Foto: UtdReport

“The Champions…..”

Setelah absen satu musim, akhirnya penggemar United bisa mendengar lagi anthem Liga Champions bergema di Old Trafford. Pekan ini, kompetisi tertinggi Eropa tersebut akan kembali dimulai. Untuk matchday pertama nanti, Setan Merah akan lebih dulu bermain tandang ke markas Paris Saint Germain.

Inilah kali pertama Ole akan memulai kariernya di Liga Champions sejak pertandingan pertama. Melebihi babak perempat final merupakan prestasi yang mungkin disasar oleh Ole. Musim lalu, ia sukses membawa United ke semifinal Liga Europa. Prestasi yang saat itu mendapat apresiasi dari banyak pihak. Sekarang, mereka akan menghadapi kompetisi yang levelnya lebih tinggi lagi sehingga prestasi yang lebih baik tentu menjadi sasaran.

Ketika pertama kali memegang klub ini dua tahun lalu, United sudah lolos ke babak 16 besar. Sepanjang kariernya di United, Ole baru memiliki satu kemenangan di Liga Champions dan itu ia raih ketika United secara mengejutkan mengalahkan PSG 1-3 di Paris setelah tertinggal 0-2 di Old Trafford pada babak 16 besar musim 2018/2019.

Kejutan seperti ini yang coba ingin dibuat lagi oleh sang baby face di Parc des Princes. Tiga poin akan menjadi modal yang bagus sekaligus awal yang baik bagi Ole untuk melepaskan diri dari situasi terpojok.

Saat ini, situasi Ole masih terjepit. Kemenangan 4-1 melawan Newcastle memang cukup melegakan, namun itu saja tentu belum cukup untuk membahagiakan suporter United. Laga ini akan menjadi ujian bagi Ole yang dalam 4 pertandingan awal liga belum bisa membuat United bermain baik dan konsisten.

PSG adalah lawan pertama yang harus dihadapi Ole dalam jadwal neraka mereka hingga awal November nanti. Dalam kurun periode tersebut, United akan bermain melawan PSG, Chelsea, RB Leipzig, dan Arsenal. Meraih kemenangan pada empat laga ini menjadi wajib hukumnya. Jika kemenangan yang didapat Ole lebih sedikit dari hasil minor yang mereka raih, bisa jadi akan membuat posisi Ole justru semakin terpojok.

Melihat United bermain spartan, penuh determinasi, dan mendominasi pertandingan layaknya melawan Newcastle tentu menjadi harapan para penggemarnya. Namun, perlu diingat kalau di era Ole mereka tidak bermain dengan menggunakan satu pendekatan taktik saja. Inilah yang kadang membuat United tampil tidak konsisten dan mendapat hasil buruk. Bukan tidak mungkin, pendekatan yang berbeda akan muncul pada pertandingan nanti.

Pertandingan ini sebenarnya bisa menjadi ajang unjuk gigi seorang Edinson Cavani untuk mengoyak jala gawang mantan timnya. Akan tetapi, hingga tulisan ini dibuat nama penyerang Uruguay tersebut tidak ada dalam daftar tim yang berangkat menuju Paris. Cukup mengejutkan memang mengingat laga melawan PSG ini kerap disebut-sebut sebagai ajang debut seorang Cavani.

Alasan kebugaran yang membuat Cavani tidak dibawa oleh United. Sebuah keputusan yang bisa dimaklumi karena si pemain baru satu kali menjalani sesi latihan dan ia sudah tidak bermain secara kompetitif sejak Maret lalu sehingga ia butuh banyak waktu dan sesi latihan untuk menemukan kembali sentuhannya. Setidaknya, United masih bisa memainkan Anthony Martial di lini depan. Selain itu, United juga tidak membawa Harry Maguire.

Satu keuntungan yang sebenarnya bisa dimaksimalkan United adalah krisis pemain yang menghinggap pada kubu PSG. Menurut Thomas Tuchel, timnya tidak bisa memainkan Marco Verratti, Mauro Icardi, Leandro Paredes, Thilo Kehrer, dan Juan Bernat. Bahkan beberapa hari sebelumya, Tuchel sampai berkata kalau kemungkinan ia hanya punya 11 pemain utama yang siap main. Bahkan Neymar dan Kylian Mbappe juga ikut diragukan untuk tampil. Beruntung, Tuchel bisa memainkan Angel Di Maria dan Layvin Kurzawa.

Meski begitu, kualitas PSG tentu tetap tidak akan menurun meski banyak pilar yang mengalami cedera. Kedalaman skuad mereka juga cukup baik dan para pemain muda yang hadir sejauh ini bisa menutup kekosongan. Mereka juga berada dalam performa yang bagus karena telah lima kali meraih kemenangan beruntun setelah dua kekalahan pada dua pekan awal.

Keberadaan Di Maria di sisi sayap diharapkan bisa memberi suplai bola yang bagus untuk Kylian Mbappe. Untuk mematikan winger Argentina ini, tidak menutup kemungkinan kalau Ole akan bermain dengan tiga pemain belakang pada malam nanti.

Perkiraan Susunan Pemain

PSG: Keylor Navas, Allesandro Florenzi, Abdou Diallo, Presnel Kimpembe, Layvin Kurzawa, Idrissa Gueye, Ander Herrera, Rafinha, Pablo Sarabia, Angel Di Maria, Kylian Mbappe

MANCHESTER UNITED: David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Nemanja Matic, Luke Shaw, Alex Telles, Scott McTominay, Bruno Fernandes, Donny Van de Beek, Anthony Martial, Marcus Rashford