Foto: Fabrizio Romano

Penyerang Manchester United Anthony Martial sedikit “bersiteru” dengan manajernya Ralf Ragnick. Ia membantah pernyataan Rangnick yang terkait klaim bahwa dirinya dinilai telah menolak bermain untuk tim di laga melawan Aston Villa di Premier League.

Rangnick mengatakan kalau Martial tidak ingin berada di skuatnya setelah United hanya memasukkan delapan pemain pengganti dengan dua penjaga gawang. Di laga tersebut, United cuma meraih hasil imbang 2-2 di laga yang berlangsung di kandang Aston Villa tersebut.

Di sisi lain, Anthony Martial sebelumnya ingin meninggalkan United pada bulan Januari. Namun Rangnick kemudian melakukan dialog untuk mencegahnya pergi. Hanya sayangnya, pernyataan Rangnick terkait Martial kembali memanaskan situasi. Apalagi pemain asal Prancis itu belum tampil lagi sejak kemenangan 3-2 United atas Arsenal pada 2 Desember lalu.

Pernyataan Rangnick kemudian direspon dengan cepat oleh Martial. Ternyata, bekas pemain AS Monaco itu tidak seperti apa yang dikatakan Rangnick. Ia langsung angkat bicara setelah laga United vs Villa, dan bersikeras bahwa dirinya bersedia untuk masuk ke dalam tim. Ia bahkan menegaskan kalau dirinya sangat siap untuk dipilih sang manajer.

“Saya tidak akan pernah menolak bermain untuk Manchester United. Saya sudah berada di sini selama tujuh tahun, dan saya tidak pernah tidak menghormati setiap keputusan manajer. Saya tidak akan pernah tidak menghormati klub dan para suporternya,” tulis Martial dalam story di akun Instagram pribadinya.

Menyikapi hal ini, salah satu pundit Sky Sports yakni Andy Cole mengatakan jika persiteruan antara manajer dan pemain merupakan sebuah dinamika. Bagi Cole, selalu ada dua sisi dari sebuah pernyataan pihak yang bersiteru. Menurutnya, entah siapa yang benar, namun itu semua adalah cerita tersendiri dalam sepakbola.

“Seperti yang kita semua tahu, selalu ada dua sisi dalam pernyataan di dala sepakbola. Itu merupakan sebuah cerita tersendiri. Satu pihak mengatakan satu hal, dan satu pihak mengatakan yang lain. Tidak diragukan lagi kita akan sampai ke dalam dinamika semacam itu,” ujar Cole dalam Sky Sport News.

“Ada banyak masalah di Manchester United musim ini. Masalahnya bermula dan sering berada di belakang layar. Namun tidak sedikit yang sampai muncul di lapangan. Situasi seperti itu tidak akan berjalan dengan baik, dan untuk saat ini, kita akan sering melihatnya (di United).”

Anthony Martial sendiri berharap bisa pergi setidaknya dengan status pinjaman pada bulan Januari ini. Harapan tersebut disinyalir merupakan dorongan agar ia bisa bermain reguler di tim utama. Sevilla sempat tertarik padanya, dan si pemain juga menjadikan klub asal Spanyol itu sebagai tujuan kariernya. Padahal di satu sisi, ia tengah diminati klub besar lainnya termasuk Barcelona dan Juventus.

Namun Sevilla sejauh ini hanya menawarkan (kesepakatan peminjaman) setengah dari gaji Martial. Dan itu ditolak United. Dapat dipahami bahwa Setan Merah akan membiarkan pemainnya pergi dengan status peminjaman jika klub yang meminjamnya mengikuti kemauan mereka. Yaitu dengan membayar gaji pemainnya secara penuh dan ditambah biaya pinjaman.

Selain Andy Cole, pundit Roy Keane dan Jamie Redknapp juga membahas bentuk yang mengkhawatirkan dari pos penyerang United. Selain Martial yang mengalami penurunan performa, dua penyerang pilihan pertama United lainnya ternyata sedang mengalami hal yang sama.

Marcus Rashford dan Jadon Sancho dinilai sangat buruk penampilannya di musim ini. Sancho, menurut Redknapp, tak ayal seperti pemain yang bermain dalam “bayangan”. Sementara Rashford, menurut Keane, kondisinya mengkhawatirkan dan pihak United harus segera mengatasi penurunan performanya yang dinilai begitu dramatis.