foto: BeinSports.com

Apa yang terjadi ketika melawan Middlesbrough beberapa waktu lalu mengingatkan kita dengan momen serupa saat United bertemu Burnley enam tahun yang lalu.

Sulit untuk melupakan kejadian saat United tersingkir dari Middlesbrough pada babak keempat Piala FA beberapa waktu lalu. Menyerang secara sporadis sepanjang 120 menit, apa daya mereka hanya sanggup meraih hasil imbang. Mereka kemudian kalah dalam drama adu penalti setelah eksekusi Anthony Elanga melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi United merebut piala tersebut.

Drama adu penalti sebenarnya bisa saja dihindari dengan catatan United tidak buang-buang peluang. Bagaimana tidak, United membuat 30 percobaan dengan sembilan mengarah ke gawang. Yang makin menyebalkan lagi, United punya tujuh peluang bersih yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol namun tidak terjadi seperti dari penalti Cristiano Ronaldo dan sepakan Bruno Fernandes.

Bekal inilah yang kemudian dibawa United jelang bertemu dengan Burnley beberapa jam lagi. Masalahnya, Burnley pernah melakukan apa yang Boro lakukan yaitu membuat frustrasi lini depan United.

Kita flashback ke tanggal 29 Oktober 2016. Ketika itu, United bersiap menjamu The Clarets dalam lanjutan Premier League 2016/17. United butuh tiga poin untuk pendongkrak kepercayaan diri setelah dibantai Chelsea dengan skor 4-0. Di sisi lain, anak asuh Sean Dyche datang dengan modal tiga poin melawan Everton.

Sayangnya, sore hari itu menjadi sore yang gila bagi United. Mereka menguasai pertandingan dengan 70% lebih penguasaan bola namun tidak ada gol yang tercipta.

Apakah United bertahan? Tentu saja tidak. Catatan 38 percobaan tendangan menjadi bukti betapa United bermain menyerang. Dari 38 percobaan itu, ada 11 yang mengarah kepada penjaga gawang yang semuanya mentah.

Musuh United pada sore itu tidak lain dan tidak bukan adalah mantan jebolan akademi mereka, Tom Heaton. Ia beberapa kali membuat penyelamatan yang berkelas. Pada babak pertama ia menepis tendangan Juan Mata, lalu sundulan Jesse Lingard, dan ancaman dari Ibrahimovic saat satu lawan satu.

Aksi yang jauh lebih gila ia tunjukkan pada babak kedua. Burnley yang sembilan pemainnya berada di kotak penalti tidak bisa menjaga Ander Herrera dengan baik. Pemain asal Spanyol ini kemudian melepas umpan silang kepada Ibrahimovic yang berdiri bebas. Ibra kemudian melepaskan tendangan salto dengan sangat kencang. Sayang, Heaton juga tidak mau kalah dari Ibra. Ia melompat sambil merentangkan tangannya agar Ibra tidak punya ruang untuk mengarahkan bola. Upayanya berhasil. Bola dari Ibra bisa ditepis dan Heaton melakukan sebuah penyelamatan yang spektakuler.

“Saya tahu kalau ada dua orang di belakang saya, jadi saya pikir saya akan keluar lalu menutup ruang dan melompat. Saya bersyukur tendangan itu masih bisa saya tepis meski hampir mematahkan lengan saya,” kata Heaton.

Saking frustrasinya, United sampai harus bermain dengan 10 orang setelah Ander Herrera diusir wasit Mark Clattenburg karena melanggar Dean Marney meski dalam tayangan ulang Herrera terpeleset.

Jose Mourinho juga diusir oleh Clattenburg karena melakukan reaksi yang berlebihan setelah timnya tidak mendapat penalti. Ia kecewa karena Darmian jelas-jelas dilanggar oleh John Flanagan. Hal ini membuat Mourinho kesal dan menyindir keputusan wasit setelah laga yang diwakili oleh asistennya, Rui Faria.

“Saya hanya bisa berkata kalau wasit sudah melakukan pekerjaannya dengan “bagus” hari ini. Itu saja,” tuturnya.

Hasil imbang 0-0 saat itu membuat United hanya memetik satu kemenangan dari tujuh pertandingan terakhir liga dan terjebak pada peringkat kedelapan. Pada momen inilah kapabilitas seorang Mourinho mulai dipertanyakan.