Akademi Manchester United kerap menelurkan para pemain hebat, mulai dari Sir Bobby Charlton, George Best, David Beckham, Paul Scholes, Paul Pogba, sampai Mason Greenwood. Kehadiran pemain binaan menjadi penting bagi United. Soalnya, diri mereka telah ditempa bagaimana untuk menjadi pemain Manchester United yang sesungguhnya.

United memang kerap menelurkan pemain kelas dunia dan telah menjadi identitas klub sejak akhir 1940-an, kala Sir Matt Busby memproduksi The Busby Babes. Para pemain muda ini kemudian hadir di era Sir Alex Ferguson lewat Class of ’92.

Kini, di era Ole Gunnar Solskjaer, ada nama Mason Greenwood yang bertransformasi menjadi pemain muda yang cepat dan tajam. Selain Greenwood, Solskjaer juga memberikan debut buat 15 pemain akademi lainnya, mulai dari Shola Shoretire hingga Hannibal Mejbri.

Lantas, bagaimana dengan kondisi Akademi Manchester United musim ini? Berikut kami sarikan dari Manchester Evening News.

Bukan Soal Prestasi

Manchester United U-23 bersaing di Premier League 2. Prestasi mereka bagaikan tim yo-yo yang tak konsisten. Pada musim 2017/2018, MU U-23 terdegradasi setelah menempati pos terbawah dari 12 tim yang berlaga.

Perlu dua tahun bagi United U-23 untuk kembali promosi ke Divisi 1, dengan musim 2020/2021 menjadi musim pertama mereka. Namun, prestasi United U-23 juga biasa-biasa saja. Musim lalu, mereka hanya menempati peringkat kedelapan dari 13 tim yang berlaga.

Meski demikian, pihak klub beranggapan bahwa kompetisi U-23 tidaklah soal mencari prestasi, melainkan mendidik dan mempercepat perkembangan sang pemain.

Buat musim depan, Manajer U-23, Neil Wood, menyebut kalau para pemain yang memasuki tahun kedua di tim muda, akan masuk tim U-23. Dampaknya, tentu akan ada pemain yang pergi, tapi hal tersebut belum diputuskan.

“Aku pikir kami akan berbicara beberapa pekan mendatang sebagai staf, untuk menentukan siapa yang pergi dan apakah itu adalah waktu yang tepat untuk individu tertentu, tapi ya, kami cukup banyak memulai dengan skuad baru,” kata Wood.

Nantinya, akan banyak pemain dari tim muda yang naik ke tim U-23. Ini membuat mereka tak punya banyak pengalaman main di kompetisi yang diikuti pemain yang lebih tua dari mereka. Akan tetapi, Wood menyebut ini sebagai tantangan baru yang akan mereka nantikan.

Sebanyak 15 pemain U-23 meninggalkan United musim ini dengan status pinjaman. Sementara itu, Shoretire dan Elanga dipromosikan ke tim utama. Ini membuat skuad U-23 hanya tersisa 13 pemain. Wood pun harus menyusun kembali skuadnya untuk mengikuti Premier League 2, meski kedua pemain tersebut masih bisa main buat tim U-23 kalau tak main di tim utama.

Yang unik adalah kehadiran Paul McShane yang ada di skuad U-23. Padahal, usianya sudah 35 tahun. Ia berperan sebagai player-coach dan mengisi satu slot pemain di atas umur yang diperbolehkan main di U-23.

McShane sendiri diboyong Kepala Pengembangan Pemain United, Justin Cochrane, di awal musim ini. McShane merupakan alumnus Akademi Manchester United pada 2006. Pengalamannya begitu banyak, termasuk main di timnas Irlandia. Sebagai player-coach, tugas McShane adalah memberikan saran dari sudut pandang yang unik dalam sebuah pertandingan.

Di tim U-23, pemain yang bersinar salah satunya adalah Zidane Iqbal. Pemain yang kerap dianggap sebagai keturunan Indonesia ini–padahal bukan–sudah bergabung dengan Akademi United sejak usia sembilan tahun. Di musim ini, ia dipromosikan ke tim U-23. Iqbal memberikan bakat kreatifnya di lini tengah.

Selain Iqbal, ada nama Anthony Elanga yang membuat United menang atas Everton dan Liverpool di Premier League 2. Selain itu, di lini serang ada Joe Hugill, yang masih berusia 17 tahun. Ia dibeli dari Sunderland senilai 300 ribu paun, atau cukup tinggi buat pemain seusianya.

Yang membuat Hugill menonjol adalah kemampuan teknisnya saat memegang dan menguasai bola. Ditambah lagi, ia punya tinggi 187 sentimeter, yang membuatnya menjulang di depan gawang lawan.

Dua rekrutan baru United musim lalu, Marc Jurado dari Barcelona dan Alvaro Fernandez dari Real Madrid, juga tampil bagus. Keduanya bermain sebagai full back dan tampil mengesankan sebagai fullback modern.

Para Pemain Akademi yang Dipinjamkan

Para pemain Akademi United akan berakhir sebagai pemain pinjaman bila tak mendapatkan kesempatan di tim utama. Salah satu bakat terbesarnya adalah Tahith Chong yang direkrut dari Feyenord pada 2016.

Chong sempat dipinjamkan ke Werder Bremen dan Club Brugge. Sementara untuk musim ini, Chong dipinjamkan ke Birmingham City. Ia menyebut kalau progresnya selalu dipantau oleh Solskjaer.

Di Doncaster Rovers, para penggemar mulai menyukai Ethan Galbraith karena performa bagusnya di League One. Ia menjadi kunci Doncaster di lini tengah.

Rekan seangkatan Galbraith, James Garner, kini bermain di bawah arahan Steve Cooper di Nothingham Forest. Ada pula Di’Shon Bernard yang main di Hull City setelah menghabiskan waktunya bersama Salford City musim lalu.

Dylan Levitt dipinjamkan ke Dundee United dan Reece Devine ke St. Johnstone. Keduanya belajar di klub yang sama-sama bermarkas di Skotlandia tersebut.

Nathan Bishop sudah membuat 10 penampilan bersama Mansfield Town di League Two. Sementara itu, Will Fish, baru main dua pertandingan bersama Stockport County di Conference League.

Menanti Bursa Transfer Januari

Para pemain yang dipinjamkan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan menit bermain. di tim utama. Untuk itu, penting bagi United untuk meminjamkan para pemain muda ini agar merasakan atmosfer di tim utama meski dengan status pinjaman.

Di bursa transfer Januari ini, Manchester Evening News menyebut kalau Shoretire tampaknya tak akan dipinjamkan. Berbeda dengan Elanga yang sudah berusia 19 tahun. Kalau ada tawaran pinjaman, United mungkin akan meminjamkan pemain berkebangsaan Swedia tersebut.

Ini tak lepas dari transfer United musim ini. Kehadiran Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat tim utama United sudah mendapatkan kedalaman di lini serang mereka. Sehingga, peluang Elanga buat main di tim utama menjadi menipis.

Tim U-23 United musim ini tak begitu berpengalaman, karena itu, tak akan ada banyak pemain yang dipinjamkan di bursa transfer Januari nanti. Para pemain akan dididik dan dibentuk di akademi United.

Di sisi lain, Facundo Pellistri kemungkinan akan dipanggil kembali mengingat menit bermainnya yang terbatas bersama Deportivo Alaves.

Sumber: Manchester Evening News.