Foto: United In Focus

Alejandro Garnacho mungkin tidak menyangka kalau perjalanan kariernya bisa secepat ini. Hanya setahun lebih sejak dia pertama kali menginjakkan kakinya di Manchester, Alejandro sudah punya kesempatan untuk bisa satu lapangan bersama dua mega bintang sepakbola dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Peluang untuk bisa sepanggung dengan Ronaldo mungkin paling realistis karena keduanya sama-sama membela Setan Merah. Namun, bisa bermain bersama Lionel Messi tentu tidak selamanya bisa didapat mengingat Messi bukan penggawa United.

Garnacho mendapatkan kesempatan itu setelah namanya ada dalam daftar skuad timnas Argentina yang bermain dalam jeda internasional kali ini. Betapa senangnya dia mengingat kariernya sendiri sejauh ini masih berkutat di level junior.

“Ini menjadi sebuah kehormatan bagi saya. Saya lahir di Madrid, tapi ibu saya dan keluarga saya berasal dari Argentina. Menjadi sebuah kehormatan bisa mewakili Argentina, sama seperti saat saya bermain untuk Spanyol. Saya senang dan sangat bersemangat,” tutur Garnacho yang langsung mendapat wawancara eksklusif dari pihak klub setelah namanya dipanggil Lionel Scaloni.

Sayangnya, Garnacho belum mendapat kesempatan untuk satu lapangan dengan Messi dalam laga melawan Venezuela Sabtu pagi tadi. Namanya tidak ada di bangku cadangan sama sekali. Meski demikian, Garnacho sudah merasa senang bisa ambil bagian dalam skuad tim nasional senior dan bisa berlatih dengan banyak pemain kelas dunia.

“Panggilan ini akan membuat orang-orang mulai berbicara tentang saya. Tapi, saya masih muda dan ini baru awal. Yang bisa saya lakukan hanya fokus main sepakbola dan meningkatkan teknik saya. Sebuah impian bisa bermain dengan pemain bintang dan saya akan belajar banyak dari mereka.”

Yang menarik, masuknya nama Garnacho dalam skuad timnas Argentina tidak lepas dari peran Javier Mascherano yang merupakan mantan pemain Liverpool. Mascherano, yang sekarang menjadi pelatih timnas Argentina U-20, sudah lebih dulu memantau Garnacho selama tiga bulan. Ia bahkan sudah mengikuti perkembangan si pemain sejak masih membela Atletico Madrid.

Terkesan dengan penampilannya, Mascherano kemudian menjelaskan kepada federasi sepakbola Argentina untuk memanggil Garnacho yang sebenarya masih punya kesempatan membela tim nasional Spanyol.

Keputusan memanggil Garnacho bukannya tanpa alasan. Ia adalah bintang di tim akademi United musim ini. Perannya begitu vital dalam perjalanan tim U-18 United ke final FA Youth Cup untuk pertama kalinya sejak 2011. Sepanjang kompetisi itu, ia sudah mencetak lima gol dan tiga assist dalam lima pertandingan.

Total, selama ia berpindah-pindah dari tim U-18 dan U-23, Garnacho telah membuat 11 gol dan enam assist dari 28 pertandingan di semua kompetisi. Hal ini membuktikan betapa cepatnya adaptasi Garnacho dan memperbesar peluangnya untuk bisa cepat mendapatkan debut di tim utama.

Berposisi sebagai winger, Garnacho dibekali kecepatan dan akselerasi yang mumpuni. Catatan golnya yang banyak menunjukkan kalau dia juga punya naluri gol yang tinggi. Tidak hanya itu, ia juga punya kemampuan untuk mengeksekusi bola-bola mati. Mantan pemain United, Febian Brandy, menyebut Garnacho adalah mimpi buruk bagi semua bek sayap.

Menurut Total Football Analysis, Garnacho adalah winger serba bisa yang mampu bermain di kedua sisi sayap dengan sama baiknya. Kedua kakinya juga sama-sama hidup yang membuatnya bisa bermain sangat nyaman di manapun.

Perawakannya juga cukup bagus untuk pemuda yang baru berusia 17 tahun. Tinggal bagaimana dia membentuk otot-ototnya untuk menjadi pemain yang lebih kuat lagi.

Apa yang sudah diraih Garnacho saat ini masih sebatas awal dari perjalanan kariernya. Masih ada beberapa kelemahan yang bisa ia perbaiki seperti kemampuannya melakukan pressing yang dianggap masih perlu ditingkatkan. Meski begitu, kita tidak bisa menutup mata kalau Garnacho bisa menjadi lulusan akademi berikutnya yang bisa menjadi langganan tim utama setelah Anthony Elanga.