Tidak bisa dipungkiri bahwa Manchester United adalah gudangnya para penjaga gawang terbaik di dunia. Dari era Jack Crompton, hingga yang terbaru generasi David De Gea, Sergio Romero, dan Dean Henderson. Semuanya telah menorehkan tinta emas bagi klub berjuluk Setan Merah tersebut.

Salah satu penjaga gawang terhebat yang juga pernah dimiliki United adalah Alex Stepney. Bisa dikatakan Stepney adalah penjaga gawang hebat pertama United di era televisi berwarna. Hingga usianya yang pada 18 September nanti akan berusia 80 tahun, namanya masih bertahan sebagai kiper United dengan jumlah penampilan terbanyak sepanjang masa dengan 539 penampilan.

Lahir dengan nama Alexander Cyril Stepney, ia memulai karirnya dengan menjadi siswa trial di Fulham. Ia kemudian masuk akademi Tooting and Mitcham United pada 1961. Dua musim berada di sana, namanya kemudian menjadi penjaga gawang Millwall.

Bersama rival abadi West Ham tersebut, ia mulai menapaki karirnya sebagai penjaga gawang terbaik. Dalam tiga musim, ia bermain dalam 158 pertandingan atau nyaris di semua laga yang dimainkan runner up Piala FA 2004 tersebut. Pada 1966, ia kemudian hijrah ke Chelsea dengan nilai 50 ribu paun.

Akan tetapi karirnya di Chelsea justru berantakan. Ia hanya menjadi bayang-bayang penjaga gawang utama Peter Bonetti. Hal inilah yang membuat ia akhirnya menerima pinangan United untuk menggantikan penjaga gawang sebelumnya, Harry Gregg yang sudah memasuki pengujung karirnya.

Meski harus mengeluarkan uang yang sedikit lebih besar yaitu 55 ribu paun, akan tetapi Stepney mampu membayarnya dengan beberapa penampilan gemilang. Pada musim pertamanya, ia turun dalam 35 pertandingan Liga Inggris dan membawa United dan membawa kembali gelar Liga Inggris mereka yang kedua dalam tiga musim terakhir.

Salah satu momen yang akan terus dikenang dari perjalanan karir Stepney adalah ketika ia bermain dalam final Liga Champions pertama United pada musim 1967/1968. Menghadapi Benfica di Wembley, striker legendaris Portugal Eusebio mendapatkan bola matang dari rekan setimnya di kotak penalti United. Eusebio yang sudah berhadapan dengan Stepney kemudian menendang bola tersebut dengan keras. Alih-alih menepis, Stepney justru menangkap bola tersebut diiringi dengan tepuk tangan dari Eusebio sebagai tanda hormat.

“Kami pernah bertemu Eusebio ketika pra musim di Los Angeles pada 1967 dan dia mencetak gol beberapa kali ke gawang saya. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan hari itu bisa berguna di Wembley setahun berikutnya,” ujarnya kepada Guardian.

Ia menambahkan, “Saya berpikir laga tersebut hampir berakhir, saya ingin United tetap menjaga peluang meraih Piala. Kemudian bola datang ke kotak penalti dan saya merasa bahwa bola tersebut 55-45 untuk saya. Akan tetapi bola justru melambat dan Eusebio berlari semakin cepat. Saya kemudian melambat dan berhasil melakukan penyelamatan.”

“Setelah penyelamatan tersebut, saya justru bingung apakah saya harus memulai serangan balik atau tidak. Bola akhirnya saya berikan kepada Tony Dunne. Lalu saya melihat Eusebio masih berdiri di depan saya namun saya tidak tahu apa yang sedang dia lakukan. Setelah pertandingan selesai, saya menyaksikannya kembali ternyata ia berdiri di depan saya hanya untuk bertepuk tangan. Rasa hormat yang diberikan olehnya sangat besar.”

Stepney bertahan di bawah mistar gawang United selama 11 musim dengan mengumpulkan lima gelar. Meski begitu melegenda di Manchester, namun karir Stepney di tim Nasional tidak berjalan mulus. Ia hanya satu kali berbaju Tiga Singa. Itupun hanya dalam pertandingan uji coba menghadapi Swedia. Stepney gagal bersaing untuk memperebutkan posisi kiper utama tim nasional yang begitu abadi di bawah tangan Gordon Banks.

Menjadi kiper kedua pun terbilang sulit mengingat ia harus bersaing dengan mantan rekannya di Chelsea, Peter Bonetti. Nama Stepney setara dengan beberapa mantan pemain United lain macam Steve Bruce dan Andy Cole yang gagal bersinar bareng tim nasional. Meskipun ia tidak menjadi legenda timnas Inggris, namun nama Stepney tetap terjaga sebagai salah satu penjaga gawang terhebat yang pernah dimiliki Manchester United.