Foto: Manchester Evening News

Kekalahan atas Crystal Palace meninggalkan kesan buruk bagi tim utama Manchester United. Apalagi di sektor lini tengahnya, tidak sedikit pihak yang menuntut agar United segera membenahi sektor tersebut dengan pembelian pemain di bursa transfer. Maka, tidak seharusnya kita terkejut ketika melihat banyak rumor transfer diwarnai dengan pemain-pemain lini tengah yang dikaitkan dengan United beberapa waktu lalu.

Di satu sisi, United sendiri selalu memiliki ciri khas seperti mendominasi semua agenda sepakbola di Inggris, memasukan nama pemain baru, dan memberikan kesan baik dengan meraih juara di setiap musimnya. Namun dalam beberapa musim terakhir, semua itu tidak terjadi. United justru tampak kewalahan menghadapi ciri khasnya sendiri.

Oleh karena itu, sudah waktunya untuk bekerja lebih keras lagi. United sudah harus mengambil langkah yang tepat untuk keluar dari kekangan keterpurukan yang mereka alami dalam beberapa musim terakhir. Salah satunya adalah memperkuat timnya dengan pemain lini tengah terbaik seperti James Maddison.

Dilansir dari MEN Sports, selama bursa transfer musim panas lalu, terdapat sebuah laporan yang muncul bahwa pasukan The Red Devils merencanakan kesepakatan transfer kedua dengan Leicester City untuk merekrut James Maddison. Namun, hal itu tidak terjadi mengingat bursa transfer di Premier League ditutup lebih cepat dari jadwal liga lain di Eropa.

Kendati begitu, masih ada potensi besar untuk mendatangkan pemain berkebangsaan Inggris itu pada Januari atau musim panas mendatang. Leicester mungkin akan merasa ogah melepas pemainnya ini secara berurutan ke Old Trafford, apalagi setelah sebelumnya United juga berhasil merekrut Harry Maguire dari mereka. Tapi setidaknya, hal semacam itu bisa diselesaikan dengan sebuah negosiasi.

United harus memaksakan dirinya untuk mendapatkan Maddison. Ini karena ia sudah sangat cocok dengan bentuk permainan mereka. Maddison kerap menampilkan permainan sepakbola murni, yang mampu menciptakan keindahan di atas lapangan. Bahkan, tidak ada seorang pun di Premier League yang bisa menciptakan lebih banyak peluang seperti yang dilakukannya di musim lalu. Sejauh musim ini, ia juga sudah mencatatkan dua asis.

Selain itu, James Maddison juga adalah pemain No.10 asli yang tumbuh dan berkembang bersama Norwich City. Ia bermain di sana sebelum akhirnya menandatangani kontrak dengan Leicester City pada musim panas 2018. Di musim ini, Maddison kemudian beralih ke berbagai pos di lini tengah, namun penampilannya itu tetap berkontribusi besar bagi The Foxes. Aspek seperti inilah yang sangat dibutuhkan United.

Apalagi jika melihat kondisi opsi lini tengah tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer saat ini –yang tidak lebih dari kekurangan kreativitas–, tidak sulit untuk melihat bagaimana James Maddison akan mengatasi semua masalah pelik tersebut. Ia bisa bermain di posisi sayap, di tengah dan di pos gelandang box-to-box di bawah Brendan Rodgers. Maka, tepat rasanya menyatakan bahwa Maddison sangat pas untuk diekrut United.

Masalah utama bagi United saat mereka melawan Wolves dan Crystal Palace adalah sulitnya menerapkan skema yang bisa menembus pertahanan lawan. Selain Paul Pogba, United tidak memiliki maestro lini tengah lain yang ikut turut memetik kunci keberhasilan memainkan skema tersebut. Mungkin ada pemain seperti Angel Gomes atau Juan Mata di tim cadangan, tapi mereka berdua tidak terlalu bisa mengimbangi Pogba di lini tengah.

Nah, James Maddison sangat bisa untuk mengemban tugas berat tersebut. Ia mungkin terlalu mahal di atas usianya yang masih 22 tahun (menurut transfermarkt biaya transfer Maddison mirip dengan Maguire yaitu sekitar 80 juta paun). Namun, pemain sepertinya, dijamin akan mampu memainkan pola yang baik bagi pasukan Setan Merah dari sektor tengah lapangan.

Di satu sisi, Maddison masih muda, pemain lokal, pemain timnas Inggris dan ia sudah pernah bermain bersama bintang-bintang United saat ini seperti Maguire, Wan-Bissaka dan Marcus Rashford. Jadi, kita dapat membayangkan bahwa ia pasti akan mudah untuk beradaptasi dan bekerja dengan baik di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Hubungan yang ia bangun dengan Vardy, pun dapat kembali ia bangun dengan mudah ketika ia bermain bersama Rashford atau Martial. Kecepatan duo penyerang United itu sangat sempurna untuk menerima bola-bola klasik dari Maddison. Mantan pemain Coventry City itu juga akan membawa sesuatu yang baru ke sisi permainan yang di mana United saat ini sedang berjuang sangat keras untuk menerapkannya, yaitu “permainan bola mati.”

James Maddison sangat potensial untuk melakukan semua itu di United. Ia bahkan bisa mengembalikan era David Beckham, era di mana United kerap menikmati hasil-hasil apik dari tendangan bebas kelas dunia dan tendangan sudut sempit. Selain itu, Maddison juga bisa melengkapi pasukan United saat ini, yang dinilai sudah membengkak dengan sejumlah pemain yang tidak memenuhi standar.

Jika melihat kebijakan transfer yang diajukan Ole Gunnar Solskjaer, United sebetulnya memiliki kelebihan ketika mereka menjalankannya. Manajer asal Norwegia itu lebih memprioritaskan kualitas daripada kuantitas, dan pendekatan cerdas yang secara bertahap dapat mengubah susunan tim asuhannya. Oleh karena itu, rencana perekrutan James Maddison adalah sebuah rencana transfer yang sangat masuk akal dan sangat sesuai dengan kebijakan transfer Solskjaer tersebut.