Meski promo pertandingan ini dikemas sebombastis apa pun dan dibuat seolah-olah kalau ini akan menjadi pertemuan dua tim terhebat dalam sejarah sepakbola Inggris, suka tidak suka kita harus mengakui kalau kedua kesebelasan kini memiliki perbedaan kekuatan sepakbola yang sangat timpang.

Sulit dipercaya tapi memang benar begitu adanya. Liverpool dan United kini bak bumi dan langit. Performa kedua kesebelasan ini sudah terpaut jauh sejak beberapa tahun terakhir. Begitu pun dengan kali ini, tuan rumah datang dengan misi untuk terus membuka peluang mereka menjadi juara Premier League untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir. Di sisi lain, rivalnya itu masih susah payah hanya untuk menembus empat besar.

Bagi Liverpool, tidak ada momen yang paling tepat untuk benar-benar mempermalukan rivalnya itu selain musim ini. Mereka sudah mempermalukan rivalnya itu 0-5 di Old Trafford pada pertemuan pertama. Bahkan, anak asuh Jurgen Klopp ini punya kans menjadi tim Inggris pertama yang bisa meraih empat gelar bergengsi dalam satu musim. Jika mereka melakukannya, treble United 1999 kini sudah tidak lagi dianggap pencapaian prestisius.

Bukannya tidak mau optimis, tapi realistis sangat ditekankan di sini. Boro-boro mau mengalahkan Liverpool, sekadar bermain sepakbola yang baik saja United kadang belum bisa. Melawan Norwich City akhir pekan lalu, mereka hanya menang tipis dan bahkan kena comeback terlebih dahulu.

Apalagi kita berbicara tentang Anfield, tempat yang horor bagi United. Terakhir kali mereka menang di sana terjadi pada 2016. Setelahnya, United paling mentok hanya mendapat hasil imbang. Bahkan sekadar mencetak gol saja sulitnya minta ampun. Jesse Lingard adalah pemain terakhir yang bisa menjebol gawang mereka pada 2018 lalu.

Dengan segala kekurangan yang dimiliki United, Liverpool jelas melihatnya sebagai sebuah kesempatan emas untuk meneruskan dominasinya atas United. Apalagi melihat lini belakang sang lawan yang benar-benar keropos meski sudah bongkar pasang pemain, maka besar kemungkinan mereka akan kembali menjadikan United taman bermain layaknya pertemuan pertama.

“Mereka (United) pasti menginginkan tiga poin dari kami. Untuk itu kami harus marah dengan cara yang elegan, serakah, dan menganggap tiga poin ini menjadi tiga poin terpenting dalam hidup. Itulah sikap yang kami butuhkan untuk menghadapi pertandingan ini,” kata Jurgen Klopp.

Mendengar kata serakah, maka Liverpool sudah pasti akan agresif sejak menit awal. Cetak gol cepat, lalu memperbesar probabilitas mendapat tiga poin setidaknya sudah harus dilakukan sejak peluit babak pertama ditiup. Tinggal berapa gol saja yang akan dicetak bergantian dari Salah, Mane, Firmino, Diaz, dan Jota.

Di sisi lain, United datang dengan kondisi yang semi berantakan. McTominay dan Fred absen karena cedera. Bermain tanpa DM layaknya laga melawan Norwich tentu akan membuat kondisi semakin buruk.

Bruno Fernandes membawa berita kalau ia mengalami kecelakaan ringan, sedangkan Cristiano Ronaldo mendapat kabar duka setelah kehilangan bayi yang dikandung kekasihnya. Belum jelas apakah CR7 absen atau tidak namun jika absen sudah pasti membuat lini depan United makin mandul. Bahkan dengan adanya Ronaldo saja, United kadang belum tentu mendapat kemenangan atau sekadar mencetak gol.

“Mungkin ada banyak pekerjaan defensif yang kami hadapi tapi kami akan berusaha proaktif. Kami perlu keseimbangan terbaik dalam bertahan tapi juga mencoba menciptakan momen sendiri ketika ada peluang,” kata Ralf Rangnick.

Tidak ada yang bisa diharapkan United selain adanya kejutan yang berpihak kepada mereka dini hari nanti. Rangnick sendiri berkata kalau kemungkinan mereka akan lebih banyak bertahan selama 90 menit dan hanya bisa berharap United punya beberapa serangan balik yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemain depan mereka.