Sulit bagi Manchester United untuk meninggalkan David de Gea. Apalagi melihat apa yang telah dia lakukan musim lalu untuk melindungi gawang United dari ancaman. Imbasnya, sang cadangan kembali menjadi korban. Peminjaman menjadi pilihan sekaligus tempat pembuktian kalau dia memang pantas diperhitungkan.

Apakah David de Gea kiper yang buruk? Tentu tidak ada satu pun suporter Manchester United yang berpikir demikian. Jasanya sudah terlalu banyak untuk tim ini. Justru United-lah yang berhutang kepada sang penjaga gawang. Klub ini tidak bisa memberikannya banyak trofi untuk dimenangkan. Saat dia selalu konsisten di bawah mistar, penampilan tim secara kolektivitas justru kerap membuatnya dalam kesulitan.

De Gea bukan kiper yang buruk, tapi setidaknya ia harus diganti. Begitu kata segelintir suporter United yang gatal ingin melihat regenerasi di sektor penjaga gawang. Dengan taktik sepakbola modern yang menekankan kiper harus memiliki kemampuan build-up play yang bagus, De Gea tentu bukan sosok yang tepat.

Ketika Dean Henderson kembali, banyak yang merasa kalau akhir dari era De Gea telah tiba. Nyatanya, Dean tidak benar-benar bisa menggusur si orang Spanyol itu. Musim lalu De Gea justru semakin menggila dan Dean hanya bisa diam saja di bangku cadangan.

Musim ini pun situasinya sama. Terlepas dari Erik ten Hag adalah pelatih yang mengutamakan possesion football dan lebih suka kiper yang memiliki build-up play bagus, pilihannya tetap sama: De Gea adalah kiper utama United musim depan.

Rumor bahkan menyebut kalau De Gea adalah kandidat kapten baru United yang semakin mempertegas kalau Henderson hanya akan jadi cadangan lagi sepanjang 2022/2023.

***

Bagi Henderson, tidak ada jalan lain selain keluar. Meski begitu, ambisi menjadi kiper utama klub tidak boleh padam. Nottingham Forest menjadi pilihan sebagai tempat untuk sekali lagi melakukan pembuktian.

“Saya berterima kasih kepada manajer dan pemilik di Nottingham Forest atas kesempatannya untuk bisa bermain di klub ini pada musim pertama kembalinya mereka di Premier League. Saya bersemangat untuk bekerja dengan semua orang di dalam klub mulai dari manajer, pemain, dan pelatih kiper,Danny Alcock,” kata Henderson selepas diperkenalkan.

Momen ini laksana déjà vu bagi dirinya. Saat ia dipinjam oleh Sheffield United pada musim panas 2018, tujuannya pun sama. Ia ingin jadi kiper utama United suatu saat nanti. Inilah kenapa dia terus menerima perpanjangan kontrak dari mereka meski masa depannya sendiri belum terlihat cerah apakah ia benar-benar bisa menjadi kiper utama atau tidak.

Melihat kualitas yang dia punya, potensi untuk menjadi kiper utama pemenang dua kali Piala Champions itu begitu besar. Aksinya bersama Sheffield United pada 2019/2020 bisa menjadi patokan. 11 clean sheet ia torehkan yang membuat Ole Gunnar Solskjaer membawanya kembali pulang. Jumlah yang luar biasa untuk seorang kiper yang memperkuat tim papan tengah. Dengan misi yang sama seperti Sheffield yaitu bertahan di Premier League, wajar jika harapan itu digantukan kepada sosok Henderson.

Namun, langkahnya juga tidak akan mudah. Forest sudah punya Brice Lauriche Samba. Pahlawan yang membawa mereka promosi ke Premier League sekaligus pemain senior di dalam tim. Jika berhasil melakukannya, maka tugas Dean kini tinggal berpikir untuk mengalahkan De Gea yang posisinya sulit tergoyahkan.