Momentum Setan Merah pada lag tandang harus terus dijaga. Jadi, mereka harus ekstra fokus mengingat kekalahan sama saja dengan hilangnya peluang untuk mengangkat piala akhir musim nanti.

Manchester United tidak pernah kalah di King Power Stadium sejak The Foxes kembali ke kompetisi teratas Inggris tujuh tahun lalu. Red Devils sukses meraih tiga kemenangan dan tiga hasil imbang. Bahkan jika menambahkan hasil pertandingan di tempat netral dan Old Trafford, United sudah 13 kali beruntun tidak pernah kalah lawan mereka.

Setelah mencatatkan 13 pertandingan beruntun tidak terkalahkan di laga tandang, kubu United langsung dihinggapi euforia. Mereka semakin mempertegas kalau musim ini mereka mulai menjadi sosok yang sulit dikalahkan.

Keberhasilan ini juga diikuti dengan lini pertahanan mereka yang semakin baik. Keputusan merekrut Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka musim lalu tampaknya mulai membuahkan hasil. Enam dari tujuh pertandingan terakhir berhasil dilalui United dengan tidak kebobolan.

“Setiap kali kami menang, kami semakin kepercayaan diri. Itu memberi kami momentum setuap kali kami menang. Ini laga besar lainnya yang kami harus hadapi. Sebelumnya, kami melawan Milan yang bagus dan kami berhasil menjaga clean sheet dan memenangkan pertandingan. Kami senang lolos karena melawan tim yang tangguh,” kata Victor Lindelof.

Selain itu, performa Leicester juga sedang tersendat. Kemenangan 5-0 melawan Sheffield United pekan lalu adalah yang pertama setelah Februari 2021. Sebelumnya mereka sempat tumbang 1-3 dari Arsenal dan kekalahan mengejutkan dari Slavia Praha dengan skor 0-2. Kekalahan yang membuat peluang mereka di Liga Europa berakhir.

Musim ini, anak asuh Brendan Rodgers memang kerap tersandung justru ketika bermain di kandang sendiri. Tercatat, sudah 9 kali mereka gagal menang di sana. Satu laga lebih banyak dari catatan gagal mereka ketika bermain di rumah lawannya.

Inilah yang membuat situasi mereka sedikit kurang ideal. Meski begitu, tuan rumah menolak jika dianggap akan kesulitan melawan United hanya berdasar catatan pertemuan atau data-data di atas kertas. Hasil 2-2 pada temu terakhir menunjukkan kalau mereka pantas diperhitungkan. Apalagi ketika laga ini berhubungan dengan trofi.

“Pertandingan terakhir kami adalah pertandingan yang seimbang. Kami bermain imbang 2-2 dan memberi suguhan bagus untuk penonton. Kami dan United sama-sama bermain bagus dan terorganisir. Di kepala kami saat ini adalah bagaimana caranya kami bermain seperti waktu itu karena pertandingan kali ini adalah pertandingan sistem gugur,” ujar Youri Tielemans.

Bila Youri cs datang dengan hasrat menggebu sekaligus keinginan membuat malu Setan Merah, maka Leicester punya peluang. Hasil 2-2 pada jumpa terakhir, mereka dapat setelah tertinggal dua kali dari United. Jika bisa mengulangi penampilan seperti itu, bukan tidak mungkin Leicester yang kali ini keluar sebagai pemenang.

Gelar Pertama

Bagi United dan Leicester, gelar Piala FA menjadi salah satu target realistis yang bisa mereka raih musim ini. Gelar ajang tertua ini akan menjadi gelar pertama United sejak terakhir kali mereka meraihnya pada musim kompetisi 2015/2016.

Di sisi lain, trofi Piala FA menjadi satu-satunya gelar domestik yang belum pernah singgah di lemari trofi The Foxes. Prestasi terbaik mereka hanya empat kali menjadi runner-up dengan musim 1968/69 menjadi musim terakhir mereka melaju ke final.

Selain itu, gelar ini juga bisa mempercantik CV bagi dua manajer yang akan bertarung. Meski menjadi manajer yang cukup sukses di Skotlandia, Brendan Rodgers belum punya trofi prestisius selama berkarier di Inggris. Yang dia punya hanya gelar play off ketika melatih Swansea City.

Sama seperti Ole yang karier melatihnya di Inggris hanya menghasilkan gelar-gelar bersama tim akademi United. Gelar nanti bisa menjadi pelega dahaga bagi penggemar Setan Merah yang sudah kadung menaruh harapan kalau Ole bisa seperti Jose Mourinho yang mempersembahkan lebih dari satu gelar dalam satu musim bagi United.

Perkiraan Susunan Pemain

LEICESTER CITY: Kasper Schmeichel, Wesley Fofana, Jonny Evans, Caglar Soyuncu, Ricardo Pereira, Wilfried Ndidi, Youri Tielemans, Timothy Castagne, Ayoze Perez, Jamie Vardy, Kelechi Iheanacho

MANCHESTER UNITED: Dean Henderson, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire, Luke Shaw, Scott McTominay, Fred, Bruno Fernandes, Mason Greenwood, Daniel James, Marcus Rashford