Sudah lama rasanya kita tidak melihat Arsenal ada di puncak klasemen Liga Inggris untuk waktu yang lama. Sekarang, harapan untuk memutus puasa gelar liga selama 18 tahun mulai mendekati kenyataan. Setelah mendapat lawan yang ringan, tiba saatnya Meriam London diuji lawan yang sepadan, baik secara permainan maupun peluang menjadi juara. Arsenal akan berjumpa dengan United, satu-satunya tim yang bisa mengalahkan mereka di liga.

Dua tim datang ke pertandingan ini dengan misi yang sama yaitu mempertahankan tren positif mereka masing-masing. Setelah kekalahan dari United di Old Trafford, Arsenal hanya menderita dua kekalahan dari 20 laga setelahnya. Itu pun terjadi pada ajang Europa League dan Piala Liga.

Jika hanya menghitung kiprah di Premier League, maka The Gunners sudah 12 pertandingan tidak terkalahkan dengan catatan 10 menang dan dua kali bermain imbang. Anak asuh Mikel Arteta ini memegang keunggulan lima poin dari Manchester City yang sudah bermain satu laga lebih banyak.

Di sisi tim tamu, meski baru saja ditahan imbang Crystal Palace namun skor tersebut tetap memperpanjang status unbeaten mereka menjadi 10 laga. Mereka kini bahkan sudah berada pada posisi ketiga meski hanya punya keunggulan satu angka dari Newcastle United.

Baik Arsenal dan United tidak akan diperkuat pemain utama mereka yang sama-sama dari Brasil. Arteta tampaknya masih belum bisa menurunkan Gabriel Jesus karena cedera lutut. Sedangkan Ten Hag harus kehilangan Casemiro akibat akumulasi kartu.

Tak Masalah Tanpa Jesus

Meski kehilangan Jesus, namun hal ini tidak mengurangi kualitas lini depan mereka. Distribusi gol mereka masih sangat lancar tanpa eks Manchester City tersebut.

Arsenal masih punya Martin Odegaard, Gabriel Martinelli, dan Bukayo Saka sebagai mesin pendulang gol. Trio ini menyumbang 21 atau setengah dari torehan gol mereka sejauh ini di liga. Tiga pemain ini bisa saling mengisi terutama di lini depan sehingga kekosongan yang ditinggalkan Jesus tampak tidak memberi masalah berarti. Jangan lupakan juga Eddie Nketiah yang bisa meledak sewaktu-waktu seperti ketika mereka menang melawan Oxford pada Piala FA.

Jika empat pemain tadi tidak bisa menembus jala De Gea, mereka masih punya opsi yang datang dari kaki Granit Xhaka atau Thomas Partey. Khusus untuk nama terakhir, Arsenal akhirnya bisa memainkan gelandang asal Ghana tersebut. Pasalnya, kekalahan 3-1 dari United pada pertemuan pertama lalu disebabkan ketiadaan sosoknya di lini tengah dan digantikan oleh Albert Sambi Lokonga.

Waspada Tanpa Casemiro

Di kubu tamu, Erik ten Hag harus bisa memastikan anak asuhnya tetap bermain solid seperti sebelumnya meski tanpa Casemiro. Ada kegelisahan yang menyerang wajahnya saat mengetahui Casemiro mendapat kartu kuning pada laga terakhir melawan Crystal Palace.

Sosok Casemiro adalah kunci dari tren positif United bersama Ten Hag sejak bulan Oktober lalu. Dia tidak hanya bertindak sebagai pemutus serangan, namun juga sebagai distributor bola ke para pemain depan. Umpan-umpan terobosannya saat United melakukan counter attack kerap menjadi bahaya bagi lawan seperti yang terjadi ketika melawan City.

Aspek ini yang tidak dimiliki oleh Scott McTominay, pemain yang kemungkinan besar akan mengisi peran sebagai double pivot bersama Christian Eriksen. McTominay punya determinasi dan mobilitas, tapi tidak diimbangi dengan kemampuan distribusi bola yang bagus.

“Terakhir kali kami menang melawan Arsenal terjadi tanpa adanya Casemiro. Jadi kami harus memiliki ide untuk bisa mengulanginya lagi,” kata Ten Hag.

Meninjau hasil di laga pertama dan kemenangan melawan City, maka tidak tertutup kemungkinan United akan mengulangi permainan yang sama dengan bermain reaktif. United akan bermain dengan umpan yang mengarah langsung ke titik lemah lawan alias bermain direct dan tidak dengan build-up yang panjang. Oleh karena itu dibutuhkan kecepatan dari pemain-pemain seperti Antony, Rashford, bahkan Garnacho.

Akan tetapi, permainan direct United tidak akan berjalan jika tidak diimbangi efektivitas. Inilah yang menjadi masalah Setan Merah. Mereka kerap butuh banyak peluang untuk bisa membuat satu gol. Ketika sudah membuat satu gol, mereka juga kerap kesulitan mencari gol tambahan.

***

Arsenal diuntungkan dengan status mereka sebagai pemuncak klasemen dan bermain di depan pendukung sendiri. Skuad muda mereka juga mulai menunjukkan kematangannya. Di sisi lain, ancaman kelelahan menyerang United yang terus bermain tiap tiga hari.

Apabila Ten Hag mampu memanfaatkan momen counter attack layaknya pertemuan pertama, maka pertandingan ini bisa menjadi titik penting United untuk meramaikan persaingan perburuan gelar juara.