Manchester United kembali gagal meraih kemenangan. Pada laga terakhir sebelum jeda internasional, mereka hanya sanggup bermain imbang 1-1 melawan Southampton. Hasil ini membuat United sudah tiga kali gagal meraih kemenangan pada musim ini. Dua laga sebelumnya, mereka juga hanya meraih hasil seri 1-1 dan secara mengejutkan kalah dari Crystal Palace 1-2.

Selain itu, hasil ini juga membuat Solskjaer hanya meraih tiga kemenangan saja dari 16 pertandingan terakhirnya. Apabila klasemen Premier League dikerucutkan dalam kurun waktu tersebut, United berada di luar 10 besar. Catatan lima poin juga menjadi awalan terburuk sejak 1992/93.

Situasi ini memang tidak cukup ideal bagi Ole Gunnar Solskjaer yang punya misi untuk membawa tim ini bangkit. Meski Paul Scholes berkata kalau United butuh empat sampai lima bursa transfer (dua sampai tiga tahun atau empat sampai lima tahun jika hanya menghitung transfer musim panas) untuk bangkit, kegagalan demi kegagalan membuat banyak pihak ragu apakah tim ini benar-benar bisa bangkit atau tidak bersama Ole yang juga kini berada dalam tekanan.

Meski begitu, masih ada secuil hal positif dari perjalanan United yang belum memuaskan sejauh ini. Angin segar itu bernama Daniel James. Satu golnya ke gawang Southampton akhir pekan lalu membuat namanya kembali mendapatkan banyak pujian.

“Kami tahu seperti apa kualitas dari Daniel James, dia melepaskan tendangan yang bagus, dia menciptakan ruang bagi pemain lain. Dia datang dan memberi dampak bagi tim,” tutur Solskaer kepada BT Sports.

Gol James membuat namanya kini menjadi top skor United sejauh ini dengan tiga gol. Torehan ini membuat namanya sejajar dengan Dwight Yorke dan Marcus Rashford yang sama-sama bisa mencetak tiga gol dari empat laga. Hanya Zlatan Ibrahimovic dan Robin van Persie yang mempunyai catatan gol bagus dari empat laga (4 gol).

Jumlah tiga golnya ini bahkan sudah mendekati catatan yang ia buat musim lalu bersama Swansea yaitu empat gol. Mengingat Premier League masih menyisakan 34 pertandingan lagi, maka kesempatan James membuat banyak gol masih terbuka sangat lebar.

James juga menunjukkan betapa efisiennya dia dalam menyelesaikan sebuah peluang. Menurut catatan Premier League, tiga gol James datang dari tiga shoot on target yang ia buat sejauh ini. Meski akurasinya (33,3%) masih tertinggal dari Anthony Martial (37,5%), namun ia membuat gol lebih banyak dari penggawa asal Prancis tersebut.

“Dia masuk ke tim ini dan langsung membuat dampak sejak hari pertama dalam sesi latihan. Dia melakukan recovery ball, beberapa kali memenangkan bola, maju ke depan, dan beberapa hal lain yang sudah saya katakan kepadanya.”

“Dia adalah contoh bagi setiap pemain sepabola, ia pernah dipinjamkan ke Shrewsbury, tidak bermain sama sekali dalam suatu kesempatan, dan sekarang dia bisa mencetak gol dan dia menjadi pencetak gol terbanyak kami,” tutur Solskjaer.

Kecepatan James menjadi atribut yang bisa berguna bagi lini depan Manchester United. Akselerasinya bisa memaksa pemain lawan untuk melakukan pelanggaran. Ia menjadi pemain United yang paling sering dilanggar. Meski kadang-kadang wasit salah menilainya dan menganggapnya melakukan diving, namun hal ini merupakan sinyal positif kalau United punya pemain yang berpotensi mengacak-ngacak lini depan lawan.

James nampak memberikan sebuah sinyal bagi Ole Gunnar Solskjaer untuk terus memainkannya di sisi kiri. Dua dari tiga gol yang ia buat datang ketika ia bermain di sisi kiri penyerangan. Posisi  ini merupakan posisi favoritnya. Disinilah potensi James sebagai seorang inverted winger muncul. Bergerak dari sisi kiri, ia akan melakukan cut-inside ke dalam untuk melakukan sepakan dengan kaki kanan yang merupakan kaki terkuatnya.

Hal ini tidak terlihat ketika James dimainkan sebagai pemain sayap di sisi sebelah kanan dalam pertandingan melawan Wolverhampton dan Crystal Palace. Ketika melawan Palace, ia baru bisa mencetak gol ketika posisinya ditukar dengan Mason Greenwood.

Meski begitu, masih banyak yang harus ditingkatkan dari pemain berusia 21 tahun ini. Salah satunya adalah ketenangannya dalam memegang bola dan akurasi umpannya terutama umpan-umpan silang jika keadaan tim sedang mengalami kebuntuan apabila tidak bisa mencetak gol melalui bola-bola bawah. Perlu diketahui kalau United cukup kesulitan untuk bermain menyerang melalui bola-bola bawah karena mayoritas pemain mereka adalah pemain yang lebih cocok bermain counter attack.

Melihat usianya yang masih sangat muda, potensi James untuk menjadi pemain hebat masih terbuka sangat lebar. Kemungkinan besar ia akan tetap mengisi posisi sebagai pemain sayap kiri mengingat Anthony Martial sedang mengalami cedera. Semoga saja dia bisa menampilkan performa yang konsisten sebagai pemain depan di tengah banyaknya pemain Setan Merah yang kerap tampil inkonsisten.