jembatan yang luar biasa, terutama jembatan dari periode di mana klub kehilangan identitasnya dan kehilangan arah. Tidak ada keraguan bahwa klub kehilangan arah setelah kepergian Sir Alex Ferguson. Namun Ole telah mengembalikan beberapa nilai ke klub,” ungkap Neville.

“Ada sekelompok pemain yang menurut saya ingin bermain untuk klub. Perekrutan Manchester United sejauh ini sudah cukup baik. Saya sekarang terpikir kembali dengan perekrutan Cristiano Ronaldo, Jadon Sancho dan Raphael Varane. Mereka talenta kelas dunia yang diakui, tapi ada tekanan di sekitar mereka.”

“Ole tahu itu. Dia mengatakan itu dalam konferensi persnya. Dia memang harus menang. Anda harus memenangkan trofi ketika Anda berusia tiga atau empat tahun di klub. Apalagi Anda memiliki pemain seperti itu. Dia harus menjaga dirinya sendiri. Ole, dia harus egois, dia harus memastikan bahwa dia mengelola Cristiano dengan cara yang benar,” tambahnya.

“Saya pikir dia sudah berbicara dengannya (Ronaldo). Tapi Cristiano juga bukan domba. Dia tidak hanya akan mengikuti saja dan langsung berkata, ‘Saya tidak akan mengatakan apa-apa lagi jika tidak dimainkan’. Tidak sepert itu. Dia akan menunjukkan ketidaksukaannya dan kurangnya kebahagiaan dalam situasi semacam ini.”