Meski hanya menyumbang satu gelar liga untuk Manchester United, namun Ruud van Nistelrooy diidolakan banyak pihak karena kehebatannya soal mencetak gol. Sebanyak 150 gol dalam 219 penampilan menjadi catatannya selama lima musim di kota Manchester. Sepanjang karirnya, ia sudah bermain untuk tujuh klub di empat negara berbeda dan total mengumpulkan 10 gelar klub dan 29 gelar level individu.

Beberapa bulan yang lalu, kepada FourfourTwo Ruutje menceritakan tentang beberapa laga yang begitu berpengaruh dalam perjalanan karirnya. Berikut penulis tampilkan untuk Anda.

  1. Mei 1986 (Ruud masih memperkuat V.V. Nooit Gedacht Geffen)

“Saya tidak ingat tanggal berapa dan siapa yang saya lawan saat itu. Namun bermain untuk tim sepakbola di kampung halaman saya di Geffen pada final kompetisi piala usia di bawah 10 tahun sangatlah spesial. Beberapa rekan di sekolah datang dan membuat banner dukungan. Sangat luar biasa bagi saya yang masih berusia 10 tahun. Itu membuat saya menyadari betapa luar biasa jika kita menggapai kesuksesan. Kami ketinggalan 1-0 dan saya menyamakan kedudukan sebelum teman saya mencetak gol kemenangan.”

  1. 20 Agustus 1997 (Heerenveen 3-1 NAC Breda)

“Ini adalah pertandingan pertama saya di Eredivisie (Liga Belanda) dan debut saya bersama Heerenveen. Momen terbesar dalam karier saya. Sebelumnya saya bermain di divisi tiga selama tiga musim, maka sangat menggembirakan bisa mencetak gol di pertandingan pertama saya di level tertinggi Belanda. Heerenveen adalah klub spesial. Saya hanya bermain selama semusim namun mereka memberi saya kesempatan untuk membantu saya berkembang ke level lebih tinggi lagi.”

  1. 25 November 1998 (HJK Helsinki 1-3 PSV Eindhoven)

“Ketika saya mencetak hattrick untuk PSV di pertandingan Liga Champions pertamanya, saya berpikir ‘Ini momen terbesar’! Itu merupakan saat-saat di mana saya menghela nafas dan melihat kembali apa yang saya lakukan sejak muda. Tampil di level tertinggi di Liga Belanda bersama Den Bosch, Heerenveen, dan PSV Eindhoven. Mencetak trigol memberi saya harapan bahwa saya bisa untuk meningkatkan kemampuan saya ke level yang lebih tinggi lagi.”

  1. 19 November 2003 (Belanda 6-0 Skotlandia)

 

“Setelah kalah 0-1 di leg pertama dalam play off di Piala Eropa 2004 seluruh penjuru negeri menyebut bahwa akan kembali ada bencana nasional (Pada Piala Dunia 2002 Belanda tidak lolos). Kami tidak bisa berpikir bahwa kami bisa selamat karena tekanannya saat itu terbilang sangat besar. Namun kami mampu memukul mereka di kandang dengan skor 6-0. Dan di turnamen sesungguhnya kami mampu mencapai semifinal.”

  1. 27 April 2003 (Tottenham Hotspur 0-2 Manchester United)

“Arsenal mengincar kami dalam perburuan gelar juara Liga Inggris, namun United saat itu berada dalam performa yang bagus dan butuh tiga kemenangan lagi untuk memenangi titel. Kami tahu jika kami bisa mengalahkan Spurs maka itu adalah langkah besar bagi kami. Scholes dan saya mencetak gol di White Hart Lane. Kami akhirnya bisa memenangi gelar dan itu adalah perasaan yang sulit digambarkan. Setelah semua kerja keras yang kami lakukan kami mampu mengalahkan Arsenal.”

  1. 9 Juni 2007 (Real Zaragoza 2-2 Real Madrid)

 

 

“Pertandingan itu adalah laga tergila yang pernah saya mainkan. Kami memiliki poin yang sama dengan Barcelona. Dan saat itu mereka sedang unggul 2-1 melawan Espanyol sementara kami tertinggal (1-2) di Zaragoza. Kemudian saya mencetak gol di waktu yang sama dengan gol yang dibuat Espanyol. Fans Madrid meledak begitu saya mencetak gol. Itu semua menunjukkan bahwa laga itu sangat gila, Kami mengalahkan Mallorca di pekan terakhir dan memenangi gelar liga dengan poin yang sama dengan Barcelona.”