CEO Manchester United, Ed Woodward, angkat bicara tentang hasil klub dalam sebuah panggilan konferensi triwulanan kepada para investor. Ed juga mengungkapkan bahwa United akan terus meninjau bagaimana mereka dapat meningkatkan struktur sepakbola mereka, di tengah pencarian direktur teknis yang memang sedang berlangsung.

United sendiri sampai saat ini belum menunjuk seorang pun untuk mengisi kekosongan antara dewan direksi dan staf pelatih Ole Gunnar Solskjaer, meskipun secara terbuka mereka telah merencanakannya sejak Desember lalu. Di satu sisi, petinggi klub telah dikritik karena kebijakan transfer mereka, yang telah mengizinkan Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez untuk bergabung dengan Inter Milan, namun tidak membeli penggantinya di musim panas kemarin.

Selain itu, Ander Herrera juga diizinkan untuk pergi setelah kontraknya berakhir, dan lagi-lagi tidak ada gelandang tengah yang direkrut mereka di musim panas kemarin. Malah, yang ada justru panggilan konferensi triwulanan terbaru kepada para investor klub. Ed Woodward hanya fokus pada aspek itu. Namun, ia seolah merasa optimis tentang bagaimana klub sudah “mengembangkan” proses transfernya.

Ed bergabung dengan direktur pelaksana klub Richard Arnold dan kepala keuangan Cliff Baty atas panggilan itu. Anehnya, ia banyak berbicara tentang masalah sepakbola ketika membahas hal ini. CEO klub tersebut mengatakan bahwa ia dan para dewan petinggi klub terus meninjau dan melihat potensi untuk mengembangkan struktur klub, dan sebagian tinjauan ini fokusnya sudah kepada aspek transfer pemain.

“Mengenai spekulasi seputar direktur teknis, kami terus meninjau dan melihat potensi untuk mengembangkan struktur kami di sisi sepakbola. Sebagian besar spekulasi ini akan fokus tentang transfer pemain. Ini adalah sebuah aspek yang telah kami kembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Kami merasa para pemain yang kami datangi di musim panas menunjukkan bahwa pendekatan ini adalah cara yang tepat,” ujar Ed Woodward dilansir dari MEN Sports.

“Kembali ke akar etos klub kami, sekarang banyak diisi oleh para pemain muda, ini adalah cara yang tepat untuk maju dan semua orang di klub baik dewan, manajer, tim, dan semua staf, tetap teguh dalam keinginan kami untuk membawa Manchester United kembali ke puncak sepakbola Inggris. Kami akan terus melakukan investasi yang diperlukan untuk mewujudkan hal ini, baik di seluruh pemain tim utama kami, akademi kami dan departemen perekrutan pemain kami.”

Di sisi yang lain, Ed Woodward memuji bentuk pemain baru United musim panas kemarin seperti Harry Maguire, James dan Aaron Wan-Bissaka dan juga beberapa kontrak baru yang telah disepakati kepada sejumlah pemain kunci di musim ini. Sebagai “seorang pebisnis yang cerdas” ia merasa bahwa semua itu memiliki maksud untuk menentukan gambaran nasib jangka panjang masa depan Setan Merah.

“Pemain baru kami Daniel James, Aaron Wan-Bissaka dan Harry Maguire bergabung dengan skuat yang kuat, dan mereka tampil baik sepanjang musim ini. Kami juga melihat kontrak baru telah dieksekusi untuk sejumlah pemain kunci kami, termasuk Marcus Rashford, David de Gea dan Victor Lindelof, serta Anthony Martial dan Luke Shaw di awal musim ini. Semuanya merupakan progres yang baik,” pungkas pria paling kontroversial di mata suporter United tersebut.

“Kami optimis untuk bahwa semua itu adalah rencana jangka panjang untuk masa depan. Penjualan dan peminjaman pemain musim panas ini juga memungkinkan manajer untuk melibatkan lebih banyak pemain muda kami, dan memberikan dasar yang kuat untuk budaya (identitas) klub. Kami siap untuk membangun skuat berikutnya untuk menjadi pemenang trofi.”

Pendapatan klub naik 6% menjadi 627,1 juta paun dalam satu tahun –menurut catatan yang berakhir 30 Juni lalu– dan hampir seluruhnya untuk pendapatan dari aspek penyiaran melonjak sebesar 18% menjadi 241,2 juta paun. Utang bersih United sekarang berada pada titik terendah sejak 2005, sementara sumber-sumber komoditas United yang lain menekankan bahwa pendapatan komersial sangat penting dalam hal investasi klub ke dalam skuatnya.

Namun, tidak terlepas dari itu, perlu dipahami bahwa otak pebisnis itu berbeda dengan otak orang di sepakbola. Apalagi, jika pebisnis ini menguasai sebuah klub sepakbola. Pasti output yang akan dibuat tidak akan punya orientasi yang logis dengan sepakbola. Oleh karena itu, tidak heran mengapa para dewan petinggi United sangat memandang jika aspek komersial, investasi dan ranah komoditas lain merupakan sarana paling tepat untuk mencapai tujuan mereka, yaitu mendukung semua sisi sepakbola di klub.