Sofyan Amrabat mencatatkan performa yang baik di laga melawan Crystal Palace di babak ketiga Piala Carabao. Ditempatkan sebagai fulbek kiri, ia tampil mengesankan. Pun ketika dikembalikan di posisi aslinya sebagai gelandang.

Saat ditanya apa kelebihan Amrabat, apakah kemampuan teknisnya atau ia punya energi dan stamina, Ten Hag punya jawaban lain. Menurutnya, Amrabat punya lebih banyak kemampuan.

“Sebagai seoran pemain di level tertinggi, Anda membutuhkan kemampuan yang lebih besar ketimbang cuma satu, tapi stamina, semangatnya, adalah satu dari kemampuannya yang terbesar,” terang Ten Hag.

Mendatangkan Amrabat agaknya jadi cara Ten Hag untuk lebih menguasai bola. Soalnya, di laga melawan Burnley saja, United cuma mendapatkan 38 persen penguasaan bola. Angka ini jelas kecil karena semasa di Ajax Amsterdam, Ten hag dikenal sebagai pelatih yang menomorsatukan penguasaan bola. Akan tetapi, sepakbola ternyata bukan cuma soal penguasan bola.

“Anda tidak perlu selalu menguasai bola sebanyak itu untuk bisa mengontrol pertandingan karena menurutku, saat melawan Burnley, sepanjang pertandingan, kami memegang kendali. Namun, aku memilih untuk memiliki pengusaan bola, seperti melawan Crystal Palace.”

Laga melawan Crystal Palace pada Sabtu (30/9) malam sebenarnya merupakan ulangan dari laga tengah pekan. Bedanya, pada Sabtu adalah Premier League sementara Piala Carabao di tengah pekan. Hal ini yang membuat dua laga ini tampak akan berbeda.

Ten Hag merasa kalau United dan Palace akan menurunkan skuad yang berbeda ketimbang di Piala Carabao. Apalagi, Palace akan mengejar kemenangan demi melakukan balas dendam. “Itu akan menjadi bahan bakar mereka,” kata Ten Hag.

Mengandalkan Para Pemain Muda

Cederanya para pemain utama membuat Ten Hag memberikan kesempatan lebih kepada para pemain muda seperti Hannibal Mejbri, Facundo Pellistri, sampai Dan Gore. Ten Hag pun menyoroti bagaimana pemain muda memang seharusnya dibina.

“Anda sudah melihatnya, ketika Anda memiliki pemain, ketika Anda mengembangkan pemain, Anda melihat kemajuannya dan itu bisa membantu Anda dalam situasi sulit. Tapi juga, bagus bagi klub untuk mengembangkan pemain seperti itu, dan bagus juga bagi para pemain untuk masuk ke sepakbola profesional, untuk masuk ke sepakbola profesional papan atas.”

“Jadi, bagus sekali, aku suka mengembangkan pemain muda. Tapi seperti yang Anda katakan, mentalitasnya harus benar, Anda harus pantas mendapatkan lambang di dada itu dan, setiap saat, Anda harus membuktikannya di setiap kesempatan, baik saat latihan, terutama saat hari pertandingan.”

Ten Hag percaya kalau kompetisi untuk mendapatkan tempat di tim utama merupakan sesuatu yang penting untuk mencapai hasil terbaik musim ini. Dan para pemain muda ini termasuk yang berkompetisi di dalamnya.

Meski demikian, Ten Hag menilai masih belum perlu untuk mempromosikan kembali para pemain U-21 ke tim utama. Meski sejumlah pemain cedera, seperti Lisandro Martinez misalnya, tapi Ten Hag merasa untuk pos bek tengah masih aman dan tidak ada masalah.

“Masalahnya lebih ke posisi fulbek,” terang Ten Hag.

Sejatinya tim U-21 United tengah menghadapi hasil buruk di beberapa laga. Meski demikian, bukan ini alasan Ten Hag belum mempromosikan kembali pemain muda. Sudah cukup banyak pemain muda yang ada di skuad utama United saat ini.

“Anda lihat kami punya begitu banyak pemain yang bsia main di tim U-21 yang bisa main juga untuk kami. Dan Gore sebagai contoh, Omari [Forson] selalu berlatih bersama kami, dia bermain di laga itu tapi dia main bagus di pramusim. [Facundo] {ellistri, [Alejandro] Garnacho, adalah para pemain yang bisa bermain di U-21.”

Pemain muda lain yang tampil mengesankan tentu saja Hannibal. Banyak penggemar United yang menyukai etos kerjanya. Di laga melawan Burnley saja, dia berlari hingga 12,9 kilometer, lebih banyak dari para pemain United manapun musim ini. Kehadiran Hannibal bagaikan memberi pesan untuk skuad United bahwa ini adalah standar mereka.

“Aku pikir dia memberikan pesan yang sangat bagus kepada seluruh anggota skuad, bahwa ini adalah tuntutan dan harus menjadi standar. Ketika Anda bermain di posisi itu, [inilah] yang harus Anda bawa ke tim untuk meraih kesuksesan. Terutama ketika Anda bermain melawan tim-tim yang menguasai bola, dia sangat cocok dan dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap penampilan dan hasil yang baik,” puji Ten Hag.

Ten Hag tidak terkejut dengan adaptasi Hannibal. Soalnya, sebelum ia datang pun pemain berkebangsaan Tunisia ini sudah debut di tim utama. Musim lalu, ia pun dipinjamkan dan jadi pemain utama.

“Jadi, tahun ini dia membuat kemajuan,” kata Ten Hag.

“Itu sebabnya dia pantas mendapatkan kesempatan dan kini dia telah memanfaatkan kesempatan itu.”

Ten Hag menekankan kalau Hannibal dan para pemain lainnya harus bermain lebih bagus di setiap pertandingan untuk membuktikan kalau mereka layak untuk diturunkan. Kehadiran Hannibal juga memberikan persaingan alami di skuad United. Para pemain utama harus bekerja keras kalau tempat mereka tak mau direbut pemain muda.

“Semoga hal itu memberikan para pemain lain dorongan bahwa mereka harus membawa lebih banyak, mereka harus terus bertambah. Hannibal melakukan pekerjaan hebat untuk tim dan dia benar-benar berkontribusi ke level kami di dua laga terakhir,” ucap Ten Hag.

Ten Hag sendiri tidak peduli pada status pemain, apakah ia pemain bintang atau bukan. Yang ia nilai cuma penampilan mereka dan apa yang bisa mereka berikan. Maka, jangan kaget kalau pemain semahal Jadon Sancho bisa tak mendapatkan tempat di tim utama.

Aku bukanlah seorang manajer yang punya kekhawatiran memasukkan pemain dan kita telah melihatnya dari dua laga awal musim ini, saat aku menjadi Garnacho starter,” terang Ten Hag.

Sumber: Manutd.com