Beberapa waktu terakhir banyak sekali media yang meberikan label The Next… apabila menemukan pemain muda baru yang terbilang sangat potensial. Robinho disebut-sebut sebagai titisannya Pele, Goncalo Cuedes disebut-sebut sebagai penerus Cristiano Ronaldo, hingga Luigi Donnarumma yang disebut-sebut  sebagai The Next Gianluigi Buffon. Dan baru-baru ini ada salah seorang pemain yang disbeut-sebut sebagai penerus dari Zlatan Ibrahimovic.

Pemain tersebut bernama Alexander Isak. Lahir dari keluarga imigran Eritrea, Isak menghabiskan masa kecilnya di Solna dengan bermain sepakbola di klub AIK. Setelah 11 tahun bermain di klub Junior, pada Februari 2016 dirinya mendapat kesempatan debut ketika AIK berhadapan dengan Tenhults di ajang Piala Swedia. Dua bulan berselang, Isak mencetak gol pertama bagi AIK ketika menghadapi Ostersunds sekaligus mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk klub juara lima kali liga Swedia tersebut (16 tahun 199 hari).

Berkat penampilan apiknya tersebut, Isak kemudian diganjar kontrak professional hingga 2018. Tercatat sepanjang 2016 ia mencetak 10 gol dalam 24 penampilan. Kemudian, pada 8 Januari lalu pemain kelahiran 21 September 1999 ini merasakan debut timnas Swedia ketika berhadapan dengan Pantai Gading. Empat hari berselang ia mencetak satu gol dalam kemenagan 6-0 Blagult menghadapi Slovakia sekaligus menjadi pemain termuda yang mencetak gol bagi timnas Swedia.

Meskipun kisah hidup Isak lebih mirip Marcus Rashford, akan tetapi rekan setim Isak di AIK, Chinedu Obasi menyebut bahwa Isak dapat menjadi Zlatan Ibrahimovic yang baru. Selain memiliki postur yang sama-sama tinggi, Isak juga memiliki kelebihan berupa skill individu dan kepercayaan diri yang tinggi di kotak penalti layaknya Ibracadabra.

“Langkahnya cukup tinggi tapi tidak terlalu ekstrim. Tekhniknya benar-benar baik terutama sentuhan pertamanya. Namun dia belum cukup baik ketika ia membelakangi gawang. Dia akan lebih dinamis apabila dibiarkan bergerak bebas dan mencari ruang di pertahanan lawan,” tutur Magnus Wikman, pelatih Swedia U17 yang pertama kali melihat bakat Isak.

Wikman menambahkan, “Dia orang yang pemalu dan rendah hati. Dia bisa sangat dewasa apabila anda berbicara dengannya di lapangan. Dia memiliki intelegensi yang baik di atas lapangan. Ada banyak fokus pada dirinya dan saya sangat bangga bahwa dia dapat menyelesaikannya dengan baik. Dia selalu menjaga kakinya untuk tetap membumi.”

Atas bakatnya yang dimiliki banyak klub-klub besar yang tertarik menggunakan jasa Isak. Dua diantaranya adalah Real Madrid dan Paris Saint Germain. Akan tetapi justru raksasa Jerman Borussia Dortmund-lah yang berhasil mengamankan servis Isak. Klub yang bermarkas di Signal Iduna Park tersebut dikabarkan melepas mahar untuk Isak sebesar 10 juta paun. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh direktur olahraga BVB Michael Zorc.

“Isak adalah penyerang yang sangat bertalenta yang banyak klub eropa yang memperebutkannya. Kami senang bahwa ia lebih memilih Borussia Dortmund. Baik BVB dan pemain yakin bahwa transfer ini begitu potensial,” tutur Zorc.

Banyak yang memprediksi bahwa Isak akan sukses di Borussia Dortmund. Selain ia akan dibimbing oleh Tomas Tuchel yang dikenal jago menangani pemain muda. Isak nantinya akan bermain bersama pemain-pemain yang usianya tidak terlampau jauh olehnya seperti Emre Mor, Julian Weigl, hingga Ousmane Dembele. Bukan tidak mungkin dalam tiga hingga lima tahun mendatang dirinya bisa menyamai atau bahkan melebihi kemampuan seorang Ibracadabra.

Karena Isak pindah ke Dortmund, tentu kita tahu bagaimana nasibnya beberapa tahun kemudian: pindah ke Bayern Munich :p