Bagi pemain yang berposisi sebagai gelandang, mencetak gol tentu bukan tugas utamanya. Apalagi bagi mereka yang berposisi sebagai pivot. Meski begitu, mencetak gol tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka yang berposisi di area tersebut. Terutama bagi mereka yang berstatus pemain baru. Marcel Sabitzer baru saja merasakan pengalaman itu.

Secara tidak langsung, pemain asal Austria ini menjadi pahlawan dalam kemenangan United 3-1 melawan Fulham akhir pekan kemarin. Golnya pada menit ke-77 membuat United berbalik unggul setelah sebelumnya tertinggal. Inilah gol pertama pemain pinjaman United dari Bayern Munich ini sekaligus pemain Austria pertama yang bisa mencetak gol bersama Setan Merah.

Golnya pun dibuat dengan cara yang spesial. Menerima bola cut back dari Luke Shaw, Sabitzer hanya sedikit membelokkan bola untuk mengecoh Bernd Leno. Ia kemudian merayakan golnya dengan cara yang sedikit sama persis dengan Wout Weghorst yaitu melakukan knee slide di dekat bendera sepak pojok.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya sudah lama mencarinya. Mencetak gol pertama di Old Trafford di depan penggemar yang luar biasa. Lalu yang paling penting adalah kedudukan berubah menjadi 2-1. Saya senang dengan gol saya. Saya tidak bisa meraihnya dengan kaki kanan, jadi saya mencoba meraihnya dengan kaki kiri dan berhasil,” kata Sabitzer menggambarkan perasaan bahagia tersebut.

Sabitzer juga menambahkan kalau dia sangat bangga dengan semangat tim sepanjang pertandingan. Ia melihat betapa luar biasanya rasa percaya para pemain United yang begitu besar kalau merreka bisa memenangkan pertandingan. Meski begitu, ia juga tidak membantah kalau kemenangan kemarin murni ada bantuan dari dua kartu merah yang diterima Fulham.

”Babak pertama kami sangat bagus. Kami punya peluang tapi tidak memanfaatkannya. Setelah babak kedua, kami malah kebobolan dan segalanya menjadi sulit. Tapi kami masih percaya dan kami melihat semangat dan mentalitas tim yang baik. Penggemar kami juga luar biasa.”

“Kehilangan dua pemain memang tidak mudah. Tapi itu memudahkan kami. Kami terus bekerja sama sepanjang waktu dan kami sangat senang dengan hal itu,” kata Sabitzer menambahkan.

Mantan pemain RB Leipzig ini didatangkan United pada bursa transfer Januari lalu sebagai pemain pinjaman dari Bayern Munich. Kebutuhan akan gelandang tengah memang menjadi PR yang harus diselesaikan Erik ten Hag.

Meski memiliki Casemiro dan Christian Eriksen, namun Ten Hag tidak bisa memainkan mereka terus di sepanjang pertandingan. Benar saja, musim ini berapa kali United harus kehilangan Casemiro karena akumulasi kartu merah dan Eriksen yang menderita cedera parah. Pelapisnya pun macam McTominay dan Fred adalah pemain yang tampak cocok sebagai supersub.

Itulah kenapa Sabitzer didatangkan untuk meningkatkan kualitas United. Sejauh ini, dia sudah memainkan sembilan pertandingan dan tidak sekalipun ia menunjukkan permainan yang buruk. Muncul anggapan kalau dia akan dipermanenkan oleh United musim panas nanti.

Sesuatu yang tidak terlalu sulit untuk dilakukan mengingat Sabitzer masih punya kualitas dan berharga relatif murah. Situasinya di Bayern pun semakin sulit karena sudah kalah saing dengan para pemain lainnya. Sabitzer belum mau menjawab soal masa depannya. Ia hanya ingin fokus 100 persen bersama United setidaknya hingga musim ini berakhir.

“Keputusan cepat saya ambil Januari lalu. Jelas ini hanya sebatas pinjaman hingga musim panas. Tapi saya senang berada di sini. Apa pun yang terjadi nanti, saya akan selalu memberi 100 persen,” kata Sabitzer.