Foto: Manchester Evening News

Andrew Cole atau yang akrab disapa Andy Cole telah mengutuk ujaran-ujaran yang dilemparkan kepada Ole Gunnar Solskjaer atas kerja kerasnya di Manchester United. Ia percaya bahwa manajer asal Norwegia itu harus diberi lebih banyak waktu.

Mantan striker United dan rekan setim Solskjaer tersebut menegaskan bahwa Solskjaer sudah melakukan semua yang ia bisa untuk mengembalikan klub ke puncak Premier League. Ia berpendapat kalau menyelesaikan masalah di United seharusnya tidak selalu harus melalui pergantian manajer.

Kita semua tahu, masa depan Solskjaer berada di bawah spekulasi yang intens menyusul kekalahan beruntun United di Old Trafford dari rival mereka yakni Liverpool dan Manchester City. Dua hasil buruk ini membuat Setan Merah tertinggal sembilan poin di belakang pemimpin liga Chelsea dan mereka saat ini bercokol di posisi enam.

Tetapi meskipun begitu, Cole, mengatakan bahwa tidak seharusnya Solskjaer menerima kritikan dan penilaian yang terlalu berlebihan. Karena sekali lagi, sekurang-kurangnya performa sebuah tim, sang manajer telah berusaha sekeras mungkin.

“Cukup, semua kritik dan penilaian yang Ole terima telah mengecewakan saya. Saya tidak berpikir manajer mana pun harus menerima kritik semacam itu; apakah itu United atau bukan. Saya pikir Solskjaer sudah berusaha bekerja dengan kemampuan terbaiknya. Dia mencoba seperti manajer lain sebelumnya,” pungkas Andrew Cole dilansir dari Sky Sports.

“Ini bukan soal dia mantan rekan setim saya atau bukan. Bahkan jika dia adalah seseorang yang tidak saya kenal, saya tidak ingin orang membicarakannya seperti itu. Saya sangat akrab dengannya. Melihat dia di posisi ini sekarang, tidak cocok dengan saya dan saya merasa kasihan.”

“Kita semua ingin Manchester United kembali ke tempat semula, tapi itu butuh waktu. Kita bisa bicara tentang ‘berapa lama lagi?’ Tetapi para manajer sebelumnya telah menemukan diri mereka di posisi yang sama. Tongkat estafet yang diambil oleh Ole ini tidaklah bagus.”

Selain merasa kasihan dan sangat kecewa dengan penilaian yang ditunjukkan kepada Solskjaer, Cole juga punya pandangan kalau hal-hal yang dialami United hari ini adalah sesuatu yang tidak mudah. Menurutnya, untuk jadi suksesor Sir Alex Ferguson pastilah sulit bagi manajer mana pun. Karena ia merupakan legenda hidup yang sulit tergantikan.

“Hal-hal hari ini tidak akan pernah mudah bagi klub seperti Manchester United. Untuk jadi suksesor Sir Alex Ferguson pasti selalu akan sulit bagi manajer mana pun yang mengambil alih pekerjaannya. Sudah empat manajer berganti, dan kita masih berbicara tentang United era Fergie. Berada di dalam bayangan itu pastilah sulit,” ujar Cole.

“Tetapi di sisi lain, tim lain sudah harus bergerak maju. Lihat berapa lama waktu yang dibutuhkan Liverpool untuk memenangkan liga. Saya tidak mengatakan United akan berada di posisi itu, tetapi Anda tidak dapat hidup dan dibekap terus-menerus oleh sejarah.”

“Manchester United harus mendapatkan posisi lebih kuat sebagai sebuah tim dan pergi dari sana (bekapan sejarah). United memiliki empat manajer (setelah Fergie), dan semua manajer sebelumnya ini telah melakukan pekerjaan dengan baik juga. Sayangnya mereka belum bisa mengembalikan United ke tempat semula.”

Di samping itu, Roy Keane adalah salah satu dari beberapa mantan pemain United lainnya yang mengkritik keras penampilan tim asuhan Solskjaer musim ini. Akan tetapi Cole memahami rasa frustrasinya dan yakin kalau pendapat singkatnya tentang United pasti akan selalu relevan.

“Dia (Roy Keane) sangat jujur. Dia membuatku tertawa. Saya sangat akrab dengannya. Tapi ketika kamu bermain dengan seseorang seperti itu, kamu tahu apa yang akan dia bicarakan dan apa yang dia inginkan darimu. Sesederhana itu. Dengan Roy, semuanya menjadi hitam dan putih,” ungkap Cole.

“Roy ingin United selalu menang. Penilaiannya ini akan selalu relevan karena apa yang dia lakukan sebagai pemain United memang seperti itu. Dia berbicara dari hatinya, dan dia tidak ingin melihat Manchester United di tempat mereka berada sekarang. Saya pikir itulah alasan mengapa dia terkadang tampak frustrasi.”