Demi bisa memantaskan diri untuk tetap berada di zona empat besar, Manchester United tentu harus bisa memaksimalkan seluruh laga sisa yang mereka punya dengan meraih kemenangan. Salah satunya adalah ketika mereka akan berkunjung ke markas Brighton and Hove Albion tengah pekan ini. Tiga poin harus bisa diraih meski United datang dengan segala rekor yang kurang menyenangkan.

Musim ini, United punya masalah dalam urusan klasemen tandang. Meski catatan away mereka masih jauh lebih baik dari Spurs atau Liverpool, namun mereka hanya meraih tujuh kemenangan dan mengalami produktivitas gol hanya minus sepuluh.

Yang lebih ironis lagi, enam kekalahan tandang yang mereka raih semuanya didapat dari tim-tim penghuni sembilan besar klasemen sementara yaitu Arsenal, City, Newcastle, Liverpool, Aston Villa, dan Brentford. Hanya Spurs, tim top sembilan yang tidak bisa mengalahkan United. Dengan kata lain, United kesulitan untuk bisa mengalahkan tim-tim tersebut meski punya kualitas pemain yang begitu lumayan.

Tak ayal, ketika mereka akan menghadapi Brighton tengah pekan ini bayang-bayang hasil minor akan muncul. The Seagulls, yang ada di posisi delapan saat ini, merupakan tim terakhir di klasemen top 9 yang akan dikunjungi United pada musim ini. Mereka adalah tim yang cukup kuat dan dianggap sebagai kuda hitam musim ini.

“Saya tidak berpikir soal apakah ini laga tandang atau kandang. Yang paling penting adalah kami harus memenangkan setiap pertandingan, jadi kami harus menang besok,” tutur Erik ten Hag dalam konferensi pers jelang laga.

United pun sudah paham betul bagaimana sulitnya mengatasi mereka. Dalam tiga pertemuan terakhir, United tidak pernah menang. Perjumpaan terakhir mereka di Amex pada liga primer berakhir dengan kemenangan telak Brighton empat gol tanpa balas. Sejak promosi pada 2017/2018, Brighton telah tiga kali mengalahkan United di sana pada ajang Premier League.

Bahkan laga terakhir di semifinal Piala FA pun berlangsung imbang tanpa gol. Dalam pertemuan tersebut, Brighton mampu memberikan perlawanan yang sengit dan memaksa United untuk lebih mengandalkan skill individu ketika memasuki sepertiga akhir. Seandainya penyelesaian akhir mereka klinis, maka bukan tidak mungkin yang akan menantang City adalah anak asuh De Zerbi.

“Reaksi normal ketika Anda kalah maka Anda ingin membalas dendam. Itu adalah normal karena mereka punya motivasi besar untuk mengalahkan kami. Tapi kami juga harus menyamai keinginan mereka dengan menunjukkan lebih banyak rasa lapar daripada mereka. Anda harus punya kemauan yang besar,” katanya menambahkan.

Meraih kemenangan tentu akan memperbaiki catatan mereka sekaligus memperbesar peluang meraih zona empat besar. Namun bila kalah, maka langkah mereka akan sedikit terjal mengingat Liverpool juga masih punya peluang meski jumlah laga mereka jauh lebih sedikit.

United sendiri besar kemungkinan masih akan menurunkan susunan pemain yang tidak jauh berbeda seperti ketika mereka mengalahkan Aston Villa kemarin. Harapan tentu diberikan kepada lini belakang yang dalam beberapa laga terakhir tampil cukup solid. Khususnya Victor Lindelof yang sukses menjadi peredam dari agresivitas lini depan Brighton ketika berjumpa di Piala FA.