Foto: Zimbio.com

David De Gea menggila di Stadion Wembley. Seandainya tidak ada De Gea di bawah mistar, bukan tidak mungkin gawang United sudah diberondong banyak gol. Namanya pun dibicarakan banyak kalangan. Rata-rata isinya adalah memuji kegemilangan pemain 28 tahun ini. Namun ada satu orang yang juga layak diberikan pujian atas penampilan De Gea. Orang itu adalah pelatih kiper United saat ini, Emilio Alvarez.

Alvarez adalah pelatih kiper terlama yang menangani United selepas era Sir Alex Ferguon. Musim ini akan menjadi musim ketiganya. Tanpa mengecilkan peran pelatih kiper lainnya seperti Eric Steele, Chris Woods, dan Frans Hoek, penampilan De Gea mencapai puncak performanya ketika posisi pelatih kiper dipegang oleh Alvarez.

Alvarez sendiri merupakan satu-satunya staf peninggalan Jose Mourinho yang masih berada di klub saat ini. Hanya dia yang memilih tinggal disaat rekannya seperti Rui Faria, Silvino Louro, hingga Jose Mourinho sudah tidak ada lagi di klub ini. Semua disebabkan karena permintaan khusus dari De Gea yang sudah kadung nyaman bersama Alvarez.

“Saya sudah berbicara dengan David (De Gea) dan Emilio. Dia begitu mencintai Emilio, dan dia benar-benar sangat memuji Emilio. Kami punya penjaga gawang hebat yang sudah berada di sini selama delapan tahun dan dia masih berada di usia yang cukup muda untuk seorang penjaga gawang,” kata Solskjaer.

Wajar apabila De Gea sudah kadung nyaman dengan Alvarez. Selain sama-sama berasal dari Spanyol, yang memudahkan komunikasi keduanya, Alvarez adalah pelatih yang menempa De Gea ketika si pemain masih bermain untuk Atletico Madrid. Hubungan keduanya terjalin sangat baik. De Gea sendiri bahkan merasa kalau Emilio adalah seseorang yang paham dirinya sebagai seorang pemain maupun seorang manusia.

“Kami berdua sudah mengenal sejak lama dan sudah bekerja bersama sejak saya masih sangat muda. Hanya dia yang tahu diri saya sebagai seorang manusia dan pemain. Ada perasaan spesial yang terjalin sangat baik antara kami,” kata De Gea kepada ESPN.

Bukti dari eratnya hubungan De Gea dengan Alvarez bisa kita lihat dari aktivitas mereka sendainya tidak disibukkan dengan pertandingan. Saat De Gea berkumpul dengan amigo dekatnya seperti Juan Mata dan Ander Herrera, tidak jarang ia juga membawa serta Emilio untuk ikutan bergabung.

Sosok Alvarez juga bisa dikatakan sebagai penyelamat karier De Gea. Seandainya dia tidak datang bersama dengan pelatih Quique Sanchez Flores pada 2009, De Gea saat itu akan menjadi pemain yang dikucilkan dari skuad karena menolak untuk dipinjamkan ke klub Segunda A, Numancia, dan berlatih sendirian. “Dibanding dua penjaga gawang lainnya saat itu (Sergio Asenjo, dan Roberto), De Gea adalah yang terbaik dibanding mereka,” kata Alvarez.

“Emilio adalah pelatih penjaga gawang yang dibawa Quique (Sanchez Flores) untuk membantu sekaligus mengembangkan De Gea dan mengatasi ketakutannya dari rasa tidak nyamannya dia di klub saat itu. Alvarez tidak hanya pelatih yang sangat vokal dan hobi memberi motivasi, tetapi dia juga hebat dalam meningkatkan performa pemainnya secara fundamental,” kata jurnalis AS, Dani Hidalgo.

Meski mendapat pertentangan, khususnya dari Quique, namun Alvarez tetap pada pendiriannya untuk menempa De Gea. Kegigihan Alvarez membuahkan hasil dengan cepat. Pada musim pertamanya, De Gea bermain 35 kali bersama tim utama di semua kompetisi sekaligus membawa Atletico menjuarai Liga Europa. Semusim berselang, ia membawa Los Rojiblancos memenangi trofi Piala Super Eropa yang ditandai dengan kegemilangannya menepis penalti Diego Milito.

“Pemain-pemain seperti saya, Aguero, Jose Reyes, dan David De Gea, adalah pemain yang mengubah mentalitas tim ini dari yang sebelumnya kalahan menjadi kesebelasan yang bisa meraih kesuksesan. Kami finis di posisi empat dua kali, membawa tim ini ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1996, memenangi Liga Europa, dan mencapai final Copa Del Rey,” kata Diego Forlan.

Meski De Gea sedang memasuki performa puncaknya sebagai penjaga gawang, namun Alvarez mengungkapkan kalau pemainnya ini bisa lebih baik lagi dari apa yang ia tunjukkan dalam beberapa musim terakhir.

“David adalah pemain penting untuk klub ini. Tidak hanya dia, tapi kedua kiper lainnya demikian. Bersama David, setiap hari kami selalu berpikir untuk meningkatkan performa kami lebih dan lebih baik lagi. Jujur saja, saya melihat kalau dia bisa lebih baik lagi,” ujarnya saat memimpin United berlatih di Dubai.

***

Saat ini, United bisa dikatakan sangat beruntung memiliki tiga penjaga gawang yang penampilannya cukup apik di bawah mistar. Seandainya De Gea tidak bisa bermain, maka Sergio Romero bisa menutupi kekosongan itu dengan sangat baik. Bahkan jika keduanya tidak bisa bermain, maka United memiliki opsi lain dalam diri Lee Grant. Kiper botak ini sudah membuktikannya saat menahan gempuran Derby County dalam situasi kekurangan satu pemain. Semua ini tidak lepas dari sosok Alvarez dan keputusan tepat dari manajemen yang memilih untuk mempertahankannya.