Sir Alex Ferguson, Sir Bobby Charlton, dan Sir Matt Busby, adalah nama-nama tokoh yang namanya diabadikan agar bisa selalu dikenang oleh para penggemar United. Fergie dan Charlton diabadikan sebagai nama tribun Old Trafford sementara nama Busby disematkan sebagai nama jalan. Hari Minggu kemarin, David Meek mengikuti jejak tiga koleganya tersebut.

Berbeda dengan tiga nama sebelumnya yang berjasa sebagai pemain dan manajer United, Meek adalah seorang jurnalis yang cukup dekat dengan Setan Merah. Untuk menghormati dedikasinya, pihak klub secara resmi memberikan nama ruang pers mereka ‘David Meek Press Lounge’ sesaat sebelum pertandingan melawan Watford.

Istri dan dua anak David hadir sebagai tamu untuk melihat ruang pers tersebut. Foto David Meek yang sedang memegang buku catatan terpasang di pintu depan yang disertai dengan kutipan dari Sir Alex Ferguson yang berbunyi ‘David Meek telah bersama United dan Manchester Evening News dalam jangka waktu yang lama sehingga ia menjadi bagian dari keluarga kami di stadion Old Trafford.’ Selain Fergie, ada kutipan dari Paddy Crerand yang tersemat di bawahnya. Salah satu legenda United di era Busby ini menyebut kalau ia sering membaca ulasan-ulasan pertandingan dari Meek.

Selain kutipan dari Fergie dan Crerand, pihak United juga menyematkan beberapa kutipan dari Meek pada dinding ruang pers tersebut. Salah satu yang paling terkenal adalah ketika Meek menyaksikan George Best mencetak gol ke gawang Benfica pada perempat final Piala Champions 1966.

“Saya masih bisa melihatnya. Pemuda itu langsing, kekanak-kanakan, rambutnya bersinar di bawah lampu sorot ketika ia menelusuri pertahanan Benfica. Gol kedua George (Best) adalah yang terbaik yang pernah saya lihat dalam 37 tahun saya memberikan laporan untuk Manchester United. Saya ingat ketika saya melompat karena takjub melihat gerakan cair dari seorang bocah 19 tahun.”

David adalah mantan wartawan Manchester Evening News (MEN) yang meninggal dunia Oktober tahun lalu pada usia 88 tahun. Selama berkarier sebagai jurnalis MEN, ia menghabiskan 38 tahun untuk bekerja bersama Manchester United.

Awal karier seorang David di MEN sebenarnya bukanlah sebagai jurnalis sepakbola. Ia aktif menulis tentang politik. Akan tetapi, meninggalnya Tom Jackson akibat tragedi Munich pada 1958 membuat ia mengambil alih tugasnya. Kebetulan, Meek pernah menulis tentang sepakbola ketika masih bekerja di The Yorkshire Post. Pekerjaan yang ia anggap hanya sementara tersebut justru membawanya sebagai sosok yang penuh dedikasi dan loyalitas.

“Pengalaman menulis sepakbola saya sebenarnya sangat sedikit. Namun, teman saya mengajak saya untuk menyaksikan pertandingan Manchester United asuhan Matt Busby. Sejak saat itu saya sadar kalau Busby telah meluncurkan konsep visioner tentang sepakbola yang sangat luar biasa,” tutur David kepada Guardian.

Dapat dikatakan kalau David adalah salah satu sosok yang berjasa bagi kesuksesan United di dekade 90-an selain Sir Alex Ferguson. Jika saja, ia menuruti permintaan editornya untuk menulis tentang Fergie yang terancam dipecat, maka kita tidak akan bisa melihat nama besar United hingga sekarang.

Saat itu, MEN membuat polling apakah Ferguson layak dipecat setelah tiga tahun memegang United tanpa perkembangan. Mayoritas dari mereka kemudian mendukung pemecatan Fergie. Namun David menolak untuk membuat tulisan dari jajak pendapat tersebut karena ia yakin tidak semua orang yang memilih jawaban setuju adalah penggemar United. Hal ini membuat hubungannya dengan editornya saat itu menjadi renggang karena ia memilih memihak Fergie. Bahkan ia dijuluki ‘kekasih Fergie’ akibat keteguhannya tersebut.

“Itu bukan fanatisme buta. Itu semua karena dia sudah mengerjakan segalanya dengan baik. Ia mengubah budaya para pemain disini yang suka mabuk-mabukkan. Tim akademi berkembang dengan baik di tangannya. Dukungan saya untuk manajer pada saat yang kritis dalam kariernya terbukti membantu perjalanan klub ini.”