Ada sesuatu yang menarik dalam pertandingan antara Manchester United menghadapi Club America, Jumat lalu. Pada laga tersebut, Jose Mourinho memainkan Andreas Pereira sebagai gelandang tengah. Bersama Scott McTominay dan Ander Herrera, ia dituntut untuk menjaga lini kedua United agar tidak mudah ditembus lawan sekaligus berkontribusi sebagai pengatur serangan.

Krisis pemain tengah memang mendera United pada pra musim kali ini. Paul Pogba, Marouane Fellaini, dan Fred, masih bermasalah dengan kebugaran sedangkan Nemanja Matic baru tiba di USA sehingga riskan untuk langsung diturunkan. Hal ini yang mungkin memaksa Jose memainkan Andreas sebagai pemain tengah.

“Manajer bertanya kepada saya posisi apa yang bisa saya mainkan dan saya menjawab kalau saya siap bermain di posisi apapun yang dia inginkan,” tutur Andreas dalam situs resmi United. Jose pun bahkan harus meminta Michael Carrick untuk membantu Pereira agar bisa beradaptasi di posisi tersebut.

Sektor Kiri dan Tengah yang Dijejali Banyak Pemain

Musim 2018/2019 diharapkan menjadi musim penuh pertama Andreas di United setelah dua musim menjalani fase peminjaman di La Liga Spanyol. United sendiri merasa kalau pemain asal Brasil ini akan menjadi pemain penting di masa yang akan datang. Beberapa kali ditawar banyak klub, salah satunya adalah Juventus, United tetap teguh untuk tidak melepaskan pemain yang mengenakan nomor punggung 15 tersebut.

Posisi asli pemain kelahiran Duffel ini adalah penyerang sayap yang beroperasi di sisi kiri penyerangan. Kecepatan serta kelihaiannya dalam melakukan dribel menjadi nilai lebih bagi Andreas ketika bermain. Akan tetapi, melihat situasi skuad United saat ini, maka besar kemungkinan dirinya hanya akan jadi pilihan ke sekian.

Keputusan Jose menjadikan gelandang tengah bukan tidak mungkin dikarenakan telah menumpuknya pemain di sektor yang menjadi wilayah permainan Andreas. Musim ini, United telah memiliki tiga pemain yang bisa bermain di sisi sebelah kiri yaitu Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Alexis Sanchez.

Jose Mourinho tampaknya lebih menyukai untuk memainkan tiga pemain tersebut di sektor sebelah kiri alih-alih Andreas Pereira. The Special One masih punya tugas utama yaitu mengembalikan performa Alexis Sanchez yang musim lalu dianggap masih di bawah standar. Hal ini yang mungkin membuat namanya belum dilirik untuk posisi tersebut.

Hal serupa pun muncul jika melihat lini tengah yang menjadi wilayah anyar permainan Andreas. Di sana sudah bercokol nama Nemanja Matic, Ander Herrera, Paul Pogba, Fred, Scott McTominay, dan Marouane Fellaini, yang mengincar tiga spot di posisi tengah. Enam pemain ini jelas memiliki atribut yang jauh lebih baik ketimbang Andreas yang baru bermain di tengah pada laga melawan Club America.

Gelandang Serang dan Sayap Kanan Sebagai Alternatif

Andreas sudah mengungkapkan kalau musim ini, ia ingin menjadi pemain utama dalam skema Setan Merah. Akan tetapi, melihat situasinya saat ini maka perjuangan keras harus dilakukan agar bisa meyakinkan Jose Mourinho untuk memasukkan namanya ke dalam skuad. Meski begitu, ada beberapa posisi yang sebenarnya bisa dimainkan Pereira.

Saat dipinjamkan ke Granada pada musim 2016/2017, Andreas bermain dalam 37 pertandingan dengan catatan 23 laga sebagai pemain sayap dan 14 kali sebagai gelandang serang. Keduanya mampu dijalani dengan baik oleh Andreas. Saat menjadi pemain sayap, ia membuat satu gol dan tiga asis. Sedangkan ketika menjadi gelandang serang, ia mencetak empat gol meski tidak menyumbangkan asis sama sekali.

Melihat torehan tersebut, Andreas bisa saja ditempatkan sebagai pemain nomor 10. Akan tetapi, itu sama saja membuat United harus memilih siapa yang akan bermain sebagai box to box diantara Paul Pogba dan Fred mengingat posisi Matic kemungkinan besar tidak akan tergantikan.

Memainkan dua gelandang serang (Pogba-Pereira) dan meninggalkan Matic sendirian jelas memberikan risiko yang besar bagi United. Jose tidak serta merta mencari kemenangan dengan bermain menyerang melainkan harus disertai dengan keseimbangan antar lini.

Satu alternatif lain adalah menempatkan Andreas sebagai sayap kanan. Kelebihannya di kaki kiri membuka kesempatan baginya untuk menjadi inverted winger. Posisi ini sempat dimainkan Andreas ketika dipinjamkan ke Valencia musim lalu karena sisi kiri sudah menjadi milik Jose Gaya. Bermain 13 kali di sisi kanan, ia sukses mencatatkan empat asis di semua kompetisi.

Sayangnya, United tampaknya lebih memilih untuk merekrut pemain baru pada posisi tersebut. Para penggemar pun lebih menginginkan nama-nama tenar semisal Gareth Bale atau Willian untuk hadir mengisi tempat tersebut. Andreas pun masih harus berhadapan dengan Tahith Chong yang juga memberi impresi bagus di sisi kanan.

***

Masa peminjaman Andreas selama dua musim terbilang sangat berhasil. Kreativitasnya pun berkembang cukup bagus dikarenakan telah bermain pada tiga posisi yang berbeda dan sama-sama memberikan kontribusi yang positif. Akan tetapi, persaingan di United jelas berbeda jika dibandingkan ketika ia memperkuat Granada dan Valencia.

Bukan tidak mungkin, lambatnya pergerakan United di bursa transfer musim panas ini disebabkan karena keinginan Jose Mourinho yang ingin memaksimalkan pemain-pemain muda seperti Andreas. Toh, bukankah para penggemar United sendiri suka protes kalau sebaiknya klub memaksimalkan para pemain muda alih-alih membuang banyak uang demi pemain yang masa pakainya paling lama hanya empat hingga lima tahun saja.

Saat ini, pilihan tinggal ada di tangan Jose Mourinho. Apakah ia akan tetap menjadikan Andreas sebagai gelandang atau menempatkan dirinya sebagai pemain depan dengan risiko yang mempengaruhi permainan timnya.

Andreas pun juga dituntut untuk selalu menunjukkan permainan terbaik ketika dipercaya bermain. Apabila tidak sesuai ekspektasi, bukan tidak mungkin dirinya akan kembali menjadi pemain cadangan atau bahkan dijual secara permanen ke klub lain.