Manchester United terpaksa mengalami kekalahan atas Manchester City di kandangnya sendiri. Sebenarnya, selama pertandingan berlangsung, semuanya sedikit berjalan dengan baik. Namun pasca pertandingan, sebuah perkelahian sempat terjadi di lorong dan ruang ganti Old Trafford. FA lalu meminta kedua klub untuk mengobservasi apa saja yang terjadi, dan polisi setempat siap untuk bertindak tegas atas kejadian itu.

Petugas kepolisian kota Manchester dan petugas lapangan pertandingan harus memisahkan hingga 20 pemain beserta anggota staf dari Manchester United dan City setelah kejadian yang luar biasa dimana botol dan pukulan dilempar. Mikel Arteta lalu menjadi salah satu korban atas keributan tersebut, dan ia berjalan keluar dengan darah yang mengalir dari kepalanya.

Insiden tersebut telah mendorong penyelidikan dari FA, dan telah meminta kedua klub untuk melakukan observasi mengenai kejadian brutal di luar lapangan yang tidak dilihat oleh wasit tersebut. FA bisa saja memberi sanksi kepada klub, pemain ataupun staf yang terlibat. Polisi Manchester pun akan meluncurkan penyelidikan jika mereka menerima keluhan, meskipun tidak sertamerta bertindak secara sepihak.

Sampai Senin pagi (11/12) para pihak kepolisian belum menerima keluhan dari United, City atau korban lainnya. Alis Arteta terluka saat huru-hara di sebuah koridor sempit di luar ruang ganti City, dan ada sebuah laporan yang belum dikonfirmasi bahwa anggota dewan staf Guardiola lainnya sempat memerlukan perawatan medis setelah sebuah konfrontasi yang dipicu oleh José Mourinho yang tampaknya memberi tahu para pemain City agar berhenti melakukan perayaan kemenangan.

Mourinho sangat marah dan menunjukkan amarahnya tersebut kepada kiper City asal Brasil, Ederson, yang berdiri tepat di depan pintu ruang ganti. Keduanya saling berteriak satu sama lain dalam bahasa Portugis. Mourinho dikatakan telah menuduh Ederson bertindak seenaknya ketika membuang waktunya dengan melakukan selebrasi kemenangan, dan kemudian Mou secara spontan berkata dalam bahasa Inggris pada Ederson. Dikutip dari The Guardian, Mou berteriak, “Hey sialan, mengapa kamu tidak menunjukkan rasa hormat. Menurut kamu, memang kamu siapa?”

Pemain lain pun sempat terlibat. Romelu Lukaku adalah salah satunya. Ketika itu, pemain asal Belgia tersebut sempat terlihat bertindak sangat kasar saat keributan mulai memanas dan menjadi perkelahian yang jauh lebih serius. Digambarkan oleh satu saksi yang ada di tempat kejadian tersebut, bahwa keributan yang terjadi mirip seperti pertarungan yang ada di sebuah klub malam. Keributan itu juga terlihat jauh lebih serius daripada “Battle of the Buffet” yang terjadi pada 2004 saat Arsenal menjadi lawan United, dan Sir Alex Ferguson terkena potongan pizza yang terbang.

Ada juga laporan bahwa Mourinho diserang oleh botol plastik, dan juga disemprot dengan susu. Meski belum sepenuhnya dikonfirmasi, The Guardian menyimpulkan bahwa eks manajer Chelsea itu berhasil lolos dengan luka ringan di lengannya. Begitu semuanya tenang, Mourinho masuk ke ruang wasit untuk menyuarakan keluhannya kepada Michael Oliver tentang insiden tersebut, dan juga melaporkan kejadian saat Ander Herrera ‘ditantang’ oleh Nicolas Otamendi di area penalti.

Mourinho kemudian muncul untuk melakukan wawancara di televisi, namun tidak terlihat ada tanda-tanda yang mengeringkan di atas tampilannya yang klasik itu. Ia hanya mengatakan soal pertandingan dan sama sekali tidak membahas apa saja yang terjadi di lorong Old Trafford pada Minggu malam itu (11/12). Sementara Arteta, yang terluka pada bagian alisnya, langsung ditangani oleh tim medis Manchester City.

Pemain Manchester United dikabarkan merasa terganggu dengan suara dari ruang ganti City dengan provokasi keras dan menantang. Pintu ruang ganti anak asuh Pep Guardiola itu sengaja dibiarkan terbuka, dan Mourinho tampaknya meminta lebih banyak rasa hormat untuk ditunjukkan kepada tim yang kalah dalam pertandingan derby Manchester tersebut. Saat perselisihan makin memanas, Sergio Agüero dan Bernardo Silva tertangkap sedang berada luar ruang ganti meski akhirnya ikut melihat kejadian krusial tersebut.

Namun, para pemain City lainnya jelas-jelas marah dengan perilaku Mourinho, dan fakta membuktikan bahwa beberapa pemain United, terutama Lukaku, telah terlibat dengan perlakuan kasar yang ditunjukannya secara mencolok. Kemudian perselisihan itu berhasil diredam ketika ada dua petugas polisi datang ke lorong Old Trafford setelah pertandingan, dan akhirnya kedua polisi itu membantu memulihkan situasi menjadi lebih damai dari sebelumnya.

 

Sumber: The Guardian