“Saya belum tahu. Saya merasa sangat baik di Paris. Sulit untuk memastikan karena saya tidak tahu bagaimana posisi saya sebenarnya di klub ini,” begitulah jawaban Blaise Matuidi ketika ditanya mengenai masa depannya bersama PSG. Pernyataan tersebut sontak membuat beberapa klub tertarik untuk mendatangkan gelandang asal Prancis itu. Manchester United dikabarkan berminat untuk mendapatkan jasa Matuidi.

Pertanyaannya adalah apa yang akan didapatkan United dari seorang Matuidi? Padahal United sendiri sudah memiliki gelandang sekaliber Paul Pogba dan performa Ander Herrera pun kian matang. Secara sepintas, kelebihan-kelebihan dari aspek fisik yang dimiliki Matuidi juga dimiliki oleh Pogba. Lalu apa sisi positif pemain berusia 30 tahun itu jika bergabung dengan United?

Justru karena ia memiliki fisik yang kuat seperti Pogba, Matuidi bisa berperan sebagai gelandang enerjik seperti kompatriotnya di timnas Prancis itu. Musim ini, Pogba memang tidak dapat dikatakan buruk. Namun, perannya yang tidak diberi banyak kebebasan untuk menyerang cukup membatasi kemampuan teknis Pogba yang luar biasa.

Kala membela Juventus pada musim terakhirnya, Pogba bisa dengan liar mengeksplor ke seluruh lapangan yang dia inginkan. Fisik dan stamina yang kuat membuat ia mampu berlari ke seluruh penjuru lapangan. Selain karena fisiknya, Pogba juga bisa melakukan itu karena ia tak perlu khawatir untuk meninggalkan lini tengah Juventus. Si Nyonya Tua kerap turun dengan skema tiga gelandang. Claudio Marchisio dan Sami Khedira menemani Pogba di lini tengah.

Khedira diposisikan sebagai gelandang bertahan. Sementara itu, Marchisio berada di depannya untuk menyeimbangkan permainan Juventus kala Pogba membantu tiga penyerang mereka. Keberadaan Marchisio yang memiliki kemampuan fisik, menyerang, dan bertahan yang baik membuat Pogba diberi kebebasan untuk menyerang. Karena itulah ia mencatatkan 3,5 tembakan per pertandingan dan 2,9 dribel per pertandingan di Serie A. Unggul dibanding musim ini bersama United dengan catatan 3,1 tembakan per pertandingan dan 2,4 dribel per pertandingan di Liga Primer.

Daya serang Pogba saat itu memang menjadi momok menakutkan. Ia mencetak delapan gol dan 12 asis di ajang Serie A. Turun cukup jauh jika melihat pencapaiannya musim ini dengan torehan lima gol dan empat asis di Liga Primer. Hal ini disebabkan akibat dari peran Pogba yang terbatas. Jose Mourinho cenderung memainkan Pogba sebagai gelandang yang harus menguasai lini tengah.

Pada skema 4-2-3-1 yang 19 kali digunakan Mourinho pada ajang Premier League, pergerakan Pogba ke lini depan tentu dibatasi dengan adanya gelandang serang yang diberi kreativitas lebih. Sehingga kemampuan dribel dan tendangan jarak jauh Pogba dibatasi dengan skema tersebut.

Namun sebenarnya Mourinho juga kerap menggunakan skema 4-3-3 di mana kemampuan Pogba bisa benar-benar dimanfaatkan. Tapi bisa dikatakan bahwa pelatih asal Portugal itu meninggalkan satu lubang jika turun dengan tiga gelandang. Satu tempat selain Pogba bisa diisi Herrera yang bermain apik, namun permasalahannya adalah satu gelandang sisanya. Michael Carrick sudah termakan umur dan tidak sebaik Khedira dalam membantu pertahanan. Begitu pula dengan Marouanne Fellaini yang kerap melakukan pelanggaran tidak penting. Alhasil Pogba tidak bisa leluasa meninggalkan lini tengah.

Hal itulah yang bisa ditawarkan Matuidi untuk Mourinho. Jika Matuidi benar-benar bergabung dengan United. Mourinho bisa membuat Pogba lebih leluasa menyerang karena Pogba tak perlu khawatir, masih ada Herrera dan Matuidi di lini tengah. Herrera membuktikan bahwa ia tampil apik jika digunakan sebagai gelandang bertahan. Kontribusi pertahanan seperti tekel dan intersepnya pun lebih baik dibanding gelandang United lainnya. Herrera bisa mengisi tempat Khedira, jika dianalogikan dengan Juventus.

Sementara itu, Matuidi bisa menjadi Marchisio. Kekuatan fisiknya bisa membuat ia menguasai lapangan tengah. Catatan 1,8 tekel per pertandingan  dan 1,1 intersep per pertandingan di Ligue 1 membuktikan bahwa ia bisa berkontribusi dalam pertahanan. Selain itu, persentase kesuksesan umpan yang mencapai angka 90,8% membuat ia bisa diandalkan untuk membagi bola kepada rekannya.

Singkatnya, kedatangan Matuidi dapat membuat Mourinho bisa menduplikasi kondisi Juventus yang membuat Pogba tampil maksimal. Namun, tentu saja semua bergantung kepada Mourinho yang memang ingin memfasilitasi Pogba seperti itu atau tetap bersikukuh untuk memberi peran kepada Pogba seperti musim ini.