Manchester United memang tidak pernah kekurangan bakat muda terbaik. Selain selalu berburu pemain-pemain muda dari berbagai penjuru negeri, akademi mereka juga mampu menelurkan bibit-bibit berkualitas dari kota Manchester. Salah seorang di antaranya adalah Cameron Borthwick-Jackson. Bek yang masih berusia 20 tahun itu kini memang tengah ‘disekolahkan’ di klub Champions League, tingkat kedua Liga Inggris, Wolverhampton Wanderers sejak musim panas 2016 lalu.

Pelatih United, Jose Mourinho, sendiri meminjamkannya karena ingin sang pemain mendapat banyak ‘jam terbang’. “Dia meminta saya untuk keluar dan mengumpulkan pengalaman,” kata Borthwick-Jackson seperti dilansir Four Four Two pada Desember 2016 lalu.

Sayangnya, pemain muda kelahiran Manchester, 2 Februari 1997 itu malah tak mendapat banyak kesempatan bersama klub berjuluk Wolves tersebut. Hingga pekan ke-36; meski Wolverhampton masih menjalani 34 laga, Borthwick-Jackson hanya diberi kepercayaan turun dalam enam pertandingan. Bahkan, belum lama ini dia juga mendapat kritikan dari manajer Wolves, Paul Lambert, yang menuntutnya untuk bisa memberikan hal yang jauh lebih baik lagi.

“Saya rasa Cameron tersisih dari persaingan untuk saat ini. Dia harus menunjukkan lebih banyak hal. Dia memang melakukan semuanya dengan benar di tempat lain namun dia harus menampilkan hal lain. Dia juga kurang bugar,” ucap pelatih yang baru saja bergabung ke Molineux Stadium, markas Wolverhampton pada awal November 2016, seperti dilansir Goal Internasional.

Sejak kedatangan mantan juru taktik Aston Villa dan Blackburn Rovers itu, Borthwick-Jackson memang tak pernah lagi mendapatkan menit bermain; meski dengan pelatih sebelumnya dia juga lebih sering dicadangkan.

Bersama Wolverhampton Wanderers. Foto: manchestereveningnews.co.uk

Jumlah penampilannya musim ini bahkan jauh lebih sedikit dibanding dengan jumlah penampilannya bersama United dalam musim debut pada 2015/2016. Di era pelatih Louis van Gaal itu, Borthwick-Jackson dipercaya turun dalam 10 laga di Premier League Inggris. Dia mendapat kesempatan setelah bek kiri, Luke Shaw, mengalami cedera musim lalu. Ini yang membuat Borthwick-Jackson pun beberapa kali diturunkan Van Gaal sebagai pelapis Ashley Young dan Daley Blind. Dia sendiri bermain taktis dalam bertahan, dan sesekali bisa membantu serangan dengan gaya bermain sederhana namun efektif.

Tidak hanya mendapatkan kesempatan debut di tim utama klub raksasa sekelas United, Borthwick-Jackson juga sukses meraih penghargaan individu pada musim lalu; selain juga ikut mengantarkan The Red Devils menjuarai Piala FA. Dia menerima trofi Denzil Haroun, yang merupakan penghargaan sebagai pemain terbaik di tim cadangan atau tim U-21 United yang berkompetisi di U-21 Premier League. Bahkan, pemain yang bertinggi badan 1,83 meter itu juga berhasil mempersembahkan trofi liga U-21 bagi publik Old Trafford; gelar yang kedua kali berturut-turut sejak musim 2014/2015 lalu.

Berkat penampilan ciamiknya, Borthwick-Jackson juga sempat menerima perpanjangan kontrak dari manajemen United di akhir musim lalu, tiga hari setelah Mourinho mendarat di Theatre of Dreams. Kontrak barunya itu pun akan berlaku hingga 2020 mendatang. Namun, sang manajer punya rencana lain untuk jangka panjang. Dia memilih mengirim bakat mudanya tersebut ke klub lainnya agar bisa mendapatkan pengalaman yang lebih banyak bermain di tim utama. Borthwick-Jackson sendiri juga mengaku bahwa Mourinho telah berbicara langsung padanya soal masa depan karir profesionalnya.

“Saya berbicara dengannya sepanjang waktu. Dia selalu memperhatikan saya dan dia punya orang-orang yang mengawasi. Saat saya pertama datang pada pra-musim, saya cedera di awal-awal, dan sambil memulihkan kondisi, dia selalu menanyakan bagaimana keadaan saya dan semacamnya. Saat saya kembali, dia berkata bahwa, ‘Skuat ini terlalu besar, tapi saya bisa melihat masa depan kamu di sini’ dan bahwa saya adalah ‘pemain top’,” ucap Borthwick-Jackson dilansir Four Four Two. Makanya, pemain yang musim lalu bernomor punggung 43 di United itu ikhlas menjalani masa peminjaman.

“Tujuanku adalah untuk bermain di sebanyak mungkin pertandingan dan mendapatkan pengalaman lebih banyak dengan harapan bisa mendapatkan posisi yang tepat di tim (United),” kata Borthwick-Jackson di awal peminjamannya, seperti dikutip dari Manchester Evening News.

Namun, rencana Mourinho itu ternyata tidak berjalan mulus di Wolverhampton; meski sebenarnya penampilannya juga tak terlalu buruk bersama klub yang juga dijuluki The Wanderers itu. Bahkan, Borthwick-Jackson sempat jadi man of the match saat klubnya itu menang 2-0 di markas Newcastle United pada awal musim. Mourinho sendiri sempat menariknya pulang pada Januari 2017 dan berlatih di tim utama, meski kemudian hanya dimainkan di tim U-23, sebelum kembali memakai seragam Wolverhampton.