Demi satu tiket ke Eropa, Leicester dan United saling sikut malam nanti. Foto: Manchester Evening News

Ole Gunnar Solskjaer tidak mau membahas tentang musim depan selagi kompetisi Premier League musim ini belum berakhir. Namun yang pasti, Ole tahu kalau laga terakhir musim ini akan menentukan kompetisi Eropa mana yang akan dihadapi oleh United di musim depan.

Laga terakhir musim ini bagi United laksana partai final sebuah turnamen. Ada gengsi yang diperebutkan United dengan lawan mereka nanti yaitu Leicester berupa selembat tiket Liga Champions musim 2020/2021. Meski kedua kesebelasan nanti bisa menyelesaikan laga dengan gembira, dengan syarat Leicester menang dan Chelsea kalah dari Wolves, namun tidak sedikit yang menyebut kalau di antara United dan Leicester, salah satu dari mereka akan menangis ketika peluit panjang dibunyikan.

Kedua tim ini jelas tidak mau musim mereka berakhir sia-sia. Leicester ingin kembali ke Liga Champions setelah prestasi baik mereka pada 2017 yang mampu lolos perempat final. Sepanjang musim, mereka lah yang lebih sering berada di papan atas. Begitu juga dengan United. Jika mereka gagal ke Liga Champions, bukan tidak mungkin tertawaan dari para rivalnya akan semakin kencang mengingat musim ini United sudah berkali-kali mendapat kesempatan untuk masuk papan atas tapi rusak karena kesalahan mereka sendiri yang tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.

“Saat Anda bermain baik dan mencatat hasil bagus, maka Anda akan membentuk sebuah momentum. Kemudian ada beberapa penurunan dalam beberapa laga, dan itu kadang terjadi. Saya percaya hal penting yang harus dilakukan ketika mendapat hal buruk adalah reaksi,” kata Ole sebelum laga.

Keluhan Ole masih sama seperti ketika mereka kalah dari Chelsea. Dia masih menunggu reaksi dari para pemainnya untuk kembali tampil baik layaknya saat awal Premier League memulai kompetisinya. Hal itu belu terlihat ketika melawan West Ham United. Akan menjadi sinyal bahaya apabila mereka kembali mengulang permainan yang sama ketika main di King Power Stadium nanti.

Kedua kesebelasan sebenarnya mengalami permasalahan yang sama yaitu mulai kehabisan bensin. Kelelahan dan badai cedera membuat penampilan mereka mulai tidak konsisten yang membuat perubahan di klasemen antara ketiga tim ini (United, Leicester, dan Chelsea) tidak terlalu signifikan.

Memasuki bulan Juli, The Foxes hanya meraih dua kemenangan dan menderita tiga kekalahan. Di sisi lain, United memang belum terkalahkan. Namun dua hasil imbang di kandang melawan Southampton dan West Ham membuat mereka tidak bisa memperlebar jarak.

United diuntungkan karena Leicester kehilangan pemain-pemain andalannya. James Maddison, Ricardo Pereira, Ben Chilwell, dan Caglar Soyuncu masih tidak bisa bermain karena cedera dan akumulasi kartu. Hilangnya beberapa pemain belakang membuat Rodgers mengubah formasi mereka dengan memainkan tiga bek dan pemain yang jarang bermain seperti Wes Morgan dan Ryan Bennett mau tidak mau harus menjadi andalan.

Masalah cedera bukan persoalan pelik United. Namun, Ole Gunnar Solskjaer kesulitan untuk melakukan rotasi akibat keterbatasan pemain. Bukan perkara jumlah, melainkan kualitas. Ole tampak bingung harus memainkan pemain yang mana karena nyaris pemain cadangan United sejauh ini tidak bisa bermain apik layaknya 11 pemain inti yang menjadi kekuatan Ole.

Ketika melawan West Ham, Ole tampak bingung. Meski bisa mengganti lima pemain, namun ia hanya menggunakan dua pemain. Inilah yang membuat permainan United mudah terbaca oleh lawan karena mereka hanya mengganti pemain tanpa mengubah cara mereka bermain.

Satu hal yang perlu dikurangi oleh United adalah kesalahan para pemainnya. Lima gol terakhir yang bersarang ke gawang mereka semuanya hadir akibat kesalahan para pemainnya. Jika hal ini belum bisa diselesaikan, maka Leicester, melalui ketajaman Jamie Vardy, akan mencoba untuk menghancurkan Setan Merah dari ambisinya menuju Liga Champions.

Perkiraan Susunan Pemain

LEICESTER CITY:

Kasper Schmeichel, James Justin, Ryan Bennett, Jonny Evans, Wes Morgan, Luke Thomas, Wilfried Ndidi, Youri Tielemans, Ayoze Perez, Harvey Barnes, Jamie Vardy

MANCHESTER UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Harry Maguire, Victor Lindelof, Luke Shaw, Nemanja Matic, Paul Pogba, Bruno Fernandes, Anthony Martial, Mason Greenwood, Marcus Rashford