Foto: Zimbio.com

Meski mencetak 58 gol dari 105 pertandingan,namun ada satu gol khusus yang akan selalu identik ketika kita membicarakan  kiprah seorang Robin Van Persie selama membela Manchester United. Satu gol tersebut adalah tendangan volinya ke gawang Aston Villa pada musim 2012/2013.

Mencetak gol melalui tendangan voli sebenarnya bukan hal baru bagi seorang RVP. Pada musim 2006/2007, ia pernah mencetak gol voli dengan dua kaki yang tidak menginjak tanah. Atau ketika Arsenal melawan Liverpool pada 2011/2012 saat sepakannya ia tempatkan ke sudut sempit penjagaan Pepe Reina.

Namun gol ke gawang Aston Villa itu akan selalu spesial di mata RVP. Berkat gol tersebut, ambisinya untuk meraih gelar Premier League berhasil ia penuhi. Gelar tertinggi yang sukses ia raih selama sembilan tahun berkarier di tanah Britania.

“City kalah dari Tottenham sehari sebelumnya. Jadi, jika kami menang melawan Villa maka kami tidak bisa dikejar lagi. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya datang ke United untuk menjadi juara liga. Itulah saat ketika kami sukses melakukannya. Ada perasaan kalau laga ini seperti final. Pagi hari sebelum pertandingan, Anda bisa melihat wajah semua orang kalau hari tersebut akan menjadi hari spesial. Bahkan jika kami kalah melawan mereka, masih ada empat laga. Tapi kami ingin menyelesaikan malam itu, di depan penggemar kami sendiri,” tutur Van Persie dalam situs resmi United.

Proses gol tersebut sangat apik. Menerima bola dari Shinji Kagawa di daerah pertahanan sendiri, Wayne Rooney langsung melepaskan umpan lambung yang jatuh tepat di kaki kiri Van Persie. Seketika itu pula ia langsung menghajarnya dengan keras ke gawang Brad Guzan. Gol yang menurut penuturannya sudah ia latih sejak sesi Latihan.

“Saya dan Wayne telah berbicara sebelum pertandingan tentang melewati pertahan Villa. Yang pertama adalah Anda harus mencari ruang. Kemudian, ketika ruang sudah didapat, atur langkah Anda, karena jika langkah terakhir Anda terlalu besar atau bahkan terlalu pendek, maka bola tidak bisa ditendang dengan benar. Yang terakhir adalah lihat tempat sebelah mana yang ingin Anda tuju.”

“Ada lima sampai enam aspek yang harus dipenuhi untuk membuat gol seperti itu. Umpan, gerakan, langkah, koneksi, arah, dan keberuntungan. Anda perlu keberuntungan juga karena bola bisa saja tidak masuk saat itu,” ujarnya.

Pada pertandingan tersebut, Robin van Persie mencetak hattrick. United menang 3-0 dan memastikan diri tampil sebagai juara liga. Akan tetapi, kesuksesan striker Belanda tersebut seolah menjadi akhir dari besarnya nama United di kompetisi Premier League. RVP menjadi pemain Setan Merah yang bisa membuat tiga gol dalam satu pertandingan. Trigol terakhir yang memberikan gelar terakhir.

“Mimpi terbesar saya adalah mencetak hat-trick pada malam ketika Anda memenangi Liga Premier. Beberapa menit kemudian, Giggs kembali memberi bola bagus. Gol yang mengakhiri pertandingan. Setelah gol itu, Anda tidak boleh membiarkan satu gol masuk sehingga lawan mendapat kesempatan untuk kembali percaya diri. Kami bermain dengan sangat baik dan sangat solid.”

Musim 2012/2013 kerap disebut sebagai musim penuh keberuntungan bagi skuad Sir Alex Ferguson. Tidak memiliki skuad yang solid, namun bisa mengakhiri kompetisi sebagai juara. Faktor Van Persie disinyalir jadi penyebab. Statistik tidak bisa bohong. Fourfourtwo melansir, jika tidak ada gol Van Persie, United kehilangan 41 poin dan hanya menjadi kesebelasan penghindar zona degradasi.

Meski begitu, pemain yang baru saja memutuskan pensiun dari sepakbola ini menolak anggapan tersebut. Ia tidak mau dicap sebagai faktor utama keberhasilan mereka meraih gelar ke-20. Seluruh skuad juga berkontribusi dengan baik ditambah semangat dan sikap profesional para pemain yang tetap memberikan perbedaan meski jarang dimainkan.

“Anda tidak bisa meraih gelar sendirian. Anda semua melakukannya bersama-sama dan semua pemain memainkan kontribusinya. Seluruh skuad berkontribusi termasuk para pemain yang jarang tampil macam Chicharito. Dia tidak selalu menjadi pilihan, namun ia selalu membuat perbedaan ketika dipercaya.”

“Kami semua melakukannya bersama-sama. Itulah yang saya suka dari klub ini karena semua orang merasa menjadi bagian dari tim ini hingga semuanya bisa menyatu dengan baik. Ada semangat tim yang baik, humor, tetapi kami juga bisa tampil serius dan profesional,” tuturnya.

***

United benar-benar beruntung memiliki Van Persie. Ferguson sampai rela melanggar janji klub yang sudah disepakati kalau tidak boleh ada pemain usia 29 tahun yang dibeli (kecuali kiper). Namun Fergie tetap teguh dan menyeretnya keluar dari London memanfaatkan kacaunya kontrak yang ia punya bersama Arsenal.

Namun masa edar RVP tergolong singkat. Gemilangnya Van Persie hanya terjadi pada musim pertama. Pada musim kedua dan ketiga, penampilannya diganggu oleh cidera yang membuat perolehan golnya menurun.

Meski begitu, ia selalu dianggap sebagai legenda oleh para penggemarnya. Hal ini tidak lepas dari magisnya kekuatan angka 20 yang ia gunakan sebagai nomor punggung. Angka yang kemudian menghasilkan gelar serupa melalui tendangan voli yang ia lakukan ke gawang Aston Villa.

Segala kutipan diambil dari kisah RVP dalam United Unscripted yang pertama kali rilis dalam situs resmi United