Foto: Twitter ManUtd

Tidak ada lagi comeback dramatis layaknya dua pertandingan terakhir. Sebaliknya, United dihempaskan kembali oleh Manchester City ke bumi untuk berpikir kalau kemenangan-kemenangan sebelumnya hanya karena keberuntungan semata. Setan Merah tumbang 1-3 oleh The Cityzens di Etihad Stadium, Minggu kemarin (11/11).

Hasil ini membuat United gagal masuk ke posisi enam besar. Sebaliknya, mereka tetap berada di urutan kedelapan dengan koleksi 20 poin. Bagi Jose Mourinho, kekalahan semalam disebabkan oleh kelalaian para pemainnya sendiri. Beberapa individu yang tampil tidak terlalu baik memberi peran besar dalam kekalahan keempat mereka di liga musim ini.

Kami Membuat Banyak Kesalahan

“Bukan kinerja yang buruk, tetapi jauh lebih buruk. Salah satu penyebab kami kalah adalah kinerja yang buruk, yang lain dikarenakan kesalahan sendiri. Kami banyak melakukan kesalahan. Semua dari tiga gol adalah kesalahan dan kami dihukum untuk itu. Kami terlibat dalam permainan sampai emnit ke-80, bahkan pendukung tuan rumah merasakan kalau kami bisa membuat satu gol tambahan, tetapi gol ketiga menghukum kami dengan hasil yang menurut saya pantas untuk kami terima.”

“Tim ini punya karakter fantastis dan berupaya untuk menang bagi semua orang. Kami seharusnya tidak boleh memainkan Fellaini karena ada cedera sedikit yang ia rasa. Tetapi dia harus bermain karena Paul Pogba absen. Ini bukan minggu yang mudah bagi kami, tetapi saya berkata kalau mereka bermain jauh lebih baik dari sebelumnya. Kami sedih? Iya. Tapi kekecewaan ini jangan sampai berlarut-larut. Dalam kurun dua minggu kami akan bermain di kandang melawan Crystal Palace dan Young Boys. Kami harus mendapatkan poin dari dua laga itu.”

Penalti Martial

“Semua orang berubah setelah gol Martial. Bahkan Pep merasakannya dan membuat mereka berbalik menjadi kesebelasan yang menggunakan serangan balik. Mereka punya kekuatan untuk melakukan itu. Mereka masih punya Sane dan menaruh Sterling di depan. Mereka menempatkan Ilkay Gundogan di lini tengah untuk memberikan kesegaran. Mereka punya unit yang lengkap untuk melakukan itu.

Kami Datang dengan Situasi Berbeda

“Saya tidak akan menjadikan laga tengah pekan sebagai alasan. Saya rasa ada yang setuju kalau bermain 94 menit melawan tim terbaik di dunia seperti Juventus akan menguras fisik dan mental. Di sisi lain, mereka mengalahkan Shakhtar Donetsk di kandang sendiri, bermain dengan santai, dan memenangi laga 6-0. Saya tidak ingin mengatakan City tidak bermain bagus, saya hanya mengatakan kalau kami tiba dalam keadaan yang berbeda.”

“Kami memiankan dua laga tandang yang tidak hanya menguras fisik tetapi juga mental. Saya merasa para pemain saya juga merasakan kelelahan tersebut. Gol pertama adalah buruk, gol kedua menjadi lebih buruk, dan gol ketiga menyelesaikan semuanya.”

Saya Merindukan Pogba

“Bukan ciri khas saya menjadikan absennya satu pemain sebagai alasan. Tetapi tentu saja kami merindukannya dan itu yang membuat kami harus mengubah rencana dengan memainkan Fellaini dari menit awal. Dia tidak berada dalam kondisi bagus selama 90 menit. Dia bermain bagus tapi kondisinya tidak terlalu fit. Jika kami masih tertinggal 2-1 selama 25 menit, maka kami baru memasukkan Fellaini.”

Analisis Kekalahan

“Ketika saya menganalisis pertandingan hari ini, saya pikir perbedaannya adalah Anda dapat melihat statistik dan begitulah cara orang yang tidak mengerti sepakbola. Saya tidak menyukai statistik, saya hanya melihat apa yang saya lihat dan saya tonton di lapangan, dan kami sebenarnya punya peluang hingga menit ke-80.”

“Jadi saya menganggap kinerja tim saya adalah sebuah pertunjukan dengan kesaahan. Ini berbeda dengan kinerja yang buruk. Kalah karena kesalahan dengan kalah karena permainan buruk adalah dua hal yang berbeda. Kami membuat kesalahan yang dihukum oleh mereka. Tetapi setidaknya kami bisa melihat mentalitas, kebersamaan, keyakinan, dan perjuangan hingga akhir yang dilakukan para pemain.”