Foto: Jnews

Panggilan asing yang benar-benar asing itu mampu mengubah keputusan si kembar.

Bagi pesepakbola, pindah ke tempat baru tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri. Apalagi jika pemain tersebut masih berusia muda. Hal tersebut tentu menjadi tantangan yang bisa sedikit menakutkan. Untuk itu, dibutuhkan sosok leader yang bisa membantu mereka menjalankan adaptasi di tempat baru tersebut.

Itulah yang dirasakan si kembar Rafael dan Fabio da Silva saat mereka menjalani fase peralihan dari kultur sepakbola Brasil ke sepakbola Inggris. Kita semua sudah tahu kalau dua pemain ini pernah menjadi bagian dari skuad meski cerita mereka memiliki ending yang berbeda.

Keduanya sudah resmi bergabung pada Februari 2007 saat itu. Akan tetapi, usia yang belum 18 tahun membuat kepindahan mereka terganjal. Saat semuanya sudah berjalan dengan rencana, mereka butuh seseorang yang bisa merangkul dalam proses adaptasi di klub barunya.

Pada momen inilah si kembar merasa sangat tertolong dengan kehadiran Cristiano Ronaldo. Sang mega bintang yang membantunya menjalani proses dalam sebuah panggilan telepon yang sempat membuat keduanya bingung.

“Dia menelepon saya dan momen itu tidak akan pernah saya lupakan. Layar ponsel saya menunjukkan angka nol yang ternyata itu adalah panggilan internasional. Saya berkata ‘Siapa ini? Saya belum pernah menerima telepon seperti ini.’

“Dia berkata: ‘Ah!’ lalu bicara dengan bahasa Portugis. Saya kemudian berlari dan berkata: ‘Ini Ronaldo! Dia memanggil kita untuk berbicara!” kata Rafael.

“Dia kemudian berkata lagi kalau di Manchester hujan lalu dia bilang: ‘Saya menelepon untuk mengatakna kepada kalian untuk masuk ke Manchester United karena saya tahu Anda menyukainya dan lain-lain.’ Saya tidak percaya itu. Panggilan itu benar-benar menakjubkan.”

Cristiano telah lebih dulu mengenal Rafael saat si pemain menjalani trial di Carrington. Keduanya diketahui menjalani trial yang terpisah. Saat Rafael melakukan trial, Fabio sedang bersama tim U-15 Brazil sehingga Rafael harus bergi sendiri. Beruntung, keduanya mampu menarik hati Sir Alex Ferguson saat itu hingga perekrutan akhirnya bisa terealisasi.

“Salah satu scout yaitu John Calvert berkata kalau United menyukai kami. Lalu kami memiliki beberapa uji coba dan beberapa sesi latihan. Ronaldo menelepon kami dan meminta kami memberi tanda tangan untuk United. Saya pikir Sir Alex menyuruhnya untuk menelepon kita,” tutur Fabio.

Baik Rafael dan Fabio sukses menjalani karier yang baik bersama Setan Merah. Proses adaptasi mereka berjalan lancar. Tidak hanya Ronaldo sebenarnya, karena di dalam skuad United saat itu masih ada Nani, Anderson, dan Rodrigo Possebon yang kebetulan juga sama-sama bisa berbicara Portugis.

Rafa bermain 170 kali dan meraih 100 caps di Premier League bersama United. Ia juga tercatat meraih delapan gelar bersama United. Di sisi lain, Fabio hanya memiliki dua gelar yang tercatat atas namanya dan bermain hanya 56 kali serta mencetak tiga gol. Sayangnya, keduanya harus keluar dengan cara yang terbilang cukup menyakitkan.

Louis van Gaal, manajer anyar United pada 2014 hingga 2016 mengaku kalau dirinya tidak terlalu menyukai kemampuan sepakbola Rafael. Di sisi lain, konsistennya seorang Patrice Evra di sektor bek kiri membuat peran Fabio hanya sebatas sebagai pemain cadangan.