Manchester Untied dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Dries Mertens, penyerang asal Belgia yang sedang naik daun bersama Napoli. Mertens dikabarkan menolak sodoran tawaran perpanjangan kontrak dari Napoli dan menyatakan bahwa dirinya ingin tantangan baru. Namun, United harus bersaing dengan si tetangga berisik, Manchester City untuk mendapatkan jasa pemain 29 tahun itu.

Tapi biarkanlah rumor itu menjadi rumor. Lebih baik mengenal lebih dekat siapa Dries Mertens itu. Pemain kelahiran Leuven itu berposisi sebagai striker di kesebelasan berjuluk Partenopei itu. Namun ia bukan striker murni, melainkan false nine.

Semua berawal dari cedera ACL Arkadiusz Milik yang memaksanya absen dalam waktu yang lama. Manajer Napoli, Mauricio Sarri semula memberi posisi striker kepada Manolo Gabbiadini. Namun Gabbiadini tidak mampu tampil baik untuk melengkapi Jose Callejon dan Lorenzo Insigne di lini depan Napoli. Ia bahkan dilego ke Southampton pada bursa transfer musim dingin.

Mertens semula berposisi sebagai winger. Ia diposisikan untuk menjadi backup Insige di sektor kiri. Awal musim ini ia tidak menjadi pilihan utama. Dalam tujuh pertandingan awal Serie A, Mertens hanya tampil sekali sejak menit pertama. Mertens lebih sering diberi kesempatan bermain di Liga Champions.

Performa Napoli menurun semenjak ditinggal Milik. Napoli bahkan sempat terdampar di posisi enam, padahal mereka pernah terpaut empat poin dari Juventus seblum Milik cedera. Gabbiadini tidak dapat maksimal dimainkan di posisi striker. Permasalahan ini memuculkan keraguan akan daya saing Napoli di papan atas.

Pada Oktober lalu, Napoli berhadapan dengan Besiktas di Liga Champions. Ada yang unik dalam pertandingan tersebut. Sarri memasang Insigne, Callejon, dan Mertens sejak menit pertama. Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang akan bertugas sebagai striker?

Ternyata Mertens-lah yang berada di posisi striker, namun dengan peran false nine. Pada pertandingan itu, Mertens mampu bermain baik dengan mencetak satu gol dan menjadi pemain terbak pertandingan versi Whoscored dengan rating 8,65.

Mertens kembali dimainkan sebagai false nine pada pertandingan selanjutnya melawan Crotone. Namun ia tak dapat mengulang performa impresifnya kala melawan Besiktas. Mertens terlihat cukup canggung mengemban peran baru dalam karirnya. Tapi ia kembali unjuk gigi pada kesempatan ketiga. Mertens kembali mencetak gol kala Napoli berhadapan dengan Empoli.

Sarri rupanya masih belum sepenuhnya percaya kepada Mertens. Ia beberapa kali dicadangkan dan kembali memasang Gabbiadini. Namun Mertens berhasil membuktikan kepada Sarri bahwa ia pantas mengunci satu tempat di tim utama Napoli. Ketika Napoli menghadapi Benfica, Mertens masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-57 dan berhasil membalikan keadaan dengan satu gol dan satu asisnya.

Mertens makin menjadi-jadi setelah pertandignan melawan Benfica. Pada tiga pertandingan selanjutnya, ia berhasil mencetak delapan gol yang salah satunya adlaah quattrick ke gawang Torino. Momen tersebut tentu akan diingat fans Napoli mengingat ia adalah pemain pertama yang berhasil mencetak quattrick semenjak Beppe Savoldi melakukannya pada tahun 1977.

Kala bermain sebagai false nine, Mertens rajin menjemput bola ke daerah yang lebih dalam. Kemudian ia dapat berkreasi apakah akan mendribel bola ke arah pertahanan lawan atau menyebarkan bola tersebut ke rekan yang berada pada posisi yang bagus. Mertens berhasil menunjukan ia sukses mengemban tugas sebagai false nine.

“Saya tak begitu mengerti apa yang telah saya lakukan. Saya akan menonton kembali pertandingannya begitu saya di rumah. Kami bermain baik dan solid. Saya bisa bermain sebagai false nine, tapi jika kami bermain dengan umpan-umpan panjang, saya mengalami kesulitan,” ujar Mertens.

Mertens menunjukan kerja kerasnya di sesi latihan membuahkan hasil yang luar biasa. Meskipun menjadi false nine adalah hal yang baru, namun ia menyadari bahwa itu adalah kesempatannya untuk bermain di tim utama dan berkembang menjadi lebih baik. Ia melakukannya dan hasilnya adalah torehan golnya yang mencapai angka 24 dari 43 pertandingan di semua ajang.

“Saya tahu betul Dries, dan saya tahu apa saja yang bisa ia lakukan. Ia adalah contoh pemain profesional dan terus berkembang bahkan hingga saat ini, khususnya dengan pergerakan bertahannya serta penempatannya. Bahkan ia bisa jauh lebih baik lagi,” ujar Rafael Benitez pada 2014 lalu.

Jika Mertens kelak mendarat di Old Trafford, Jose Mourinho akan memiliki pilihan di lini serangnya. Anggap Zlatan Ibrahimovic masih berada di United, Mourinho bisa menurunkan dua sistem dengan peran striker yang berbeda. Ia bisa memainkan Zlatan sebagai seorang target man, atau Mertens sebagai false nine.

Dalam karir kepelatihannya, Mourinho pernah beberapa kali menurunkan sistem permainan dengan striker false nine. Ketika kembali ke Chelsea pada 2013 lalu, Mourinho pernah menempatkan Andre Schurrle sebagai false nine pada babak 16 besar Liga Champions. Musim lalu, ia juga pernah memainkan Eden Hazard sebagai false nine, menggantikan striker Diego Costa yang terlalu sering bertengkar.

Kedatangan Mertens dapat menjadi jawaban permasalahan penyelesaian akhir yang buruk di skuat United. Tercatat beberapa kali United menyia-nyiakan peluang yang berakhir dengan kegagalan mendulang tiga poin. United pernah beberapa kali mencatatkan tembakan lebih dari 20 tapi hanya satu atau bahkan tidak ada yang menjadi gol.

Mertens juga dapat menjadi alternatif taktik bagi Mourinho. Keberadaan Zlatan dan Mertens akan membuat lawan kebingungan apakah United akan turun dengan target man atau false nine. Karena cara menghadapi dua tipe striker itu berbeda, maka lawan juga mungkin saja melakukan latihan ekstra sebelu menghadapi United. Hal ini tentu akan membuat fokus mereka menjadi tersebar. Menarik untuk disimak jika Mertens benar-benar merapat ke United.