Gelandang bertahan adalah salah satu posisi yang kurang terlihat dalam sebuah tim. Pemain yang bermain disana biasanya tidak punya catatan apik dalam statistik gol dan asis. Jika timnya meraih cleancheet pun pujian tertuju pada kiper dan bek. Padahal, gelandang bertahan memiliki peran penting sebagai penyeimbang permainan. Kontribusinya memang cenderung di awal. Misalnya ketika bertahan, ia cenderung berkontribusi untuk memotong serangan sedini mungkin.

Dalam aspek penyerangan juga demikian. Ia memulai serangan dengan umpan kepada pemain yang kreatif. Di Manchester United, ada seorang gelandang bertahan yang namanya memang tidak setenar pemain bintang United lain seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, atau Roy Keane. Dia adalah Darren Fletcher, pria asal Skotlandia yang berjasa besar bagi kejayaan United satu dekade terakhir. Hari ini, Fletcher resmi menginjak usia 32 tahun.

Kemampuan Flethcer memang tidak ‘se-nyata’ Scholes yang mampu memberi umpan baik atau Giggs yang bisa mendobrak pertahanan lawan. Jika dibandingkan dengan gelandang lain di Liga Inggris pun sepertinya sulit memasukan namanya ke 10 besar gelandang terbaik. Masih ada pemain kelas dunia seperti Steven Gerrard, Frank Lampard, Cesc Faberegas, dan lainnya. Tapi Fletcher tetap memiliki peran penting bagi United pada masa jayanya.

Jose Mourinho yang saat itu masih menjadi manajer Inter Milan pernah memuji Fletcher. “Fletcher lebih penting dari yang orang-orang pikirkan. Kerjanya sangat penting di lapangan tengah, terutama ketika duel lapangan tengah di pertandingan krusial. United akan kehilangan kecepatan dan keganasannya. Saya rasa Xavi dan Inesta akan senang Fletch tidak bermain,” ujar Mou mengomentari absennya Flethcer pada partai puncak Liga Champions 2008.

Fletcher lahir di kota Dalketih, lalu tumbuh di Mayfield, sebuah kota dekat Edinburgh. Karir sepakbolanya dimulai ketika bergabung dengan tim muda Hutchison Vale lalu Tynecastle Boys Club. Sebelum akhirnya di ajak bergabung dengan pemandu bakat United. Fletcher menimba ilmu di akademi United sejak umur 11 tahun.

Fletcher hampir menjadi pemain termuda yang pernah tampil untuk United ketika ia dipilih dalam skuat di pertandingan terkakhir musim 1999/2000 melawan Aston Villa. Tapi regulasi Liga Primer melarang pemain yang terikat kontrak dengan akademi untuk bermain di level tim senior. Fletcher akhirnya menandatangani kontrak profesional tepat pada hari ulang tahunnya ke-17.

Pemain bernama lengkap Darren Barr Fletcher ini sebenarnya memulai kaarir sebagai gelandang kanan. Sehingga banyak yang memprediksikan ia akan sangat kesulitan menjadi pemain andalan United karena ada David Beckham di sana. Tapi akhirnya Fletcher beradaptasi dan mengemban peran baru, sebagi gelandang tengah yang cenderung bertahan.

Setelah dua musim masih harus bermain bersama tim reserve, Fletcher mencicipi debut kompetitifnya pada pertandingan babak grup Liga Champions melawan FC Basel. Performa apiknya bersama tim reserve mengantarkan ia dinobatkan sebagai pemain muda terbaik United pada musim 2002/2003. Membuat dirinya diprediksi akan menjadi pemain utama United musim selanjutnya.

Musim 2002/2003, Fletcher memang mulai bermain untuk tim utama United. Total 35 penampilan di berbagai ajang ia catatkan. Termasuk pertandingan final FA Cup melawan Millwall yang akhirnya sukses dimenangkan United.

Meski bukan pilihan utama Sir Alex Ferguson, Fletcher kerap menjadi pelapis yang cukup sepadan bagi tim utama United. Contohnya pada perempat final Liga Champions musim 2006/2007 melawan Roma dimana United menang 7-1, Scholes absen dan Fletcher dipercaya mengisi posisinya.

Musim 2009/2010 nampaknya menjadi musim terbaik Fletcher di United. Ia bermain di seluruh pertandingan penting United. Termasuk kemenangan bersejarah 4-3 United atas rival sekota, Manchester City, dimana Fletcher menjadi man of the match. Pada bulan Maret 2010, ia dipercaya menjadi kapten United pada pertandingan melawan West Ham, lalu ditunjuk sebagai wakil kapten permanen. Meski gagal kembali mempertahankan gelar liga yang sudah tiga musim berturut-turut diraih, Fletcher secara individu mampu bermain apik dan masuk ke PFA Premier League Team of the Year.

Karirnya terhambat ketika mengidap penyakit usus kronis dan memaksanya absen cukup lama pada musim 2011/2012 dan 2012/2013. Ia hanya tampil sebanyak 20 kali di berbagai ajang pada periode itu. Pada 15 Desember 2013, Fletcher akhirnya kembali bermain setelah hampir satu tahun tidak tampil.

Performanya yang kian menurun setelah cedera ditambah dengan masuknya pemain-pemain yang lebih fresh membuat Fletcher kehilangan tempatnya. Ia akhirnya memutuskan untuk hengkang ke West Bromwich Albion pada Februari 2015. Bersama United, Fletcher sukses meraih empat titel Liga Primer, satu FA Cup, satu Liga Champions, satu Piala Dunia Antarklub, dua Piala Liga, dan tiga Cmmunity Shield. Pengabdiannya selama 20 tahun ditutup setelah mencatatkan 342 penampilan dan 24 gol di berbagai kompetisi. Kepindahan Fletcher cukup emosional mengingat ia adalah salah satu saksi hidup kejayaan Manchester United saat itu.

Hingga saat itu, Fletcher masih membela West Brom dan dipercaya menjadi kapten tim. Ia juga adalah pemain langganan timnas dengan catatan 77 penampilan dan lima gol. Nama dan prestasi Fletcher memang tidak sehebat Giggs ataupun Scholes, tapi perannya sebagai gelandang penyeimbang permainan tidak bisa dipandang sebelah mata dan jelas berkontribusi bagi kejayaan Manchester United.