Untuk pertama kali sepanjang kariernya, Aaron Wan-Bissaka akan melakoni pertandingan menghadapi mantan klubnya yaitu Crystal Palace. Pada Sabtu (23/8) malam waktu Indonesia, Setan Merah akan menjamu The Eagles dalam lanjutan pekan ketiga Premier League musim 2019/20 di stadion Old Trafford.

Pemain Inggris U-21 ini sedang menikmati awal musim yang bagus bersama United. Pekan lalu, ia terpilih menjadi pemain terbaik laga melawan Wolves. Penampilannya kini sedang dielu-elukan para pendukung United. Melihat betapa vitalnya peran AWB dalam dua pertandingan terakhir, maka besar kemungkinan dia akan kembali diturunkan oleh Ole Gunnar Solskjaer untuk menjaga sisi kanan pertahanan timnya dari mantan rekan setimnya.

“Saya hanya suka bermain, bermain tanpa rasa takut dan melakukan apa yang mampu saya lakukan. Apakah saya gugup sebelum laga debut saya? Tidak. Saya berusaha untuk menahan kegugupan itu. Saya tahu apa yang terjadi jika gugup. Gugup membuat Anda terdiam. Saya hanya berusaha untuk menunggu pertandingan di mulai. Di ruang ganti saya hanya berpikir: “Bisakah permainan ini cepat dimulai?” tutur Aaron.

“Semakin lama pertandingan dimulai, maka rasa gugup itu bisa masuk. Jadi saya hanya ingin bermain dan menyelesaikan pertandingan ini. Para penggemar juga membantu, memberikan semangat, setelah itu saya bisa masuk ke dalam bentuk permainan yang lebih baik lagi.”

Tidak terlihat ada kesan gugup dari pemain muda ini. Ia begitu cepat beradaptasi dengan situasi di Manchester United yang menjadi rumah barunya sekarang. Penampilannya sungguh tenang dan nampak tidak terbebani dengan kritikan harga 50 juta paun yang oleh banyak orang dinilai terlalu tinggi untuk pemain yang hanya bermain untuk klub papan tengah seperti Crystal Palace.

Pemain kelahiran Croydon sudah membuktikan kalau harga mahal bukan masalah. Permainannya masih tetap konsisten seperti yang ia tampilkan pada klub sebelumnya. Hanya butuh dua pertandingan bagi AWB untuk membawa dirinya menjadi pemain dengan catatan tekel sukses terbanyak dengan 15 tekel. Disusul Ricardo Pereira (Leicester City) dan Erik Pieters (Burnley) dengan 13 tekel.

Ia sejauh ini telah membuat 173 tekel dalam 44 penampilan Premier League bersama dua kesebelasan. Tingkat keberhasilannya mencapai 69 persen. Angka yang patut diapresiasi untuk pemain sebelia Aaron.

“Tujuan saya hanya satu yaitu menjadi pemain dengan tekel yang paling banyak di setiap pertandingan. Aku suka tekel. Saya tidak bahagia jika tidak melakukan banyak tekel. Bukan dalam konteks yang negatif tapi saya hanya ingin membuat pemain sayap tidak percaya diri ketika mendatangi saya karena saya punya kesempatan untuk menanganinya.”

“Para winger akan membencinya. Saya begitu benci ditekel ketika saya masih menjadi pemain sayap. Ketika saya mencoba untuk mengalahkan bek sayap, mereka selalu menekel saya, dan saya hanya berpikir: “saya tidak mau bermain di sana lagi”. Lalu saya mengubah posisi dan mengubah gaya permainan saya,” tuturnya.

Adaptasi cepat AWB ini benar-benar membantu United yang sebelumnya kerap kesulitan memberikan tempat yang nyaman bagi para pemain barunya. Tidak hanya di atas lapangan, pemenang pemain terbaik dan pemain muda terbaik Crystal Palace musim lalu ini juga sudah bisa beradaptasi dengan teman-temannya di luar lapangan. Hal ini juga tergolong penting karena AWB memiliki karakter yang pemalu.

“Sekarang saya sudah mulai tenang. Beberapa minggu lalu, saya menemukan rumah untuk saya tempati. Saya hanya belum terlalu banyak keluar. Kami memiliki keterikatan tim yang hebat. Saya biasanya bukan tipe orang yang gemar berinteraksi, tapi komunikasi jelas diperlukan. Saya adalah orang baru di Manchester, dan tempat ini bagus bagi saya untuk menetap.”