Foto: Brila.net

Leg pertama babak 8 besar Europa League berakhir dengan manis bagi Manchester United. Bermain sebagai tamu, mereka sukses mencuri kemenangan dengan skor 2-0 di markas Granada. Marcus Rashford dan Bruno Fernandes saat itu menjadi pencetak gol Setan Merah.

Hasil ini tentu memberi keuntungan bagi United yang leg kedua nanti akan bermain sebagai tuan rumah. Mempertahankan keunggulan menjadi syarat minimal, meski begitu United tentu ingin sekali menang. Ya, hitung-hitung untuk memperbaiki catatan mereka yang kurang bagus tiap kali bertemu wakil Spanyol.

Sebelum menyaksikan pertandingannya, berikut adalah profil singkat dari Granada CF yang sedang menjalani musim terbaik mereka dalam kurun tiga tahun terakhir.

Kapan dan Di mana Pertandingan ini Dimainkan?

Laga ini akan dimainkan di kandang United, stadion Old Trafford dengan sepak mula akan dimulai pada pukul 02.00 WIB. SCTV serta Vidio.com sebagai pemegang hak siar resmi ajang antarklub Eropa di Indonesia akan kembali menyiarkan pertandingan ini secara langsung dan eksklusif bagi para pendukung Setan Merah.

Bagaimana Sejarah Singkat Granada CF?

Granada Club de Futbol didirikan pada 14 April 1931 dengan nama awal adalah Recreativo de Granada. Julio Lopez Fernandez selaku presiden pertama klub yang mendaftarkan klub ini ke pemerintah. Pada 6 Desember 1931, klub ini memainkan pertandingan pertama mereka yaitu melawan Deportivo Jaen. Granada menang tipis dengan skor 2-1 saat itu.

Klub ini tidak semegah Real Madrid, Barcelona, atau bahkan Valencia. Namun, klub ini memiliki kisah cinderela yang unik untuk kita ikuti. Sebelum menjalani kesuksesan seperti sekarang, tim ini sempat mengalami pasang surut prestasi.

Mereka sempat terdampar pada divisi empat. Mereka baru kembali bermain di La Liga pada musim 2011/2012 atau 36 tahun setelah terakhir kali mereka bermain di divisi tertinggi. Masuknya Giampaolo Pozzo pada tahun 2009 mengubah wajah Granada. Mereka kemudian menjadi feeder club bagi beberapa klub kepemilikan Pozzo yang lain seperti Udinese dan Watford. Meski sempat terdegradasi lagi pada 2016/2017, namun Granada hanya butuh dua musim berada di Segunda sebelum kembali ke La Liga sejak musim lalu.

Bagaimana Kiprah Mereka Sejauh Ini?

Kiprah mereka bisa dikatakan cukup baik. Meski berstatus promosi, namun Granada langsung melesat dan nangkring di posisi 7 klasemen La Liga musim lalu. Inilah yang membuat mereka bisa ke Liga Europa.

Di Eropa pun mereka sukses mengalahkan tim-tim yang sebenarnya memiliki pengalaman lebih banyak dari mereka seperti PSV, Molde, hingga Napoli. Inilah yang membuat Diego Martinez, pelatih mereka, tidak menyangka timnya bisa melangkah hingga sekarang. Meski musim ini, tiket Eropa tampaknya tidak bisa diraih, namun Granada punya peluang untuk kembali finis di zona delapan atau bahkan tujuh besar.

Siapa Pelatih Mereka?

Diego Martinez adalah sosok dibalik kesuksesan Granada bisa seperti sekarang ini. Datang dengan kondisi tim yang berantakan karena kerap bergonta-ganti pelatih, Martinez kemudian datang dan menyelamatkan tim ini.

Sebelumnya, ia pernah melatih Osasuna, Arenas Armilia, dan Motril. Meski begitu, kiprahnya mulai mencuat sejak menjadi asisten Sevilla di bawah arahan Unai Emery yang sukses membawa Los Nervionenses juara Europa League pada musim 2013/2014.

Apa Ada Pemain Granada yang memiliki Hubungan Dengan United?

Untuk saat ini tidak ada. Meski begitu, mereka punya pemain yang pernah bermain melawan United di Premier League seperti Roberto Soldado (Tottenham Hotspur), dan Kenedy (Newcastle United).

Namun di masa lalu, mereka sempat meminjam pemain United yang sekarang bermain di Lazio, Andreas Pereira. Pria 25 tahun ini sempat menjalani masa peminjaman di sana pada musim 2016/2017. Ia saat itu sukses membuat 5 gol dan 3 assist dari 37 penampilan. Sayangnya, Granada terdegradasi saat itu.

Selain Andreas, Odion Ighalo juga pernah bermain di sana sebagai pemain pinjaman dari Udinese. Pencetak lima gol bagi United ini bermain sangat baik dengan membuat 16 gol di Segunda Division B.