Sebuah perjudian besar dilakukan Ole Gunnar Solskjaer. Musim ini, Manchester United memilih untuk menggunakan striker-striker yang masih berusia muda.
***
Saga transfer Romelu Lukaku akhirnya berakhir. Setelah diwarnai aksi kucing-kucingan antara Lukaku, Solskjaer, dan Manchester United, si pemain akhirnya dilepas ke Inter Milan dan sudah diperkenalkan ke publik. Uang 74 juta pounds disebut menjadi nilai yang disepakati antara kedua kesebelasan sekaligus menjadikan Lukaku sebagai penjualan termahal kedua klub setelah CR7.
Kepindahan Lukaku terjadi jelang bursa transfer Premier League ditutup. Yang menarik, kubu United memilih untuk tidak mencari penggantinya di sisa bursa transfer musim panas. Mereka memilih pasif saat deadline day dan sudah puas dengan tiga pembelian yang dua diantaranya adalah pemain belakang.
United sempat dirumorkan mengincar beberapa penyerang. Dua nama yang mencuat di akhir bursa transfer adalah Fernando Llorente (free agent) dan Inaki Williams (Athletic Bilbao). Sebelumnya, mereka juga berniat mendatangkan Mario Mandzukic (Juventus). Namun tidak ada satu pun yang akhirnya datang ke Manchester
Oleh karena itu, Manchester United hanya akan memiliki tiga penyerang saja pada musim kompetisi 2019/2020. Tiga striker yang dimaksud adalah Marcus Rashford, Anthony Martial, dan pemain belia Mason Greenwood. Hal ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan, bisakah ketiga pemain ini mengemban tugas sebagai sumber gol utama United, khususnya di Premier League, yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh bomber sekaliber Ibrahimovic dan Romelu Lukaku.
Lukaku adalah top skor United dalam dua musim terakhir untuk sektor pemain depan. Pada musim 2017/2018, dia adalah top skor utama klub dengan 27 gol. Meski mengalami pasang surut di era Mourinho-Solskjaer pada musim lalu, namun Lukaku masih bisa menyumbangkan 15 gol. Jumlah 42 gol dalam dua musim adalah catatan bagus mengingat Rashford dan Martial saja butuh empat musim untuk bisa mencapai jumlah gol yang dibuat Lukaku tersebut.
Meski kehilangan top skornya, namun Solskjaer merasa sudah puas dengan susunan para pemain depannya. Ia yakin kalau Rashford dan Martial bisa mencetak banyak gol bagi timnya. Selain itu, ia juga percaya kalau lini kedua juga bisa memberikan banyak gol.
“Saya percaya diri kami akan mendapat banyak gol dari Martial, Rashford, Daniel James akan membuat beberapa gol, begitu juga dengan Jesse Lingard. Jelang akhir musim lalu, kami tidak mencetak banyak gol dan para pemain depan kami terkena dampaknya. Mason Greenwood akan menjadi penyerang lain di sana dan saya yakin Mason akan mencetak gol,” tuturnya.
Solskjaer menginginkan lini depannya bermain dinamis. Tiga striker di depan akan selalu berpindah-pindah posisi sehingga semuanya dituntut untuk bisa menjadi pencetak gol sekaligus pemberi asis bagi rekan-rekan setimnya. Mungkin, Solskjaer menginginkan trio lini depannya bisa bermain agresif layaknya trio Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino di Liverpool yang menyumbang banyak gol dengan posisi yang berpindah-pindah. Namun selama pertandingan pra-musim, strategi ini belum bisa dijalankan dengan sempurna oleh para pemain depan United.
Hal ini akan menjadi perjudian besar bagi Solskjaer. Jika menilik bomber-bomber lain yang memperkuat top six, jumlah gol para striker United tidak terlalu istimewa. Martial hanya memiliki 34 gol di Premier League. Catatan ini sudah kalah dari torehan Sadio Mane dan Mohamed Salah yang baru memperkuat Liverpool satu sampai dua musim setelah Martial datang ke United.
Begitu pula dengan Marcus Rashford. Catatan 27 golnya di Premier League sudah disamakan dengan Gabriel Jesus dan Alexander Lacazette yang datang setahun setelah Rashford menjalani debut fenomenal di Premier League. Yang menarik, catatan gol Diego Costa dalam dua musim terakhirnya bersama Chelsea (32 gol) belum bisa dilewati Rashford meski si pemain sudah meninggalkan Premier League.
Kehilangan Lukaku akan membuat Martial dan Rashford menjalani petualangan baru yaitu sebagai striker andalan Manchester United. Sebelumnya, hal ini tidak pernah mereka alami karena sumber gol United dibebankan kepaada Zlatan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku.
Baik Rashford dan Martial juga kerap bermasalah dengan konsistensi. Hal ini yang tidak boleh lagi mereka lakukan pada musim ini jika mereka menginginkan peran sebagai striker utama. Kedua pemain ini bisa tampil superior dalam satu-dua laga namun bisa menghilang dalam dua sampai tiga pertandingan. Paul Ince bahkan menyebut Martial layaknya minuman bersoda yang sensasinya hanya sesaat lalu kemudian perlahan-lahan menghilang. Bahkan Paul Scholes pun masih ragu dengan ketiga pemain ini.
“Saya masih khawatir dengan posisi penyerang tengah. Mereka punya pemain seperti Rashford, Martial, dan Greenwood, tetapi apakah mereka benar-benar bisa mengemban peran sebagai nomor sembilan? Kita harus melihatnya sepanjang musim ini, saya pikir mereka akan beralih dari pemain melebar menjadi striker utama. Namun mereka belum bisa membuktikan bahwa mereka bisa mencetak 25-30 gol dalam satu musim,” tutur Scholes.
Lukaku kini sudah pergi, peran utama akhirnya diambil oleh pemain-pemain yang sebelumnya tidak bisa mencetak gol karena perannya berkurang yang disebabkan karena kedatangan Ibrahimovic dan Lukaku. Mereka harus membuktikan jika mereka bisa diandalkan di lini depan. Terutama Martial, yang musim ini kembali menggunakan nomor punggung sembilan. Banyak yang bilang kalau pemain Prancis ini tidak bisa mencetak gol karena nomornya diganti sejak musim 2016/2017.
Akan sangat berbahaya bagi mereka jika para pemain depan United tidak bisa menjawab ekspektasi penggemarnya. Rashford akan terus disebut sebagai striker biasa saja yang terlalu digembar-gemborkan media, sementara Martial akan terus dicap sebagai minuman bersoda. Sedangkan Greenwood belum layak untuk diberikan beban besar layaknya kedua seniornya tersebut.
Perbandingan Jumlah Gol Striker Top Six Sejak 2015/2016-2018/2019
Nama | Klub | Bermain Sejak | Jumlah Gol |
Harry Kane | Tottenham Hotspur | 2014 | 101 |
Sergio Aguero | Manchester City | 2011 | 86 |
Mohamed Salah | Liverpool | 2017 | 54 |
Roberto Firmino | Liverpool | 2015 | 48 |
Sadio Mane | Liverpool | 2016 | 45 |
Son Heung Min | Tottenham Hotspur | 2015 | 42 |
Anthony Martial | Manchester United | 2015 | 34 |
Pierre Emerick-Aubameyang | Arsenal | 2018 | 32 |
Alexander Lacazette | Arsenal | 2017 | 27 |
Gabriel Jesus | Manchester City | 2017 | 27 |
Marcus Rashford | Manchester United | 2016 | 27 |
* Hanya di kompetisi Premier League dan belum ditambah dengan torehan gol mereka pada musim ini.
***
Beberapa dari Mereka sudah membuka rekening golnya pada pekan pertama musim 2019/2020. Harry Kane dan Marcus Rashford mencetak dua gol, sementara Gabriel Jesus, Pierre Emerick-Aubameyang, Sergio Aguero, Anthony Martial, dan Mohamed Salah masing-masing membuat satu gol.