United bertekad teruskan rekor tidak terkalahkan. Foto: Evening Standard

Singkirkan kelelahan, momentum harus dilanjutkan. Pada Sabtu (4/7) malam nanti, Manchester United bersiap untuk meneruskan rekor tidak terkalahkan mereka musim ini ke angka 16 ketika menjamu Bournemouth di stadion Old Trafford. Demi empat besar, maka hasil pada pertandingan ini akan sangat krusial.

Dua pesaing mereka, Leicester City dan Chelsea, sedang goyah akhir-akhir ini. Sebaliknya, United sedang berada dalam fase ketika mereka mulai menemukan permainan terbaiknya. Menang pada laga ini, maka mereka untuk pertama kalinya sejak September 2019 akan menempati peringkat keempat. Setidaknya sampai hasil Chelsea melawan Watford ketahuan lima jam kemudian.

Meski Bournemouth bisa mengalahkan mereka pada pertemuan pertama, namun hal itu tampaknya sulit untuk diulangi lagi di Teater Impian. Bournemouth saat ini berbeda dibanding musim-musim sebelumnya. Mereka mengalami penurunan performa yang cukup parah sejak promosi pada 2015 lalu. Tujuh pertandingan terakhir, mereka hanya dapat satu poin dengan enam laga berakhir kekalahan.

Setelah restart, mereka mengalami tiga kekalahan beruntun. Belum lagi soal ketajaman The Cherries yang juga bermasalah. Tiga laga terakhir, hanya satu gol yang bisa dicetak. Bahkan hanya ada lima gol yang tercipta selama tujuh laga. Sebuah data yang menandakan kalau mereka bisa mengakhiri laga tanpa mencetak gol sama sekali. Aroma-aroma degradasi tampak mulai tercium di tubuh mereka.

“Kami belum mencetak gol yang berarti dan membuat clean sheet. Ini masalah kami sepanjang musim dan kekhawatiran itu sedang terjadi saat ini,” kata Eddie Howe pada situs resmi mereka. Penampilan mereka sedang berantakan. Pada laga terakhir melawan Newcastle, mereka kesulitan untuk membuat peluang berbahaya dan mudah sekali kemasukan.

Gol Cepat Lalu Mengendur

United sedang dalam posisi yang diunggulkan. Selain performa, jadwal mereka juga cukup mudah di atas kertas. Harusnya, posisi empat atau bahkan posisi tiga bukan menjadi posisi yang mustahil untuk dicapai pada akhir musim nanti. Meski begitu, mereka bukannya hadir tanpa masalah.

Salah satu masalah mereka adalah kelelahan yang bisa memengaruhi penampilan mereka sewaktu-waktu. Jadwal yang padat mengharuskan United bermain nyaris tiap tiga hari, sehingga mereka butuh pemain-pemain yang bugar secara fisik. Hal ini ditambah dengan performa para pelapis yang jurang kualitasnya berbeda dengan pemain utama. Terlihat saat mereka kesulitan menghadapi Norwich pada Piala FA yang memaksa Ole memainkan pemain utama mereka.

“Masih banyak pertandingan yang akan kami jalani. Akan ada pergantian. Para pemain sudah tampil begitu baik. Meskipun ada yang belum mendapat kesempatan. Beberapa pemain seperti Pogba, Rashford, Greenwood terus meningkat. Selain itu, ada pemain yang belum mendapatkan kesempatan pada musim yang fantastis ini,” kata Ole sehari setelah melawan Brighton.

Ole menjanjikan akan adanya rotasi. Namun dengan kondisi mereka yang sedang mengejar posisi empat hingga tiga, maka skuad terbaik tampaknya akan tetap diturunkan. Terutama trio lini tengah yaitu Matic, Pogba, dan Bruno. Tiga pemain ini adalah kunci dari tiga kemenangan terakhir yang sudah diraih United sejauh ini.

Riskan jika ia melakukan banyak perubahan seperti menghadapi Europa League atau Piala FA mengingat mereka tidak boleh terpeleset lagi. Perubahan minor mungkin dilakukan seperti mengganti Luke Shaw dengan Brandon Williams atau kembali memainkan Daniel James dan mengistirahatkan Mason Greenwood.

Dengan kualitas pemain cadangan yang jomplang dengan pemain utama, maka Ole mungkin berharap jalannya pertandingan bisa kembali seperti saat mereka menang melawan Sheffield dan Brighton. Ketika itu, United unggul dua gol pada babak pertama dan mencetak gol ketiga pada awal-awal babak kedua.

Gol ketiga seolah menjadi kill the game bagi United sehingga Ole kemudian bisa menggantikan pemain utamanya dan fokus memperkuat lini tengah dan belakang. Hanya ini yang bisa dilakukan saat pemain seperti Andreas Pereira, Jesse Lingard, dan Daniel James tidak bisa diharapkan. Ole ingin hal seperti itu kembali terjadi. Cetak banyak gol dalam 60-70 menit, lalu fokus menyelesaikan pertandingan.

Sudah lama United tidak merasakan kekalahan. 23 Januari 2020 adalah kali terakhir mereka tumbang yaitu ketika melawan Burnley. Meski begitu, bukan berarti mereka juga bisa meraih kemenangan dengan mudah.

Bournemouth tetap tidak bisa diremehkan. Tiap kali berkunjung ke Old Trafford, hanya sekali mereka tidak bisa mencetak gol. Mencuri satu gol sejak awal, lalu bertahan dan mengincar counter attack bisa menjadi shock therapy bagi skuad Ole nanti. Bournemouth juga berbahaya dalam set piece. Bola mati bisa menjadi senjata mereka mengingat dari 30 gol yang sudah dicetak, 14 diantaranya datang dari situasi ini.

Selain itu, pekan-pekan terakhir biasanya menjadi masa-masa ketika tim papan bawah mulai menggeliat untuk menghindari zona degradasi. Hilang fokus sedikit saja, Bournemouth bukan tidak mungkin bisa menghukumu skuad Ole pada malam nanti.

“Orang-orang menyebut kalau kami dapat jadwal mudah, tapi perlu diingat kalau kami kalah melawan Bournemouth, bermain imbang melawan Aston Villa, imbang melawan Southampton, dan kalah dari Crystal Palace,” tuturnya.

Perkiraan Susunan Pemain

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Nemanja Matic, Bruno Fernandes, Paul Pogba, Mason Greenwood, Anthony Martial, Marcus Rashford

BOURNEMOUTH:

Aaron Ramsdale, Adam Smith, Steve Cook, Nathan Ake, Lloyd Kelly, David Brooks, Phillip Billing, Jefferson Lerma, Arnaut Danjuma, Joshua King, Dominic Solanke