Penggemar sepakbola Inggris pasti akrab dengan nama Gianfranco Zola. Meski berkebangsaan Italia, dia pernah jadi idola di Premier League Inggris, terutama publik Stamford Bridge, saat membela Chelsea periode 1996-2003. Manchunian pun pasti ingat dengan sosok penyerang bertubuh pendek, hanya 1,68 meter itu. Salah satu gol Zola pernah menggagalkan kemenangan Manchester United ketika menjamu Chelsea di pekan 3 Premier League 1998/1999. Saat itu, gol Andy Cole sudah membawa tim Setan Merah unggul 1-0 di akhir babak pertama. Namun, Zola berhasil menyamakan kedudukan lewat golnya setelah mengecoh kiper Peter Schmeichel hanya tujuh menit sebelum laga berakhir.

Namun, artikel ini tidak akan membahas pria yang kini berkarier sebagai asisten pelatih Chelsea itu. Melainkan, sosok gelandang muda yang berasal dari daerah sama dengan Zola, Pulau Sardinia, Italia. Sang pemain bernama Nicolo Barella, produk dari akademi klub kebanggaan warga pulau tersebut, Cagliari; klub yang juga menjadi pelabuhan terakhir Zola sebelum ‘gantung sepatu’. Belum lama ini, dia berhasil mencuri perhatian United, hingga dikabarkan sempat melayangkan proposal penawaran meski belum mencapai kata sepakat. Lalu, apa yang membuat The Red Devils terpikat pada Barella?

Adalah David Williams, pemandu bakat United yang melihat bakat Barella, sehingga tim Setan Merah tidak ragu menyodorkan tawaran. Sang gelandang sebenarnya masih cukup muda, baru merayakan ulang tahunnya yang ke-22 pada 7 Februari 2019. Namun, dia sudah membuat debut di Serie A Italia saat masih 18 tahun.

Barella yang sudah mengasah bakat di akademi Cagliari sejak masih 9 tahun itu mendapat kesempatan turun sebagai pengganti pada menit ke-67 saat menjamu Parma jelang akhir musim 2014/2015. Setelah itu, dia sempat bermain lagi di dua laga, salah satunya sebagai starter.

Sayang, pada akhir musim klub berjuluk Gli Isolani itu tak mampu bertahan dan terpaksa lengser ke Serie B. Barella sendiri sempat membuat lima penampilan, sebelum ‘disekolahkan’ ke klub Serie B lainnya, Como pada paruh kedua musim 2015/2016 itu.

Selama masa peminjaman tersebut, dia pun mulai bermain secara reguler hingga tampil dalam 16 laga. Pada musim berikutnya, Cagliari telah kembali promosi ke Serie A, dan Barella pun sudah pula menjadi bagian penting di lini tengah klub kebanggaannya tersebut. Hingga musim 2017/2018 sosoknya semakin tak tergantikan bagi Cagliari.

Barella punya keunggulan dengan memiliki low center of gravity, sehingga memberinya keleluasaan dalam bergerak dan lebih luwes ketika membawa bola. Tak hanya itu, dia pun punya inteligensia dan visi yang cukup mumpuni, sehingga memudahkan dalam membaca permainan.

Semua bakatnya itu dilengkapi dengan energi besar, kecepatan, dan keseimbangan tubuh yang prima. Tidak heran jika Barella mampu memainkan peran sebagai gelandang yang bertugas memutus alur serangan lawan, mengontrol ritme permainan, hingga menjadi jembatan di antara lini tengah dan depan sekaligus.

Statistik permainannya yang dihimpun dari WhoScored dengan akurasi umpan, rataan tekel hingga dribel per laga membuatnya memang pantas dibandingkan dengan Radja Nainggolan, eks gelandang Cagliari periode 2010-2014, seperti disebut-sebut oleh publik Sardinia.

Barella pun tak kalah tajam ketika mendapat peluang untuk membobol gawang lawan, dengan bukti enam gol yang dicatatnya pada musim lalu. Peningkatan performa yang signifikan itu membuatnya pula mendapat panggilan ke tim nasional Italia sejak Oktober 2017, sebelum membukukan debut pada 10 Oktober 2018 lalu.

Menariknya, Barella pun mahir pula dalam membantu pertahanan timnya. Dengan kekuatan yang dimilikinya, pemain bernomor punggung ’18’ itu sanggup bekerja keras ketika timnya sedang dalam mode bertahan, meski membuatnya lebih banyak berlari naik-turun karena harus memberikan cover bertahan dan menyerang sebagai deep-lying playmaker. Ketika bola berhasil direbut maka Barella pun mampu secara agresif membelah pertahanan lawan hingga mengirim operan-operan pendek dan panjang dalam menciptakan kreatifitas permainan sebagai fungsi dari gelandang box-to-box.

Semua kemampuan itulah yang membuat United sempat menyodorkan tawaran senilai 30 juta paun untuk Barella, seperti dilansir Corriere dello Sport. Namun, nilai itu memang masih jauh dari banderol yang dipasang Cagliari. Belum lama ini, Gazzetta dello Sport mengklaim bahwa pihak klub yang juga dijuluki Casteddu itu memasang harga 50 juta paun. Jika United benar-benar serius, jelas sulit bagi Barella untuk menolaknya. Namun, sejumlah klub raksasa Eropa lainnya juga dikabarkan tertarik untuk mendapatkan tanda tangannya, termasuk Chelsea, serta Inter Milan, Napoli dan Juventus.