Foto: SportsMole

Paul Scholes adalah pemain Manchester United terakhir yang golnya memberi kemenangan ketika melawan FC Barcelona.

Musim 2018/19, Manchester United tidak berdaya ketika bertemu dengan Barcelona pada perempat final Liga Champions. Meski penampilan Blaugrana saat itu juga penuh dengan kritik karena sosok Ernesto Valverde sebagai pelatih, namun United tetap tidak bisa mengalahkan mereka.

Dua kekalahan kandang dan tandang dengan agregat 4-0 membuat United sudah empat kali kalah beruntun menghadapi mereka. Apesnya, dua laga lainnya terjadi pada final kejuaraan Eropa paling prestisius tersebut. 29 April 2008 menjadi kali terakhir United menang melawan Barcelona. Pada leg kedua semifinal Liga Champions 2008, Paul Scholes menghukum mereka melalui salah satu gol cantik yang pernah terjadi di Old Trafford.

Ketika itu, dua kesebelasan datang ke leg kedua dengan membawa hasil imbang 0-0 di Camp Nou. Hasil tersebut merugikan bagi kedua kesebelasan. Barca gagal menang di kandang sendiri, sedangkan United punya kesempatan untuk membawa gol tandang ketika pada menit ke-2 mereka mendapat penalti. Sayang, eksekusi Cristiano Ronaldo melebar pada saat itu.

United datang ke leg kedua dengan situasi yang sebenarnya kurang menguntungkan. Mereka kehilangan Wayne Rooney dan Nemanja Vidic karena cedera. Fergie juga tidak bisa memainkan bek kanan murni karena Wes Brown harus digeser sebagai bek tengah sehingga pos bek kanan diisi oleh Owen Hargreaves. Sebaliknya, Barca bisa memainkan semua pemain terbaiknya termasuk Lionel Messi.

Meski bermain di kandang, namun United kerepotan pada awal-awal pertandingan. Baru 27 detik, Scholes saat itu langsung melanggar Lionel Messi dekat di kotak penalti. Selanjutnya, penampilan United lebih banyak diisi dengan beberapa pemainnya yang melakukan salah umpan, salah dalam mengontrol bola, bahkan Van der Sar tidak bisa menyapu bola dengan benar.

Namun, United yang justru membuka keunggulan. Kesalahan Gianluca Zambrotta dalam menyapu bola membuat bola jatuh ke kaki Paul Scholes. Hanya butuh satu sentuhan Scholes langsung menendang bola dari jarak 23 meter yang tidak bisa dijangkau Victor Valdes.

Setelah gol tersebut, United berusaha mencari gol kedua agar keunggulan bisa menjauh. Akan tetapi, sepakan Park dan sundulan Nani masih melebar tipis di gawang Valdes. Tempo pertandingan ini sangat tinggi. Bola seringkali berpindah dari sisi lapangan ke sisi yang lain dengan cepat karena kedua tim bermain terbuka.

Tugas Barca sebenarnya jauh lebih mudah. Mereka hanya butuh cetak satu gol untuk membuat pertandingan berakhir imbang dan mereka lolos dengan keunggulan gol tandang. Akan tetapi, usaha Messi, Deco, dan Thierry Henry gagal. Peluang Henry sempat membuat jantung pendukung United berdegup. Beruntung, sundulannya dari kotak kecil di wilayah gawang United masih terlalu lemah sehingga bisa ditangkap dengan baik oleh Van der Sar.

Usaha demi usaha terus dilakukan kedua kesebelasan. Menit-menit akhir pertandingan, Fergie memilih bertahan dengan memainkan Fletcher dan Silvestre. Hingga pertandingan berakhir, skor 1-0 tetap bertahan. United berhak untuk melaju ke Luzhniki, Moskow, berkat gol tersebut.

Salah satu penulis sepakbola, Richard Jolly, bercerita kepada FourFourTwo kalau itu adalah gol terbaik yang pernah ia lihat. Michael Carrick menyebut kalau gol Scholes begitu luar biasa dan sama seperti yang ia lihat di tempat latihan. Beberapa suporter United juga akan setuju kalau gol ini akan selalu dianggap sebagai salah satu gol terbaik yang pernah terjadi sepanjang sejarah mereka di Eropa.

Akan tetapi, sang pencetak gol sendiri merasa kalau gol itu lebih karena kebetulan.

“Dari perspektif pribadi, tendangan saya sebenarnya tidak sempurna. Kaki saya menendangnya terlalu melintir ke arah kanan,” ujar Scholes dalam Podcast United beberapa waktu lalu.

Tapi, siapa yang sangka dari sebuah ketidaksengajaan itulah United bisa melangkah ke final Liga Champions setelah menunggu sembilan tahun lamanya. Musim 2007/2008 memang menjadi salah satu musim terbaik bersama Sir Alex Ferguson karena mereka menutup musim dengan meraih Premier League dan Liga Champions setelah di Moskow mereka berhasil mengalahkan Chelsea melalui adu penalti.