Setelah kekalahan menghadapi Manchester City, Manchester United kembali ke jalur kemenangan. Tengah pekan ini, mereka mengalahkan Bournemouth 1-0 di stadion Old Trafford untuk tetap mempertahankan posisi mereka di tempat kedua. Sundulan Romelu Lukaku di menit ke 25 memberikan kemenangan ke 12 bagi Setan Merah di musim ini.

Sayangnya kemenangan United tidak disertai dengan performa terbaik mereka. Ya, United kembali meraih kemenangan dengan permainan yang jelek atau disebut sebagai ugly wins. Hal ini disebabkan dengan beberapa rotasi yang dilakukan Jose Mourinho dalam pertandingan kali ini.

The Special One mengubah beberapa susunan skuadnya. Luke Shaw dimainkan sebagai bek kiri. Sementara itu Scott McTominay diduetkan dengan Nemanja Matic. Juan Mata dikembalikan sebagai pemain nomor 10. Hal ini wajar dilakukan mengingat hingga awal Januari nanti, United masih akan bertarung dalam enam pertandingan.

Ketiga pemain yang disebutkan tadi memiliki cara main yang berbeda, akan tetapi di musim ini mereka memiliki kesamaan yaitu sama-sama mengoleksi menit main yang minim. Pengalaman bertanding mereka yang kurang mempengaruhi permainan United secara keseluruhan. Khususnya ketika menyerang. Baik Matic dan McTominay kerap kebingungan untuk berbagi peran siapa yang akan menjadi penghubung antara lini tengah dan depan.

Matic sendiri adalah pemain dengan peran sebagai distributif alias mengontrol permainan dan lebih sering mengawali permainan. Hal ini juga yang kerap dilakukan McTominay sehingga secara tidak langsung keduanya memiliki peran dan gaya main yang sama.

Beberapa kali terlihat kedua pemain ini berada dalam posisi yang berdekatan sehingga membuat Juan Mata kerap mundur hingga lini belakang United hanya untuk menjemput bola yang membuat kreativitas serangan United menjadi kurang. Sementara formasi Mou menuntut satu pemain dari dua gelandang tengah untuk berperan sebagai box to box layaknya Pogba.

Hal ini kemudian memudahkan Bournemouth untuk merebut bola dari lini tengah United. Terlebih seorang Juan Mata tidak dibekali dengan kemampuan olah bola yang baik. Beruntung Juan Mata masih bisa memberi asis di laga ini. Bournemouth sendiri banyak membuat peluang ketika mereka berhasil memanfaatkan ruang kosong yang berada di lini tengah Setan Merah. Bahkan seorang Ryan Fraser bisa membuat peluang setelah berlari memanfaatkan ruang kosong tersebut.

Satu kecerdikan lain dari Bournemouth adalah kemampuan mereka menutup celah serangan United dari kedua sisi sayap. Si Ceri tahu bahwa United akan menjadikan sisi sayap kiri dan kanan mereka sebagai sumber serangan. Maka dari itu, Eddie Howe memerintahkan kepada dua bek sayap mereka, Adam Smith dan Charlie Daniels untuk tidak terlalu banyak membantu serangan dan menyerahkan tugas tersebut kepada Junior Stanislas dan Ryan Fraser.

Smith dan Daniels sendiri juga kerap mendapat bantuan dari pemain tengah mereka, Harry Arter dan Dan Gosling yang kerap bergeser mengikuti aliran bola United. Sementara United tidak bisa mengalirkan bola ke lini tengah karena celah umpan yang sudah tertutup atau posisi kedua pemain tengah terlalu jauh.

United sendiri baru benar-benar hidup dari segi permainan ketika memasuki 20 menit akhir. McTominay sendiri baru berkontribusi terhadap serangan pada menit ke 67 ketika umpannya masih terlalu jauh untuk Marcus Rashford. Miskinnya kreativitas inilah yang membuat Mou akhirnya memasukkan Ander Herrera untuk memperkuat lini tengah meski tidak terlalu banyak membantu. Dan lagi-lagi skuad asuhan Jose Mourinho harus berterima kasih terhadap David De Gea dan duet Smalling dan Jones yang bermain apik.