Mantan Direktur Manchester United, Michael Knighton, telah mengonfirmasi kalau ia dan konsorsiumnya, tengah dalam proses untuk membeli Manchester United dari Keluarga Glazer.

Keluarga Glazer sendiri membeli United pada 2005. Mereka kini dalam tekanan untuk menjual klub. Alasannya karena aktivitas United di bursa transfer yang mengecewakan. Padahal, penunjukkan Erik ten Hag sebagai manajer baru United, harusnya menjadi sinyal awal dari era baru United.

Ratusan suporter United melakukan unjuk rasa melawan kepemilikan Keluarga Glazer di pertandingan pembuka menghadapi Brighton. Mereka berjalan dari MediaCity hingga ke stadion Old Trafford. Di dalam, chants anti-Glazer berkumandang. Tepat di Directors Box, Avram Glazer duduk dan menjadi penampilannya yang pertama di hadapan suporter United dalam setahun terakhir.

Kepemilikan Glazer tampak sulit untuk dipertahankan. Suporter United sudah sejak lama meminta mereka menjual kepemilikan. Tiba-tiba saja, Knighton mengonfirmasi kalau ia dan konsorsiumnya siap membeli United.

Namun, yang jadi pertanyaan, siapa itu Knighton?

Profil Michael Knighton

Knighton adalah pebisnis Inggris berusia 70 tahun yang awalnya ingin menjadi pesepakbola. Buyutnya, Willie Layton, adalah anggota skuad Sheffield Wednesday yang menjuarai liga pada 1903 dan 1904. Knighton sendiri pernah berlatih di Coventry City. Akan tetapi, karier sepakbolanya tak berlangsung lama karena cedera paha.

Ia kemudian bersekolah di Durham University dengan mengambil jurusan pendidikan olahraga. Ia juga belajar filsafat, politik, dan bahasa Mandarin. Ia pernah menjadi guru olahraga dan geografi di St. David School pada 1976. Empat tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi kepala sekolah. Pada 1983, ia membeli sekolah tersebut! Setahun kemudian ia berhenti mengajar karena ingin fokus pada bisnis properti.

Pada Agustus 1989, nama Knighton mulai diperkenalkan di dunia sepakbola. Ia ingin membeli Manchester United senilai 20 juta paun. Ketika itu, angka 20 juta paun adalah rekor pembelian untuk klub Inggris. Tawaran tersebut kemudian diterima oleh CEO United, Martin Edwards.

Yang dilakukan Knighton untuk memperkenalkan diri kepada suporter United saat itu agak aneh. Sebelum pertandingan pembuka liga musim 1989/19990 menghadapi Arsenal, ia masuk ke dalam lapangan dengan jersey United lengkap. Tujuannya adalah meyakinkan suporter kalau dirinya gila bola. Apalagi, Knighton saat itu menunjukkan kehebatannya dalam juggling bola.

Setelah beberapa pekan berdiskusi dan bernegosiasi, sejumlah investor kunci mengundurkan diri. Sampai batas waktu yang ditentukan, Knighton tak bisa mendapatkan uang untuk pembelian tersebut. Knighton pun menarik tawaran tapi meminta jatah satu kursi di dewan klub.

Setelah gagal membeli MU, ia membeli “United” yang lain, yakni Carlisle United pada 1992. Ia pergi 10 tahun kemudian setelah klub mengalami kebangkrutan. Sejak saat itu, ia tak terlibat lagi di dunia sepakbola.

Apa Artinya Tawaran Knighton Ini?

Manchester Evening News menulis kalau United setidaknya akan mendapatkan masa yang lebih baik. Meski tak bekerja di sepakbola selama beberapa tahun, tapi ia mengenal United luar dalam. Dia juga pernah menjadi dewan klub antara 1989 hingga 1992.

Knighton sendiri tak akan punya kekuatan finansial untuk mendanai pembelian United. Ia membutuhkan dukungan dari konsorsium untuk merealisasikan tawarannya ini.

Apa yang Dikatakan Knighton soal Pembelian United?

Dalam wawancaranya dengan Man Utd The Religion, Knighton bilang kalau United tengah dalam krisis dan ia tahu apa alasannya. Ia bilang kalau pemilik United tidak kompeten dan tidak berguna, karena mereka cuma tahu sedikit soal sepakbola.

“Semua orang tahu bahwa kami membutuhkan kepemilikan baru dari klub sepakbola ini dan itu adalah tujuan saya. Saya membuat kemajuan yang baik, terus berbicara dengan orang-orang, saya memiliki beberapa janji yang baik dan keuangan yang baik,” kata Knighton.

Knighton mengklaim ia tengah mengerjakan dokumen penawaran. Namun, ia sudah memberi aba-aba kalau penawaran ini sulit diterima karena United tidak dalam status dijual. Namun, tujuannya adalah memberikan penawaran yang sah, kuat, dan komersil.

“Dan sejujurnya, para penggemar di seluruh dunia sudah muak dengan rezim ini,” terang Knighton.

Perasaan yang bergairah di awal musim, tiba-tiba menghilang usai laga melawan Brighton. United, menurut Knighton, sedang dalam krisis dan akan terus dalam krisis kalau masih ditangani oleh Keluarga Glazer.