Striker muda asal Republik Ceko, Patrik Schick, sempat menjadi buah bibir dan menarik perhatian banyak orang pada musim 2016/2017 lalu. Ketika itu, usianya masih 20 tahun dan memulai debutnya bersama Sampdoria. Hebatnya, ia sukses menunjukkan performa sangat impresif, dan kemudian menjadi bintang muda di akhir musim. Catatannya dalam satu musim tersebut berupa 11 gol dalam 32 penampilan di Serie A, dan total 13 gol dalam 35 penampilan di semua kompetisi.

Catatan yang sangat mengesankan untuk seorang pemain muda dalam musim debutnya di salah satu kompetisi elit ‘benua biru’. Tak heran jika kemudian banyak klub yang mengantri mendapatkan jasanya pada musim panas 2017 lalu. Bahkan, tidak hanya klub-klub Serie A, sejumlah kontestan Premier League Inggris pun sempat dilaporkan berminat untuk meminangnya. Namun akhirnya, setelah menjalani ‘musim panas’ yang melelahkan dan menguras perasaan, Schick hanya mendapat kesempatan memperkuat AS Roma musim 2017/2018 ini dengan status sebagai pemain pinjaman.

Menariknya, baru-baru ini, pemain kelahiran Praha, Republik Ceko, 24 Januari 1996 itu mengaku ingin membela Manchester United suatu saat di masa mendatang. Dia memang menyatakan sudah merencanakan karirnya dan berharap bisa memperkuat klub elit Eropa, salah satunya termasuk tim Setan Merah, selain juga Barcelona atau Real Madrid yang juga bisa menjadi pilihan.

Schick sangat berambisi untuk berkarir di klub yang lebih besar dari Roma. Namun, tentu saja hal itu belum bisa terwujud dalam waktu dekat, dan dia pun memang berharap melakukan dalam beberapa tahun lagi.

“Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan saya bisa pindah ke klub yang lebih besar di mana logikanya saya akan mendapat gaji lebih besar. Harus diakui, uang menjadi motivasi saya. Agak sulit untuk pindah ke klub lain yang lebih besar [dibanding Roma]. Namun ada sejumlah klub lain seperti Madrid, Barcelona, atau United,” ungkap Schick kepada salah satu media di negaranya, Reporter Magazin.

Melihat bakat yang dia miliki, bukan tidak mungkin salah satu dari ketiga klub tersebut, termasuk The Red Devils tertarik untuk memakai jasanya, asal Schick bisa terus bermain konsisten.

Sebenarnya, penyerang bernomor punggung ‘14’ di Roma itu sempat hampir bergabung secara resmi ke salah satu klub besar Eropa lainnya, Juventus yang merupakan jawara bertahan enam tahun terakhir di Italia, pada musim panas 2017 lalu.

Ketika itu, kedua belah pihak sudah mencapai kata sepakat soal kepindahannya, termasuk Sampdoria. Bahkan, Schick pun sudah menjalani tes medis. Klub berjuluk La Vecchia Signora itu pun tinggal meresmikannya. Namun, proses transfernya malah jadi berlarut, hingga Schick batal direkrut karena ditemukan masalah jantung dalam tes medisnya.

“Ini hanya masalah peradangan jantung yang tak serius. Saya baik-baik saja. Ada cukup waktu untuk istirahat dan segalanya akan kembali normal, tetapi Juventus menunda transfer saya. Saya sedikit marah dengan hal itu. Namun setelah saya direkrut [oleh Roma], saya merasa lega dan kini saya bisa fokus sepenuhnya pada sepakbola,” jelasnya.

Bomber tim nasional Republik Ceko sejak 2016 dengan catatan lima caps dan satu gol itu pun mengaku Roma akan menjadi batu loncatan bagi karirnya untuk meningkatkan level permainan, demi bisa memperkuat klub-klub elit Eropa di masa depan.

“Juventus tak lagi penting bagi saya, saya sedikit marah. Saya harap bisa melakukan transfer dalam beberapa tahun selanjutnya, bahkan dengan klub yang lebih baik. Di klub di mana saya bisa dihargai lebih baik. Ini adalah motivasi yang selalu membantu saya,” tambah Schick.

Sebelumnya, dia sendiri mengawali karir bersama klub negara asalnya, Sparta Praha sejak musim 2013/2014, namun hanya mendapat kesempatan dalam 10 laga dengan satu gol di semua kompetisi dalam dua musim. Pada musim 2015/2016, Schick ‘disekolahkan’ ke Bohemians 1905 yang juga berlaga di Ceko First League.

Bersama klub itulah kualitasnya mulai terlihat. Schick dipercaya tampil dalam 27 pertandingan di liga dengan membukukan delapan gol. Alhasil, Sampdoria pun merekrutnya dengan biaya empat juta euro pada musim panas 2016.

Dia pun sempat dibandingkan dengan bomber gaek asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic yang sejak musim lalu jadi andalan United, oleh pemain legendaris Republik Ceko Pavel Nedved, setelah Schick menjalani musim debut mengesankan di Italia. Makanya, bisa saja tim Setan Merah mempertimbangkan untuk merekrut Schick sebagai penerus Zlatan di masa depan.