Foto: The Peoples Person

Ada kecenderungan Ed Woodward berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi dalam menangani klub. Pertanyaannya: Maukah penggemar United berdiri di belakang Woodward dan mendukungnya untuk terus mempertahankan jabatannya dalam jangka waktu yang lama?

Manchester United akhirnya mengambil sikap terkait penyerangan yang terjadi di rumah Ed Woodward beberapa waktu lalu. Pihak klub sudah mengajukan keluhan resmi mereka kepada Independent Press Standards Organization (IPSO) mengenai liputan harian The Sun terkait peristiwa tersebut.

United percaya kalau harian yang pernah diboikot Liverpool tersebut sudah menerima pemberitahuan sebelum peristiwa tersebut berlangsung sehingga mereka kemudian mengirimkan wartawan untuk meliput kejadian tersebut. Yang membuat pihak klub menjadi semakin kesal, wartawan The Sun tidak melaporkan kejadian tersebut dan balik mendukung insiden tersebut.

“Kualitas gambar mengindikasikan kalau seorang fotografer berada di sana. Wartawan tidak hanya gagal melaksanakan tugas layaknya anggota masyarakat yang bertanggung jawab melaporkan potensi adanya perbuatan kriminal, tapi kehadirannya juga mendorong dan mendukung para pelaku. Kami percaya bahwa ini adalah pelanggaran dalam etika jurnalistik,” kata United dalam situs resmi mereka.

“Kami tidak main-main untuk mengadukan kejadian ini ke IPSO dan kami akan menunggu keputusan dari sistem pengendalian diri surat kabar demi meningkatkan kemampuan untuk menegakkan standar etika di dalam pers.”

Belum jelas secara pasti memang apakah yang menyerang rumahnya adalah benar-benar penggemar United atau orang yang menyamar sebagai fans United demi membuat keadaan menjadi kisruh. Akan tetapi, kejadian pada akhir Januari tersebut menjadi puncak dari kekecewaan penggemar United terhadap sosok Ed Woodward yang dinilai gagal menggantikan peran David Gill.

Diawali dari nyanyian provokatif kepada dia dan keluarga Glazer ketika melawan Norwich, aksi itu kemudian berlanjut saat mereka dikalahkan oleh Burnley. Merasa lelah karena selalu menimbun kebencian dan kekesalan selama tujuh tahun, insting bar-bar mereka kemudian muncul dan melakukan perlawanan sesungguhnya yaitu serangan ke bagian yang paling sensitif yaitu rumah keluarganya. Memang bukan hal yang pantas, namun mereka pasti beranggapan hanya dengan cara inilah perlawanan bisa disuarakan.

Ed Woodward Sudah Berbenah

Entah terkejut akibat serangan tersebut, ada kecenderungan kalau Ed Woodward kini sudah berubah ke arah yang lebih baik lagi. Ada upaya dalam dirinya untuk tidak lagi menjalankan pekerjaannya secara asal-asalan. Kini, kepentingan United mulai diutamakan. Prestasi di atas lapangan mulai menjadi prioritas. Sebelumnya, ia pernah bilang kalau sebenarnya tidak ada korelasi antara pergerakan klub dalam bidang finansial dengan penampilan tim di atas lapangan.

“Prioritas kami hanya satu, yaitu untuk membawa kami kembali ke persaingan untuk gelar Premier League dan Liga Champions. Sebagai klub dan dewan, kami sadar kalau kami belum berada di tempat yang diinginkan,” kata Woodward.

Kecenderungan kalau Ed Woodward sudah berbenah sebenarnya sudah muncul sejak musim panas lalu. Ole Gunnar Solskjaer sukses membuat ia mau mengeluarkan uang untuk pemain-pemain yang memang dibutuhkan saja. Daniel James, Aaron Wan-Bissaka, dan Harry Maguire adalah pemain yang memang sudah diincar United sejak lama. Tidak ada lagi pembelian asal-asalan seperti Fred atau Angel di Maria beberapa tahun sebelumnya.

Selain itu, ia dan pemilik sukses mempertahankan Anthony Martial yang sebelumnya sempat masuk daftar jual oleh Jose Mourinho. Setelah Ole Gunnar Solskjaer masuk, sosok nomor sembilan ini dipertahankan dan kembali mendapat kesempatan menjadi striker nomor satu klub. Ya, meski penampilannya masih suka naik turun alias tidak konsisten, namun setidaknya ia sudah mendapat jaminan tempat di starting eleven.

Upaya Ed Woodward untuk menunjukkan kalau ia sudah berubah terus dilakukan hingga bursa transfer Januari kemarin. Di tengah suara sumbang dari penggemar United melalui nyanyian yang berisi ancaman pembunuhan, ia dengan tenang sukses membuat gebrakan melalui dua perekrutan penting yaitu Bruno Fernandes dan Odion Ighalo.

Pembelian Bruno jelas disambut meriah oleh para pendukung United. Penggawa Portugal ini dianggap sebagai kepingan puzzle yang hilang untuk melengkapi kekuatan tim keluar dari performa buruknya pada musim ini. Di sisi lain, pembelian Ighalo adalah bukti kalau ia paham timnya memang benar-benar butuh striker. United yang sebelumnya gengsi belanja di Januari, kini dihapus melalui Bruno dan Ighalo. Lagi-lagi bukti kalau Ed Woodward sudah berubah.

Dua perekrutan ini benar-benar membuat penggemar United terdiam. Ya, benar-benar terdiam seperti yang terjadi di Old Trafford dalam laga liga terakhir mereka melawan Wolves. Mereka yang tadinya sudah berjanji dan semangat akan keluar stadion pada menit ke-68 sebagai bagian dari perlawanan kepada klub, tiba-tiba berpikir ulang dan mayoritas penonton tetap anteng di bangkunya masing-masing. Persetan dengan komitmen, Bruno Fernandes secara tidak langsung membuat aksi itu gagal. Sebuah kecerdikan atau kelicikan dari seorang Woodward? Entahlah, namun yang pasti suara kepada dia dan keluarga Glazer tiba-tiba mengendur lagi.

Tanda-tanda kalau Ed Woodward mulai berusaha untuk berbenah sudah muncul melalui rekrutmen dan beberapa investasi yang siap untuk dilakukan di sektor lain seperti stadion. Sekarang, tinggal dikembalikan lagi kepada manajer dan pemain, bisakah mereka berdua bersinergi dan membuat United tampil bagus di sisa kompetisi musim ini dengan pemain-pemain yang sudah ia beli sesuai dengan rekomendasi para tim kepelatihan. Ed Woodward jelas tidak mau disalahkan lagi kalau ternyata United tidak menunjukkan adanya perkembangan dalam beberapa musim mendatang.

“Gua udah beli pemain mahal-mahal sesuai rekomendasi staf pelatih, kok masih disalahin terus!’ mungkin itu menjadi kata-kata yang akan ia siapkan jika nyanyian provokatif kepadanya kembali terdengar di stadion Old Trafford.