Danny Mills diminta oleh Sky Sports untuk membuat starting XI yang berisi kombinasi antara para pemain Manchester United dan Liverpool yang akan bertanding akhir pekan nanti. Hasilnya? Tidak ada satu pun nama pemain United dalam daftar tersebut.

***

Itu adalah satu dari sedikit bukti betapa jauhnya kini perbedaan kualitas antara Manchester United dan Liverpool. Setidaknya hingga kedua kesebelasan bertemu pada akhir pekan nanti dalam lanjutan Premier League pekan ke-9. Terlepas dari Si Merah yang belum pernah menjuarai Premier League, tapi kesebelasan asuhan Jurgen Klopp ini perlahan-lahan mulai membuat United berada di belakang mereka dari sisi kualitas.

Kedua kesebelasan akan bertemu dalam partai yang bertajuk Super Sunday. Namun tidak sedikit yang menyebut kalau laga ini sudah tidak pantas disebut Super Sunday atau bahkan Super Big Match. Alasannya yang seperti yang sudah dibahas pada paragraf awal kalau kualitas kedua tim ini bertolak belakang.

“Skuad asuhan Jurgen Klopp memang berhasil lolos dari lubang jarum dalam beberapa laga terakhir, tetapi saya kira kecepatan dan agresi mereka akan membuat tim ini mengalahkan United tanpa kesulitan berarti. Ole Gunnar Solskjaer tentu berharap pemain kuncinya akan hadir dalam laga nanti setelah menjalani pemulihan cedera,” tutur Michael Owen.

Ucapan Owen memberikan kesan kalau Liverpool akan menang mudah dalam pertandingan besok. Terasa menyebalkan memang karena United seperti diremehkan oleh pemain yang pernah memperkuat dua tim tersebut. Namun kesenjangan kedua tim saat ini memang mempersulit peluang United untuk bisa meraih tiga poin.

Liverpool berada dalam kondisi moral yang begitu tinggi. Mereka memuncaki klasemen dengan rekor sempurna dalam delapan pertandingan. Di sisi tuan rumah, mereka saat ini terancam semakin dekat dengan zona degradasi. Kalah, maka pintu zona merah semakin terbuka. Sesuatu yang jelas tidak diinginkan oleh tim kaya seperti Setan Merah.

Pertandingan ini diprediksi akan berjalan menarik. Selain mempertemukan dua tim dengan kondisi moral yang berbeda, kedua kesebelasan juga dipastikan menyuguhkan sepakbola menarik ketimbang pertemuan terakhir mereka. Musim lalu, pertandingan kedua tim ini bermain imbang tanpa gol dengan jalannya laga yang kurang enak untuk disaksikan.

Saat itu, tiga pemain United cedera secara bersamaan, sedangkan Liverpool juga kehilangan Roberto Firmino pada babak pertama. Rusaknya komposisi tim dari kedua kesebelasan memaksa Ole Gunnar Solksjaer dan Klopp bermain cenderung hati-hati. Bahkan United harus bermain dengan 10 orang karena cedera di sisa pertandingan.

Kemenangan pada laga besok akan membuat Liverpool menyamai rekor kemenangan beruntun Chelsea sejak awal musim. Satu rekor lainnya yang bisa disamai oleh Si Merah adalah rekor kemenangan beruntun milik Manchester City yaitu 18 laga secara beruntun.

Bagi Manchester United, laga ini diharapkan bisa menjadi titik balik dari perjalanan penuh sandungan yang mereka alami. Terutama bagi Ole Gunnar Solskjaer yang posisinya sedang digoyang isu pemecatan. Setelah laga melawan Liverpool, United akan menjalani empat laga tandang yang menyulitkan melawan Partizan, Norwich, Chelsea, dan Bournemouth. Terpeleset sedikit saja maka pintu keluar Solskjaer akan sedikit demi sedikit terbuka lebar.

Si bos sendiri sedang dalam kondisi yang mungkin membuatnya sakit kepala. Ia tidak bisa memainkan David de Gea dan Paul Pogba yang mengalami cedera. Hilangnya De Gea mungkin tidak menjadi masalah yang besar karena mereka masih punya Sergio Romero. Namun hilangnya Pogba juga membuat lini tengah kekurangan satu pemain yang bisa digunakan sebagai sosok playmaker yang menjembatani lini tengah dan depan.

Ada Pogba saja United masih begitu kesulitan untuk sekadar membangun serangan dari lini belakang. Sekarang, mereka tidak bisa memainkannya dalam laga penting melawan Liverpool. Mau tidak mau pemain seperti Fred, Andreas Pereira, dan Juan Mata kembali diandalkan mengingat mereka tidak punya pilihan lain.

“David harus diperiksa lebih lanjut. Saya rasa dia akan keluar. Begitu juga dengan Paul Pogba dan Jesse Lingard,” tuturnya kepada Gary Neville beberapa waktu lalu.

Satu-satunya yang bisa menjadi modal United untuk bisa mengalahkan Liverpool nanti adalah karena lawan mereka adalah rival abadi sepanjang sejarah klub. Tidak juara liga mungkin bisa jadi pengecualian, namun jangan sampai kalah melawan Liverpool.

Lagipula, United memiliki tren yang bagus ketika melawan Liverpool. Dalam 10 pertemuan terakhir menghadapi mereka, United hanya kalah sekali yaitu ketika di Anfield pada musim lalu yang membuahkan dampak lanjutan yaitu dipecatnya Jose Mourinho. Bahkan United tidak pernah kalah di kandang sejak 2014.

Bermain berani dengan melakukan high press setiap kali Liverpool memegang bola bisa menjadi taktik yang bisa dipakai Solskjaer. Dengan memaksa Liverpool melakukan back pass dan long ball langsung oleh penjaga gawang, maka United punya peluang untuk bisa memegang bola lebih sering.

Status lawan yang merupakan rival abadi mereka, sekaligus ancaman besar karena berpeluang menjadi juara liga musim ini sekaligus menghapus kutukan next year, diharapkan bisa memancing United untuk menunjukkan permainan terbaiknya. Jika pemain-pemain ini bisa tampil baik, maka tiga poin bukan mustahil bisa diraih.

Selain itu, Liverpool juga terkadang gemar terpeleset dalam laga-laga yang tidak diduga. Semoga saja hal itu terjadi pada laga ini saat status mereka sedang dijagokan untuk menang mudah melawan United.

Perkiraan Formasi

MANCHESTER UNITED:

Sergio Romero, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Axel Tuanzebe, Ashley Young, Scott McTominay, Fred, Juan Mata, Daniel James, Anthony Martial, Marcus Rashford

LIVERPOOL:

Alisson, Trent Alexander-Arnold, Joel Matip, Virgil van Dijk, Andrew Robertson, Fabinho, Giorginio Wijnaldum, Jordan Henderson, Mohamed Salah, Sadio Mane, Roberto Firmino