Foto: WorldNationNews

Malas rasanya untuk menganalisa lebih dalam pertandingan Manchester United melawan Arsenal semalam. Lagi-lagi mereka mengecewakan pendukungnya. Kali ini, mereka kalah 3-1. Kekalahan yang membuat Ralf Rangnick berkata kalau peluang untuk ke Liga Champions sudah tertutup.

Permainan United sebenarnya ada perkembangan meski sedikit. xG mereka saja ada di angka 1,98 pada laga ini. Angka ini menandakan United bisa mencetak lebih dari satu gol. Sayangnya, eksekusi kembali menjadi masalah. Tidak hanya dalam menyerang, eksekusi ketika bertahan juga masih berantakan. Meski sudah mencadangkan Maguire, toh lini belakang tetap keropos juga. Kali ini Telles dan Dalot yang jadi sorotan.

Meski kalah (lagi) dan kesempatan main di Eropa tampak mulai tertutup, setidaknya masih ada sedikit catatan positif dari permainan semalam. Tidak lain dan tidak bukan hal positif itu datang dari Cristiano Ronaldo.

Satu golnya ke gawang Aaron Ramsdale membuat CR7 kini sudah mencetak 100 gol di kompetisi Premier League. Ia menjadi orang ke-33 yang bisa masuk ke dalam jajaran elite tersebut. Dengan menyelinap diantara dua pemain belakang Meriam London, ia dengan cerdik meneruskan umpan Nemanja Matic untuk membawa United memperkecil kedudukan menjadi 2-1.

Pada periode pertamanya memperkuat Setan Merah yaitu pada 2003 hingga 2019, Ronaldo mencetak 118 gol di semua kompetisi. Dari jumlah tersebut, 84 diantaranya dicetak di Premier League dari 196 pertandingan. Musim tersuburnya adalah pada musim 2007/2008 ketika ia membuat 31 gol sepanjang musim.

Sepanjang Maret-April 2022, Ronaldo memang sedang subur-suburnya. Ia mencetak tujuh dari total delapan gol terakhir United di liga. Gol di Emirates semalam adalah catatan yang ke-16 dari 27 penampilan pada periode keduanya bermain di United. Total, kini ia sudah membuat 22 gol di semua kompetisi dan menjadi top skor klub.

Dengan torehan ini, Ronaldo menjadi pemain keempat yang bisa mencetak 100 gol Premier League saat berseragam Setan Merah. Ia bersanding dengan Ryan Giggs, Wayne Rooney, dan Paul Scholes. Giggs dan Scholes melakukannya pada musim 2009/10. Giggs membuat sejarahnya ke gawang Portsmouth sedangkan Scholes ke gawang Wolves. Rooney mencetak gol ke-100 nya di Premier League semusim kemudian ke gawang West Ham.

Sebenarnya, ada tujuh mantan pemain United lain yang masuk dalam buku rekor ini. Akan tetapi, beberapa dari mereka sudah mencetak banyak gol bersama klub sebelumnya. Andy Cole membuat 93 gol ketika berseragam United dari total 187 total golnya di Premier League.

Michael Owen hanya membuat lima gol bersama United dari total 150 golnya. Begitu juga dengan Teddy Sheringham (31 gol dari 146) dan Robin van Persie (48 gol dari 144). Dwight Yorke mencetak 48 gol bersama United dari total 123 golnya, Romelu Lukaku (28 gol dari 118), dan yang terakhir Dion Dublin (2 gol dari total 111 gol).

Catatan ini juga menjadikan Ronaldo sebagai pemain pertama yang bisa mencetak lebih dari 100 gol di Liga Inggris dan Liga Spanyol. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk pemain yang sudah mendekati kepala empat.

United harus bersyukur karena Ronaldo masih sangat tajam di tengah penampilan klub yang acakadut ini. Mengutip dari The Sun, United akan berada di luar 10 besar dan hanya meraih sembilan kemenangan jika mereka tidak ditolong oleh pria Madeira ini. Bukan tidak mungkin golnya bisa lebih banyak lagi kalau dia dimanjakan dengan benar oleh pemain yang berada di belakangnya.

Musim depan, United dikabarkan akan mencari striker yang jauh lebih muda dari Ronaldo. Sebuah keputusan yang tepat mengingat Rangnick sudah berkata kalau tim ini tidak bisa mengandalkan Ronaldo terus-terusan. Namun melihat ketajaman sang bintang, bukan tidak mungkin Ronaldo tetap dipertahankan untuk memperkuat lini serang Setan Merah.