Rumor soal David De Gea ke Real Madrid memang tak akan pernah berhenti sepertinya, sampai sang kiper benar-benar bermarkas di Santiago Bernabeu. Apalagi, permainan Manchester United yang kurang mengesankan, bisa menjadi alasan kepindahan kiper timnas Spanyol tersebut. Untuk itu, saat nama Alisson muncul ke permukaan, banyak yang menganggapnya sebagai opsi bagus untuk kepergian De Gea.

Seperti dilaporkan The Mirror baru-baru ini, United tengah mengincar kiper klub Serie A Italia AS Roma, Alisson. Manajemen The Red Devils diyakini akan mencoba untuk mendatangkan penjaga gawang internasional Brasil tersebut jika kehilangan De Gea. Namun, upaya untuk memboyong Alisson ke Old Trafford tentu saja tidak akan berjalan mudah, mengingat Roma sudah mematok tinggi banderolnya: mencapai nilai 100 juta euro.

Nilai pemain kelahiran Novo Hamburgo, Brasil, 2 Oktober 1992 itu sendiri saat ini, sebenarnya hanya berkisar 16 juta euro saja, seperti dikutip dari laman Transfermarkt. Roma pun merekrutnya dari tim Negeri Samba, Internacional pada musim panas 2016, cuma dengan biaya 8 juta euro.

Namun, klub berjuluk I Giallorossi itu tentu saja bukan tanpa alasan sehingga harus membanderol Alisson dengan nilai selangit. Pasalnya, sang kiper saat ini merupakan penggawa andalan mereka di bawah mistar gawang, setelah kepergian Wojciech Szczesny ke klub rival, Juventus, pada musim panas 2017 lalu.

Penampilan Alisson pada musim ini memang sangat cemerlang, dibanding musim lalu ketika dirinya lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. Hingga pekan ke-27 Serie A, kiper berusia 25 tahun ini tak tergantikan di bawah mistar gawang Roma. Dia pun berhasil mencatatkan 11 kali clean sheet alias tanpa kebobolan, dan baru kebobolan 23 gol sejauh ini.

Catatannya itu jelas tidak kalah hebat dengan torehan De Gea di Premier League Inggris, yang baru kebobolan 22 gol dan melewatkan 15 laga tanpa kebobolan. Selain itu Alisson juga bermain apik dalam tujuh laga di ajang Liga Champions.

Dibandingkan musim 2016/2017 lalu, kiper bernomor punggung ‘1’ itu sama sekali tidak mendapat kesempatan merumput di Serie A. Alisson hanya diberi kesempatan bermain di ajang Piala Italia di mana Roma tersingkir pada babak semifinal, dan di Liga Europa hingga mereka gagal di babak 16 besar. Namun, dia masih sempat membukukan empat pertandingan tanpa kebobolan. Makanya, kepergian Szczesny benar-benar telah membawa keberuntungan bagi kiper betinggi badan 1,93 meter ini, setelah menjalani satu musim yang berat sejak datang ke Stadion Olimpico, markas Roma.

Alisson sendiri sebelumnya memulai karier profesional bersama Internacional sejak 2013, setelah mendapat promosi dari akademi klub tersebut yang menjadi tempat dirinya menimba ilmu sejak 2008 ketika masih berusia 16 tahun. Berkat perkembangan yang ditunjukkannya di level klub, dia pun dipanggil ke tim nasional Brasil pada 2015, dan jadi kiper utama tim Samba dengan koleksi 22 caps sejauh ini, termasuk di Copa America 2016. Sebelumnya, Alisson juga telah memperkuat tim junior Brasil di level usia 21 tahun, serta saat menjuarai Turnamen Toulon 2013 bersama tim U-17.

Setelah mengantarkan Internacional menjuarai Campeonato Gaucho keenam kali secara beruntun pada 2016; yang jadi trofi keempatnya, Alisson pun menerima pinangan Roma. Dia dikontrak lima tahun hingga akhir Juni 2021, dan kini mengantarkan timnya bersaing di papan atas Serie A, serta di fase gugur Liga Champions.

Melihat statistik dan perjalanan kariernya tersebut, tak salah jika United menilai Alisson memang pantas diboyong ke Old Trafford, jika De Gea benar-benar hengkang ke Madrid. Namun, tim Setan Merah harus bersaing dengan klub elit lain, seperti Chelsea, Liverpool, Juventus, hingga Paris Saint-Germain yang juga berminat pada talentanya, seperti dilansir Metro.