Naiknya posisi Kieran McKenna sebagai pelatih tim utama Manchester United, tidak membuat pos pelatih U-18 kosong terlalu lama. Manchester United langsung mempromosikan Neil Ryan yang sebelumnya membesut tim U-16 Manchester United. Dikutip dari web resmi Manchester United, Neil siap untuk melanjutkan warisan permainan menyerang McKenna.

Neil Ryan merupakan putra dari Jimmy Ryan, pemain Manchester United era 1960-an. Jimmy juga pernah menangani tim reservers The Red Devils pada 1991. Pada 2002, ia ditunjuk sebagai Direktur Pesepakbola Muda Manchester United. Lalu, 10 tahun kemudian, ia pensiun dari Manchester United.

Neil sudah terlibat di sistem kepelatihan MU sejak 2007. Ia pun pernah mengawasi sejumlah pemain yang kini bersinar seperti Jesse Lingard, Scott McTominay, Marcus Rashford, dan Axel Tuanzebe. Dengan menangani tim U-18, Neil bertekad untuk kembali melahirkan para pemain hebat tersebut.

“Aku tumbuh dengan Manchester United di seluruh hidupku. Ayahku bermain pada era 1960-an, tentu saja, di era Sir Matt Busby, bersama para pemain hebat seperti Best, Law, dan Charlton,” kata Neil

Pria kelahiran 18 Mei 1974 tersebut mengawali karier sepakbolanya di Amerika Serikat sejak 1996 hingga 2001. Baru setelah ayahnya ditunjuk sebagai Direktur Pemain Muda MU, ia pun pindah ke Manchester pada 2002. Di sana, ia sempat bermain untuk Altrincham dan Trafford FC.

“Aku tumbuh bersama begitu banyak sejarah United di keluargaku dan jelas aku adalah penggemar berat klub ini, selalu. Ini adalah kehormatan yang luar biasa untuk bisa melatih tim muda dan kini aku mendapatkan tantangan yang hebat di hadapanku,” ucap Neil.

Karier sepakbola Neil memang tidak mentereng. Ini yang barangkali membuatnya lebih tertarik untuk menjadi manajer. Pada 2002, ia sudah melatih tim MU U-11. Salah satu alasan lainnya karena sepanjang hidupnya, ia selalu dikelilingi oleh manajer, pelatih, juga para pemain. Meskipun demikian, ia juga tak mengelak kalau alasannya masuk di sepakbola tak lain juga karena ayahnya.

“Aku hidup bersama sepakbola sejak aku bisa mengingatnya, 24 jam sehari, dan itu adalah jalan hidupku. Adalah sebuah kemajuan yang alami dari bermain dan beranjak ke kepelatihan dan itu adalah sesuatu yang aku cintai dan aku punya gairah besar untuk itu,” ucap Neil.

Neil mengatakan kalau dirinya punya kemauan untuk meraih kesuksesan dan memastikan di klub juga di akademi, kalau ia bisa mengembangkan semua pemain dan mendorong perjalanan karier mereka. Salah satu hal yang membuatnya tertantang adalah bagaimana ia menyaksikan petualangan para pemain dari awal dan bisa melihatnya hingga saat ini. Mulai dari pemain yang masih di klub seperti Lingard, McTominay, Rashford, dan Tuanzebe, hingga yang sudah pindah ke kesebelasan lain.

“Suatu hal yang hebat bisa memainkan bagian dalam perjalanan karier mereka dan membagikan pengalaman bersama mereka. Kini, tugas kami adalah untuk membawa sekelompok anak-anak untuk bisa mengikuti jejak langkah mereka,” ucap Neil.

Tugas Neil pun tidak mudah. Di bawah McKenna, mereka punya reputasi sebagai kesebelasan yang bermain menyerang juga menghibur. Musim lalu, MU U-18 bahkan menjuarai Premier League U-18 Zona Utara. Ini yang membuat Neil memasang target yang sama.

“Aku pikir, seperti yang kita juga tahu, sebagai kesebelasan, dalam hal tradisi Manchester United adalah menghibur para penggemar, menghibur orang-orang, dan memastikan kita bertahan pada tradisi besar klub ini. Bagaimanapun, itu bukan berarti Anda tak bertahan dan melupakan hal-hal saat tak memegang bola.”

“Nicky Butt punya pandangan yang jelas dengan filosofi akademi dan bagaimana dia ingin bermain. Jadi, ya, kami akan secara jelas memastikan bahwa saat para pemain melangkah ke lapangan, mereka akan melangkah dengan gagah berani. Mereka mendapatkan bola dan mengekspresikan diri mereka sendiri serta bermain menyerang dan membangkitkan gairah para penonton,” ungkap Neil.

Tim U-16 Manchester United sendiri baru-baru ini telah melangsungkan pemusatan latihan di Austria. Sejumlah rencana disiapkan dalam persiapan selama lima pekan ini. Mereka dibuat bertemu satu sama lain, 24 jam sehari, juga berlatih dan bertanding.

“Kami mesti mendapatkan tingkat kebugaran yang pas untuk anak-anak, dan berlatih team-building di luar dan di dalam lapangan, untuk memastikan kami semua terikat,” tutup Neil.